Perburuan penganiaya Kanit Reskrim di Padang bikin resah warga
Perburuan penganiaya Kanit Reskrim di Padang bikin resah warga. Penyisiran di lokasi yang dilakukan pihak kepolisian membuat aktivitas sehari-hari masyarakat jadi terganggu dan direnung kecemasan. Bahkan, anak-anak untuk pergi sekolah menjadi malas karena imbas dari ketakutan itu.
Polisi terus menyelidiki kasus pengeroyokan dilakukan sejumlah massa terhadap Kanit Reskrim Polsek Pauh, Kota Padang, Sumatera Barat, Ipda Syafwal. Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Sumatera Barat, Brigjen Bayu Wisnumurti, menginstruksikan Polresta Padang dan jajaran polisi lain segera menangkap pelaku pengeroyokan.
"Kita sangat prihatin atas kejadian ini, sebab itu diminta kepada Kapolresta supaya menangkap segera para pelaku pengeroyokan itu. Apalagi, anggota yang dikeroyok itu menjalankan tugas untuk menangkap pelaku penganiayaan yang ditangani Polsek Pauh," kata Bayu, di Mapolda Sumbar, Senin (8/1).
-
Apa yang dilakukan polisi kepada warga di Palembang? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga. "Setelah kami periksa secara maraton, kami tingkatkan ke penyidikan dan sudah ditetapkan sebagai tersangka," ungkap Kasatreskrim Polrestabes Palembang AKBP Haris Dinzah, Selasa (19/12). Tersangka Bripka ED dijerat Pasal 335 KUHP tentang perbuatan tidak menyenangkan dengan ancaman paling lama satu tahun penjara.
-
Apa yang dimaksud dengan pangkat polisi? Mengutip dari laman polisi.com, tanda kepangkatan Polri adalah daftar tanda pangkat yang dipakai oleh Kepolisian Negara Indonesia.
-
Kenapa pangkat polisi penting? Selain itu pangkat juga merupakan syarat mutlak yang perlu dimiliki oleh anggota Polri jika hendak mendapatkan amanat untuk mengemban jabatan tertentu.
-
Apa yang dilakukan penerus para jenderal polisi? Penerus Sang Jenderal Putra para Jenderal Polisi ini mengikuti jejak sang ayah.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Siapa yang ditangkap oleh pihak kepolisian Polrestabes Medan? Iya benar, Pelaku pembunuh Fonda sudah ditangkap. Pelaku tertangkap di daerah Binjai dan kedua kakinya ditembak karena sempat melawan petugas,"
Dia mengatakan, kejadian itu merupakan salah satu resiko polisi dalam menjalankan tugasnya di lapangan, sehingga setiap anggota kepolisian harus tetap mengutamakan keselamatannya dalam bertugas. Dengan demikian, kejadian serupa tidak terulang kembali dan pihaknya sudah memberikan arahan kepada anggota agar lebih berhati-hati lagi ketika akan melakukan penangkapan.
"Kita memang sangat menyayangkan aksi massa yang main hakim sendiri padahal anggota di lapangan sudah menyebutkan identitasnya dan bahkan memberikan tembakan peringatan. Seharusnya masyarakat lebih cerdas lagi dalam menyikapi suatu persoalan, jangan bertindak sendiri yang bisa berdampak pada orang lain, pemikiran yang seperti ini harus diubah," katanya.
Terpisah, saat merdeka.com, mencoba menyelusuri lokasi kejadian pengeroyokan di Jalan Wak Ketok Koto Parak RT 002 RW 002 Kanangan, Kelurahan Pisang, Kecamatan Pauh, terlihat aktivitas masyarakat setempat tidak seperti biasanya. Sebanyak 85 kepala keluarga di lokasi kejadian, saat ini tengah direnung ketakutan karena polisi terus menyisir pemungkinan masyarakat.
Menurut pengakuan ketua RT setempat, Darman, telah dua kali Polisi datang ke pemungkiman warga untuk mencari pelaku pengeroyokan. Hal itu dilakukan pada Minggu (7/1) malam dan Senin (8/1).
"Polisi datang ke sini menyisir dan kami (warga) di sini sangat ketakutan. Bahkan satu orang sempat diamankan namun kembali dilepaskan karena tidak terbukti terlibat," terang ketua RT, Darman.
Dia mengungkapkan, dengan penyisiran di lokasi yang dilakukan pihak kepolisian membuat aktivitas sehari-hari masyarakat jadi terganggu dan direnung kecemasan. Bahkan, anak-anak untuk pergi sekolah menjadi malas karena imbas dari ketakutan itu.
"Kami merencanakan membuat surat atas keresahan warga di sini yang akan ditembuskan kepada Kelurahan dan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) bahkan keseluruhan seperti Gubernur dan Wali Kota. Sebab kami sangat butuh perlindungan, kejadian ini membuat tidur kami tidak nyenyak," ulasnya.
Menanggapi peristiwa yang terjadi, Kabid Humas Polda Sumatera Barat, Kombes Syamsi, mengatakan pihaknya masih mendalami kasus tersebut. Mengenai adanya sekelompok Polisi yang melakukan penyisiran di pemungkinan warga untuk mencari pelaku pengeroyokan dia enggan berkomentar.
"Kalau soal itu (penyisiran) silakan tanya langsung ke Kapolresta Padang. Yang jelas kasus pengeroyokan terhadap Kanit Reskrim ini masih terus kita dalami," kata Syamsi saat dihubungi wartawan.
Saat beberapa wartawan mencoba mengkonfirmasi ke Kapolresta Padang, Kombes Pol Chairul Aziz, hingga berita ini diturunkan belum ada tanggapan.
Baca juga:
Cerita Ipda Syafwal kala dikeroyok massa walaupun sudah lepaskan tembakan
Polisi buru Danil, terduga penganiaya Kanit Reskrim di Padang
Disoraki maling saat hendak tangkap penjahat, Kanit Reskrim malah dikeroyok massa
Kapolda Metro akan beri penghargaan 2 polisi yang dibacok di Bekasi
Digerebek, pengedar narkoba di Indragiri Hulu tabrak dua polisi
1 Pelaku pengeroyokan polisi di Bekasi kembali menyerahkan diri
Berselisih gara-gara wanita, anggota polisi dihantam preman