Peredaran obat, kosmetik dan pangan ilegal di Jabar mengkhawatirkan
"Makanya operasi pengawasan pun harus lebih besar dibanding dengan daerah lain," kata Deddy Mizwar.
Peredaran obat, kosmetik dan pangan ilegal di Jawa Barat (Jabar) sangat mengkhawatirkan. Dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia, provinsi ini sangat mudah disusupi bahan-bahan berbahaya.
Hal itu disampaikan Wagub Jabar Deddy Mizwar usai turut memusnahkan barang berbahaya tersebut senilai lebih dari Rp 10 miliar di halaman Balai Besar POM Kota Bandung, Jumat (11/12).
"Ya (mengkhawatirkan) karena penduduk terbesar jadi pasarnya juga besar. Makanya operasi pengawasan pun harus lebih besar dibanding dengan daerah lain," kata pria yang akrab disapa Demiz tersebut.
Disebut mengkhawatirkan paling tidak itu bisa dilihat dari barang sitaan yang sudah terjaring selama satu tahun ini. Produk ilegal yang dimusnahkan ada sekitar 161.124 kemasan obat, kosmetika, dan pangan ilegal yang mengandung bahan berbahaya.
"Di Indonesia yang dimusnahkan mencapai senilai Rp 51,5 miliar yang ada 8 kota, sedangkan hari ini di Surabaya senilai Rp 5,6 miliar, di Kota Bandung Rp 10 miliar," ungkap Deputi II Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Kosmetik, dan Produk Komplemen Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, Tengku Badar.
"Untuk tahun iya (terbesar di Jabar) tapi ini agak lama termasuk 2015 awal digabung di sini. Kata Wagub (Demiz) bilang ini besar, karena kalau tidak salah pabrik makanan dan obat tradisional ada 12 ribu ada di Jabar," terang dia menambahkan.
Demiz melanjutkan, jika melihat barang sitaan yang dimusnahkan itu ibarat puncak dari gunung es. Artinya hulu dari pengedar bahan berbahaya masih lebih banyak.
"Kalau dilihat ini yang ketahuan saja di atas truk. Yang belum di atas truk berapa banyak ini belum semua. Ini baru puncak gunung esnya, yang tdk terdeteksi berapa banyak?," jelas Demiz.
"Artinya kesehatan masyarakat terancam oleh ini. Ongkos mengobati orang sakit lebih mahal dari pada harga obat itu sendiri," tandasnya.
Dia mengajak masyarakat bisa lebih cerdas dalam menggunakan produk kosmetik, obat dan pangan. "Sebab ini ada yang tidak berizin sama sekali, seolah berizin dengan menggunakan merek tertentu, dan namanya tidak masuk akal. Mana mungkin BPOM mengeluarkan nama produk dengan nama aneh. Kalau kritis sedikit itu tahu palsu," ungkapnya.
BBPOM mengimbau pada masyarakat untuk turut peran aktif dalam pengawasan obat dan makanan. Ingat selalu tips CEK KIK yakni cek kemasan, cek izin edar dan cek tanggal kedaluwarsa.
Baca juga:
BBPOM Denpasar amankan obat tradisional dan kosmetik ilegal
Gara-gara pengen cantik, 6 wanita ini justru meregang nyawa
Sabun pemutih dari sperma salmon lagi ngetren di Thailand
Kosmetik ilegal masih beredar bebas di Sukoharjo
Banyak korban kosmetik ilegal, Pemkot Aceh didesak bentuk LPSK
-
Apa penghargaan yang didapatkan Sido Muncul dari BPOM? Apresiasi itu di berikan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk apresiasi bagi industri obat tradisional dan industri bahan alam yang telah berkomitmen dalam menjamin mutu bahan baku ekstrak bahan alam dari hulu ke hilir.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Kenapa Sido Muncul mendapatkan penghargaan dari BPOM? Apresiasi itu di berikan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk apresiasi bagi industri obat tradisional dan industri bahan alam yang telah berkomitmen dalam menjamin mutu bahan baku ekstrak bahan alam dari hulu ke hilir.
-
Apa yang ditemukan oleh BPOM Semarang di makanan takjil? Balai Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) di Semarang menemukan sejumlah makanan takjil berupa mie basah, bakso, dua kue moho, dan satu krupuk mengandung formalin dan rhodamin B atau pewarna tekstil yang berbahaya bagi tubuh.
-
Siapakah Mbah Buyut Modjo? Sosok yang dimakamkan di sini dikenal dengan sebutan Mbah Buyut Modjo. Mengutip Instagram @lovesuroboyo, ia adalah sesepuh yang melakukan babat alas di wilayah Kaliasin, Kota Surabaya.
-
Siapa Aipda Purnomo? Purnomo tercatat sebagai anggota kepolisian Polres Lamongan.