Perekam Kapolsek Belawan Terdiam Saat Warga Tawuran Bakal Dipanggil Polisi
Sebelumnya, telah diketahui bahwa alasan sikap dari Kompol Daniel yang kala itu tidak bertindak. Ternyata, karena sudah mengukur kemampuan anggota yang tidak sebanding dengan warga sedang tawuran.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi mengatakan jika perekam video Kapolsek Belawan Kompol Daniel Naibaho yang terdiam saat terjadi tawuran bisa saja diperiksa untuk dimintai keterangan. Pasalnya, narasi bahasa yang dikeluarkan si perekam terkesan memprovokatif.
"Yang ada di video itu kan juga bahasanya memprovokasi sebenarnya. Iya, memprovokasi dia itu. Itu gampang, dia itu sudah memprovokasi, bisa kita dalami itu," kata Hadi saat dikonfirmasi, Kamis (22/7).
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Mengapa polisi cepek semakin banyak di Jakarta? Munculnya polisi cepek sejalan dengan perkembangan wilayah perkotaan di Indonesia, terutama di Jakarta, yang kini dikenal sebagai salah satu kota metropolitan dengan tingkat kemacetan tertinggi dan durasi kemacetan terlama di Indonesia.
-
Siapa yang ditangkap polisi di Bandung? Pegi Setiawan adalah satu dari tiga orang yang yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) kasus pembunuhan Vina. Pegi Setiawan ditangkap tim Ditreskrimum Polda Jabar dan Bareskrim Mabes Polri di Kota Bandung. Momen itu terjadi saat dirinya pulang bekerja sebagai buruh bangunan.
-
Di mana polisi tersebut disekap? Kasat Reskrim Polrestro Tangerang, Kompol Rio Mikael Tobing, menjelaskan percobaan pembunuhan terhadap korban anggota Polri terjadi di Jalan Tol Tanah Tinggi, Batu Ceper, Kota Tangerang, terjadi pada Rabu (18/10) silam.
-
Apa yang dimaksud dengan pangkat polisi? Mengutip dari laman polisi.com, tanda kepangkatan Polri adalah daftar tanda pangkat yang dipakai oleh Kepolisian Negara Indonesia.
-
Siapa yang ditangkap polisi? "Kami telah mengidentifikasi beberapa pelaku, dan saat ini kami baru menangkap satu orang, sementara yang lainnya masih dalam pengejaran," ujar Kusworo.
Walaupun demikian, Hadi memuju sikap Daniel selaku kapolsek yang memilih diam dan tak terselut emosi dari narasi yang dilontarkan perekam.
"Dengan memprovokasi seperti itu dan kapolsek dengan masih tenangnya dia untuk tidak bereaktif dengan tindakan provokasi orang itu yang memvideokan. Kapolsek masih tetap menahan diri itu sudah tindakan yang bagus dan tepat," papar Hadi.
Sebelumnya, telah diketahui bahwa alasan sikap dari Kompol Daniel yang kala itu tidak bertindak. Ternyata, karena sudah mengukur kemampuan anggota yang tidak sebanding dengan warga sedang tawuran.
"Ya sekarang kan posisi kapolsek datangi TKP hanya dengan beberapa orang. Ya memang tidak salah warga menuntut supaya kapolsek bertindak. Tapi kan polisi bertindak juga harus mengukur tingkat kemampuan personel juga," kata Hadi.
Sehingga, Hadi mengatakan apa yang dilakukan Kapolsek telah berdasarkan pertimbangan dengan melihat kekuatan dari personelnya yang saat itu kurang. Alhasil, kedatangan Daniel saat itu memilih berdialog kepada warga untuk melerai kericuhan.
"Jangan sampai kita yang malah bukan mempersempit ruang, malah memperlebar ruang. Karena kekuatan personel kita yang kurang," ujar Hadi.
"Ya itu yang mungkin tidak dipahami oleh masyarakat. Tetapi yang jelas kapolsek dengan anggota beberapa datang itu sudah berusaha untuk melerai sebenarnya. Hanya saja pada saat dia datang itu, jumlah kekuatannya tidak sebanding dengan jumlah massa yang terlibat tawuran," tambahnya.
Baca juga:
Alasan Kapolsek Belawan Terdiam Saat Terjadi Tawuran Warga
Berawal Saling Ejek, Antar Warga di Belawan Medan Tawuran Pakai Bom Molotov
Cegah Tawuran Susulan, Puluhan Polisi Dikerahkan Jaga Pasar Manggis Jaksel
Imbas Tawuran di Pasar Manggis, 4 Lapak Usaha Rusak dan Barang Warga Hilang
Pemicu Tawuran di Pasar Manggis Setiabudi Berawal Saling Ejek Lewat Medsos
Tawuran di Pasar Manggis, 17 Orang Jadi Tersangka 4 di Antaranya Masih Buron