Periksa Mahamenteri Keraton Agung Sejagat, Polisi Buka Potensi Tersangka Baru
Polres Klaten melalui Polsek Prambanan telah melakukan klarifikasi kepada ketiganya. Salah satunya bernama Wiwik Untari yang menjabat sebagai Mahamenteri di kerajaan tersebut.
Tiga warga Klaten diduga menjadi pengikut pengikut Keraton Agung Sejagat (KAS) pimpinan Toto Santoso. Keraton Agung Sejagat cabang Klaten ini berada di Desa Brajan, Kecamatan Prambanan.
Polres Klaten melalui Polsek Prambanan telah melakukan klarifikasi kepada ketiganya. Salah satunya bernama Wiwik Untari yang menjabat sebagai Mahamenteri di kerajaan tersebut.
-
Kapan Keraton Surakarta dibangun? Keraton ini didirikan oleh Susuhunan Pakubuwono II sebagai pengganti Keraton Kartasura yang hancur karena adanya peristiwa Geger Pecinan pada tahun 1743.
-
Kenapa Segarayasa di Keraton Kerta dibangun? Mengutip Facebook Sejarah Jogyakarta, Babad Momana mencatat bahwa pada tahun 1637 Sultan Agung telah memberi perintah untuk membangun bendungan di Kali Opak. Sementara dalam Babad Sangkala dicatat bahwa pada tahun 1643 pembangunan danau tersebut tidak hanya menggunakan tenaga masyarakat keraton, namun juga menggunakan unsur tenaga prajurit.
-
Kapan Keraton Surosowan dibangun? Keraton ini pertama kali dibangun sekitar tahun 1526 pada masa pemerintahan Maulana Hasanuddin, pendiri dari Kesultanan Banten.
-
Apa fungsi lorong supit urang di Keraton Surakarta? Sebelum masuk ke ruas jalan tersebut, terdapat gerbang dengan bagian atas berupa plengkung besi. Di gerbang tersebut tertulis "Kori Patjikerran" yang lengkap dengan tulisan aksara Jawa di atasnya. Kini lorong supit urang menjadi rute favorit wisatawan yang akan berkunjung ke Keraton Surakarta. Tak jarang mereka menyusuri lorong tersebut dengan berjalan kaki.
-
Kapan Segarayasa dibangun di Keraton Kotagede? Mengutip Facebook Sejarah Jogyakarta, saat itu raja kedua Mataram, Panembahan Anyakrawati memerintahkan dibuatnya danau dan taman di sekitar kraton. Dalam Babad Sangkala, diceritakan pada tahun 1605 ia membangun Taman Danalaya dan Segaran Sirnabumi sekaligus lumbung pertanian yang diberi nama Gading dan Panggung Krapyak.
-
Di mana letak Pura Agung Kertajaya? Mengutip laman Pemkot Tangerang, Pura Agung Kertajaya sudah berdiri sejak 1989 di Jalan KS Tubun nomor 108, Koang Jaya.
Informasi yang dihimpun di kepolisian menyebutkan, pemeriksaan dilakukan di Polsek Prambanan, Kamis (16/1) mulai pukul 12.00 hingga 20.00 malam. Mereka dimintai keterangan terkait keikutsertaannya di kelompok tersebut. Usai diperiksa tidak dilakukan penahanan.
Mahamenteri Wiwik menolak memberikan keterangan kepada media. Dia minta wartawan menanyakan hasil pemeriksaan ke petugas polisi.
Kapolres Klaten AKBP Wiyono Eko Prasetyo membenarkan adanya pengikut Keraton Agung Sejagat di Klaten. Pihaknya telah mengklarifikasi ketiganya. Kapolres juga menolak memberikan penjelasan mengenai hasil pemeriksaan.
"Sudah kita klarifikasi kemarin, keterangan lebih lanjut silakan bertanya langsung ke Kabid Humas Polda Jateng," kata Eko, Jumat (17/1).
Potensi Tersangka Baru
Saat dikonfirmasi, Polda Jateng membenarkan pemeriksaan Wiwik, mahapatih Keraton Agung Sejagat di Klaten. Pemeriksaan untuk mengetahui sejauh mana keterlibatan Wiwik membantu mencari pengikut.
"Jadi masih dalam pengembangan apakah nantinya sang patih di daerah-daerah ini dikategorikan sebagai pembantu kedua tersangka atau malah menjadi korban juga. Jika ikut membantu, maka akan ada tersangka baru lainnya," Kata Kapolda Jateng Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel.
Dia menuturkan, selain tersebar di Purworejo dan Klaten, penyidik dari Ditreskrimum Polda Jateng menemukan banyak pengikut lainnya di sekitar Solo Raya, termasuk Wonogiri. Informasi para pengikut yang berasal dari luar Purworejo itu pun ternyata turut memberikan iuran.
"Kita langsung terus hitung barang bukti uang yang dihimpun. Iuran itu ada yang disimpan secara tunai maupun bank. Sejumlah uang juga ada yang disimpan di masing-masing daerah seperti di Wonogiri dan Klaten," jelasnya.
Seperti diberitakan, Keraton Agung Sejagat diketahui mempunyai puluhan pengikut di Desa Brajan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten. Di sana, Keraton Agung Sejagat memiliki 28 pengikut. Mereka dipimpin seorang dengan jabatan maha menteri atau mahapatih bernama Wiwik.
"Untuk Wiwik di Klaten, masih diperiksa. Dia saat ini masih berstatus sebagai saksi. Sejauh ini, sudah ada tujuh korban atau pengikut yang telah melapor ke Polda Jateng terkait kasus ini," kata Rycko.
(mdk/noe)