PGI Tekankan Pentingnya Toleransi Jembantani Keberagaman
Dia menceritakan kisah orang Samaria yang dipandang sebelah mata atau dinilai rendah oleh Bangsa Yehuda.
Masyarakat Indonesia harus memahami bahwa mereka perlu membangun dan menjembatani keberagaman yang ada.
PGI Tekankan Pentingnya Toleransi Jembantani Keberagaman
-
Bagaimana TPU Keputih menunjukan toleransi beragama di Kota Surabaya? Keberadaan TPU Keputih menunjukkan betapa pentingnya keberagaman dan toleransi di Kota Surabaya. Di sini, warga dari berbagai latar belakang agama mendapatkan hak setara untuk dimakamkan di lokasi yang bersih dan layak.
-
Bagaimana Puteri Modiyanti menunjukkan toleransinya? Tak hanya itu, Puteri yang menganut keyakinan Islam ini juga menunjukkan toleransinya dengan menghadiri perayaan Natal. Ya, saat itu Puteri menghadiri Natal yang digelar oleh keluarga besar Sandy.
-
Apa yang menjadi ciri khas dari toleransi di Pura Agung Kertajaya? Salah satu ciri toleransi dari pura tersebut adalah keberadaannya yang berdampingan dengan Vihara Boen San Bio. Walau letaknya saling berdekatan, kedua rumah ibadah ini saling menghargai dan berkomunikasi saat mengadakan kegiatan.
-
Bagaimana cara mewujudkan sikap toleransi dalam keberagaman? Adagium tersebut dapat kita wujudkan dengan sikap penghargaan terhadap siapa saja, sekali pun berbeda dalam banyak hal.
-
Apa saja yang dilakukan PPPI? Mengutip situs esi.kemdikbud.go.id, PPPI juga menjadi wadah bagi mahasiswa Indonesia yang ingin mengabdi kepada masyarakat melalui kegiatan pendidikan dan latihan sosial. Nantinya para anggota akan dididik untuk membimbing bangsa mencapai kemerdekaan.
-
Kapan PSSI dibentuk? PSSI sudah hadir sejak zaman penjajahan Belanda dan dibentuk di Yogyakarta pada tahun 1930.
Sekretaris Eksekutif Bidang Kesaksian dan Keutuhan Ciptaan Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI), Pendeta Jimmy Sormin menegaskan bahwa semangat kasih bisa melampaui sekat budaya dan identitas sehingga bisa memupuk toleransi di antara masyarakat. Toleransi merupakan bagian dari semangat kekristenan.
Ia menjelaskan bahwa ajaran Kristus mengarahkan manusia untuk memiliki semangat kasih, baik terhadap Tuhan maupun sesama manusia.
"Semangat kasih dapat melampaui sekat-sekat budaya dan identitas lainnya. Selama itu sesama ciptaan Tuhan, terlebih lagi kepada manusia lainnya, kita harus bisa saling mengasihi terhadap sesama," kata Jimmy dilansir Antara, Kamis (7/12).
Lulusan magister Religious and Cultural Studies Universitas Gadjah Mada itu menyebut keinginan untuk saling mengasihi bersifat transversal atau mampu menembus berbagai identitas. Selain itu, kasih tersebut juga dapat merambat ke berbagai ruang dan sekat yang biasanya terbentuk karena budaya, ekonomi, maupun politik.
- Ganjar Puji Toleransi Beragama di Kupang NTT: Masuk 10 Besar, Wajib Dijaga Bersama
- Ganjar Makan Bubur Sambil Ngobrol dengan Anak-Anak di Merauke, Janji Bangun SDM Unggul
- Wujudkan Semangat Toleransi, Persahabatan 6 Orang Beda Agama Ini Curi Perhatian
- Belajar Saling Toleransi dari Dusun Susuru Ciamis, Tetap Rukun di Tengah 4 Keyakinan Berbeda
Kekristenan, kata dia, melihat toleransi sebagai jalan untuk hidup menjadi makhluk yang betul-betul mengasihi dan menjalankan perintah Tuhan. Untuk itu, Jimmy mengingatkan bahwa mengasihi semua makhluk ciptaan Tuhan seharusnya menjadi naluri manusia.
Lebih lanjut, dia menceritakan kisah orang Samaria yang dipandang sebelah mata atau dinilai rendah oleh Bangsa Yehuda. Namun, Kristus menunjukkan bahwa orang-orang Samaria yang dipandang rendah itu justru menjadi bagian dalam pengajaran Kristiani, khususnya mengenai kebijaksanaan, kebaikan, dan kebenaran.
Yesus, sambung Jimmy, pernah mencontohkan untuk berdiskusi dan berdialog dengan orang-orang Samaria yang terpinggirkan kala itu, seperti tertuang dalam kisah tentang perjumpaan Yesus dengan perempuan Samaria yang baik hati.
"Walaupun kalangan Samaria acapkali dijauhi, Yesus mau berdiskusi dan berdialog dengan perempuan Samaria ini. Banyak juga contoh dan kisah lainnya tentang bertoleransi terhadap orang yang saat itu dianggap kedudukannya tidak setara," imbuhnya.
Ia menuturkan, contoh tersebut bisa menjadi rujukan bahwa semangat kasih dan toleransi adalah bagian dari sikap bangsa Indonesia. Menurutnya, masyarakat Indonesia harus memahami bahwa mereka perlu membangun dan menjembatani keberagaman yang ada.
"Sudah semestinya kita mau menjadikan diri kita memiliki toleransi dan berdamai dengan keadaan sekitar, sekalipun mungkin itu mengganggu kita atau berbeda dengan yang kita yakini. Melalui semangat saling mengasihi tadi, kita akan mempunyai sikap yang memanusiakan manusia," kata Jimmy.