Pesan Wakapolresta Pekanbaru ke Pemilih Pemula: Jangan Mudah Terprovokasi Isu dan Info Hoaks
Siswa yang sudah memiliki hak pilih diminta untuk menjadi pemilih yang cerdas dalam Pilkada.
Wakil Kepala Polresta Pekanbaru AKBP Henky Poerwanto berpesan kepada siswa atau peserta didik yang sudah memiliki hak pilih, untuk tidak mudah terprovokasi oleh isu maupun informasi hoaks terkait Pilkada 2024.
Pesan itu disampaikan Henky melalui para guru agama dalam forum penguatan moderasi beragama yang digelar FKUB Provinsi Riau, Kamis kemarin.
Dalam forum itu, Henky berpesan agar para guru agama pada sekolah maupun pesantren dapat menyampaikan kepada siswa yang sudah memiliki hak pilih untuk menjadi pemilih yang cerdas dalam Pilkada.
"Yakni dengan pemilih yang menolak politik uang, pemilih yang tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu serta pemberitaan hoaks. Bila nantinya tanggal 27 November 2024 hadir, memilih adalah merupakan pilihan yang bebas sesuai hati nurani masing-masing, mendasari yakin terhadap visi dan misi yang dimiliki bapaslon pilihannya," kata Henky kepada wartawan.
Henky juga menegaskan bahwa Polri berkomitmen bersikap netral selama Pilkada, tidak memihak kepada siapapun, dan tidak berpolitik praktis.
"Pilkada yang damai bukan hanya suatu harapan, Pilkada yang damai bukan hanya suatu impian, tapi Pilkada yang damai harus diwujudkan melalui upaya kebersamaan kita semua. Kebersamaan penyelenggara, kebersamaan pemerintah, TNI-Polri, seluruh elemen masyarakat, termasuk bapak-ibu sekalian sebagai kaum cendikia dan pengajar, untuk bersama-sama berpartisipasi mewujudkan pilkada yang damai," terangnya.
Dalam forum yang digelar di Ballroom Hotel Asnof Pekanbaru, Henky yang menjadi salah satu narasumber menyampaikan peran Polri dalam menciptakan kamtibmas menuju Pilkada damai tahun 2024.
Kegiatan yang dihadiri Kemenag Provinsi Riau, FKUB Provinsi Riau, FKUB Kota Pekanbaru, Akademisi dari Universitas UIN Suska serta para guru agama dari Kota Pekanbaru, Kampar dan Pelalawan, serta guru agama berbagai SMA/SMK serta Pondok Pesantren di kota Pekanbaru sekitar 80 orang tersebut berlangsung dengan tertib dan lancar.
"Polri memiliki tanggung jawab yang besar demi terciptanya Pilkada yang damai dan kondusif. Tentunya kami tidak bisa bekerja sendiri untuk mewujudkan itu, sehingga perlu peran serta dan partisipasi semua pihak dan elemen masyarakat termasuk para guru agama sekalian demi memenuhi harapan kita semua, yakni Pilkada yang damai," ucap Henky.
Selanjutnya henky menerangkan Operasi Mantap Praja 2024 yang tengah dilaksanakan oleh jajaran Polri saat ini, adalah untuk mengamankan seluruh tahapan Pilkada sampai dengan pelantikan kepala daerah terpilih nantinya.
Dijelaskan Henky, bahwa dengan penguatan moderasi beragama, maka akan tercipta masyarakat yang harmoni, rukun dan damai sesuai dengan tujuan dan cita-cita bangsa Indonesia dalam Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945, begitu juga melalui cooling system yang dilaksanakan Polri saat ini dengan pendekatan kepada para tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh adat.
Diharapkan selama perhelatan Pilkada tidak ada ujaran kebencian, politik identitas, informasi hoaks, hasutan, fitnah, gunjingan terhadap siapapun pasangan calon kepala daerah yang berkontestasi dalam Pilkada.
"Insya Allah dengan memohon doa kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, apa yang menjadi keinginan kita semua bisa terwujud, dan kota Pekanbaru pada khususnya juga seluruh provinsi Riau selalu dilimpahkan nikmat dan rahmat keamanan dan ketertiban dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara," pungkas Henky.