Pimpinan pondok ditangkap, pengikut Dimas Kanjeng di Bali bubar
Pimpinan pondok ditangkap, pengikut Dimas Kanjeng di Bali bubar. Pengikut Dimas Kanjeng membuat padepokan di kawasan Tabanan, Bali. padepokan berbentuk bangunan stile Bali dibangun tahun 2015. Warga tak melihat ada aktivitas mencurigakan di sana, meski mengetahui mereka sering gelar ritual sarahserhan.
Pengikut Dimas Kanjeng Sunan Taat Pribadi ternyata tersebar di sejumlah daerah, salah satunya Bali. Para pengikut Dimas Kanjeng bermarkas di sebuah pondok dengan bangunan stile Bali yang dibangun di wilayah Tabanan.
Setelah tahu pimpinan Dimas Kanjeng ditangkap, lebih dari seratus pengikutnya langsung bubarkan.
"Di sini aktivitas merek biasa saja. Tidak mengganggu ketenangan warga, saling menghormati. Pokoknya ya wajar wajar aja, tidak ada yang aneh. Justru warga sekitar sini kaget kalau ternyata pondok itu kasus," tutur warga di sekitar lokasi pondok di wilayah Pupuan Tabanan di Bali, Selasa (4/10).
Menurut warga, pondok yang diberinama 'Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi,' itu dibangun tahun lalu 2015. Pengikutnya banyak datang dari wilayah desa dan kabupaten lain di Bali.
"Kalau datang dengan pakain adat Bali, kami tidak lihat itu. Justru warga kami sering bertanya orang dan agama apa yang sering gelar ritual di padepokan itu," lanjut orang tadi.
-
Siapa yang menemukan pendatang yang menjadi pemulung di Jakarta? "Ada juga yang beberapa waktu lalu ketemu ya kita pemulung segala macam. Kita kembalikan,"
-
Kapan Awaloedin Djamin meninggal? Awaloedin Djamin meninggal dunia pada usia 91 tahun, tepatnya pada Kamis, 31 Januari 2019 pukul 14.55 WIB.
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Kenapa deskripsi penting? Tujuan dari teks deskripsi adalah untuk memberikan gambaran dan penjelasan kepada pembaca agar mereka memahami objek apa yang sedang dibahas atau dibicarakan dalam sebuah teks.
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas
Namun warga melihat setiap hari ada saja yang keluar dan masuk padepokan itu. "Setiap hari ada saja orang yang datang, tapi tidak banyak," imbuhnya.
Sebelum dan sesudah terjadi kasus, warga setempat mengaku tidaklah sulit mencari padepokan yang dibangun dekat lahan perkebunan milik warga. Dari Kota Denpasar setidaknya perlu waktu sekitar 1 jam 45 menit untuk tiba di sebuah bangunan dari bata merah itu.
Padepokam ini berada di puncak jalur tujuan Tabanan-Singaraja di perbatasan antara Desa Belimbing dan Desa Sanda, Kecamatan Pupuan Tabanan.
Begitu kabar tentang pimpinan pondok tertangkap. Pengikut di Tabanan langsung menghilang. Diduga pengikut dimas Kanjeng yang tinggal menetap di pondok itu pergi ke Jawa mencari tahu soal kebenaran ditangkapnya pimpinannya,Kanjeng Sunan.
Secara terpisah, Kapolres Tabanan AKBP Marsdianto meyakinkan kalau padepokan itu kini sudah ditutup sejak mencuatnya kasus pembunuhan dan penipuan yang dilakukan pimpinan padepokan.
"Padepokan Dimas Kanjeng yang ada di Pupuan telah kami tutup pascaterjadi penangkapan tersangka Dimas Kanjeng Taat Pribadi di Purbolinggo, Jawa Timur," jelas Marsdianto.
Dijelaskannya, kegiatan yang ada di padepokan tersebut selama ini hanya berupa sarasehan. Catatan yang diterimanya jumlah pengikut yang tinggal menetap ada 14 orang.
"Jumlah pengikutnya belasan, itu yang di sini (Tabanan)," Imbuh Marsdianto.
Sejauh ini, kata dia, belum ada pihak yang melapor secara resmi menjadi korban dari Dimas Kanjeng terkait kasus penggandaan uang. Pihaknya membuka ruang bagi masyarakat yang merasa dirugikan atau tertipu oleh Dimas Kanjeng Taat Pribadi, baik melapor di Polres maupun Polsek terdekat.
Baca juga:
Polda Jatim selidiki emas 500 Kg palsu keluarga Hj Najemiah
Di Makassar, Dimas Kanjeng selalu jalan di atas karpet merah
Korban Dimas Kanjeng bertambah, korban ngaku ditipu Rp 300 juta
Alasan pengikut Taat Pribadi ogah tinggalkan Padepokan Dimas Kanjeng
Polisi pantau aktivitas Padepokan Dimas Kanjeng di Tabanan
7 Nelayan asal Jembrana hilang diduga ikut Padepokan Dimas Kanjeng
Polisi dapati kuitansi dan liontin di bunker Padepokan Dimas Kanjeng