PNS di Riau Dagang Narkoba Berbentuk Prangko, Transaksi Pakai Bitcoin
"Narkotika ini dipasarkan menggunakan media sosial oleh SJ. Pelaku sudah mengirim narkotika ini sebanyak 15 kali ke beberapa daerah di Indonesia," kata Kepala BNN Provinsi Riau Brigjen Pol Robinson BP Siregar.
Seorang pegawai negeri sipil (PNS) di salah satu instansi pemerintahan di Riau memperdagangkan narkoba berbentuk kertas prangko. Perempuan berinisial SJ (29) itu diringkus tim dari Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Riau setelah mencoba mengirimkan barang haram itu melalui paket udara.
"Pelaku seorang wanita inisial SJ, pekerjaan pegawai negeri. Dia ditangkap di Pekanbaru," ujar Kepala BNN Provinsi Riau Brigjen Pol Robinson BP Siregar kepada merdeka.com, Selasa (5/10).
-
Bagaimana polisi menangani kasus narkoba di Makassar? Doli mengaku, menjelang tahun baru 2024 pihaknya telah melakukan pemetaan terhadap lokasi atau titik rawan peredaran narkotika di Makassar."Tentunya kita sudah mulai melaksanakan operasi dan gencar-gencar kita gelar razia di tempat-tempat yang sudah kita mapping di Makassar raya, dan di tempat hiburan juga kita gelar jelang tahun baru," terang Doli.
-
Kenapa polisi dipecat karena narkoba? Jadi personel yang kita PTDH itu mayoritas kasus disersi. Ada juga kasus narkoba dua personel yang sudah kita sidangkan, " tuturnya.
-
Siapa saja yang ditangkap dalam kasus narkoba ini? Polisi mengatakan, penangkapan ini dilakukan polisi karena adanya laporan dari masyarakat terhadap pihaknya. Polisi telah menangkap Aktor senior Epy Kusnandar (EK) atau yang akrab disapa Kang Mus dalam sinetron ‘Preman Pensiun’. Penangkapan ini dilakukan diduga terkait penyalahgunaan narkotika. Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKBP Panjiyoga mengatakan, tak hanya menangkap Kang Mus. Polisi juga menangkap satu orang lainnya yakni Yogi Gamblez (YG) yang bermain di film 'Serigala Terakhir'.
-
Di mana penangkapan kelima tersangka kasus narkoba terjadi? Dia mengatakan rute patroli di Sunggal, yakni Jalan KM 19,5 Kampung Lalang , Jalan PDAM Tirtanadi, Jalan Sunggal dan Jalan Lembah Berkah, Lingkungan 11, Medan.
-
Bagaimana cara polisi membuktikan Chandrika Chika terlibat kasus narkoba? Saat penangkapan bersama teman-temannya, polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa pods vape yang berisi cairan ganja. 5 Setelah menjalani pemeriksaan dan tes, hasil tes urine menunjukkan bahwa keenam individu, termasuk Chandrika Chika, dinyatakan positif terhadap narkoba, dengan dua di antaranya positif terhadap metafetamin.
Robinson menjelaskan, awalnya petugas BNN mendapat informasi akan adanya pengiriman narkotika jenis baru berbentuk prangko. "Narkoba berbentuk prangko ini kandungannya Bromo Dimetoksifenil 2-CB," jelasnya.
Tim BNN kemudian menyelidiki informasi yang telah didapatkan. Untuk mempermudah proses penyelidikan, mereka berkoordinasi dengan Avsec Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru.
Koordinasi itu membuahkan hasil. Mereka menemukan narkotika berbentuk prangko sebanyak 58 blotter. Barang haram itu yang akan dikirim melalui jasa ekspedisi itu terdeteksi peralatan X-Ray di bandara.
Tim BNN langsung melakukan pengembangan dan mencari orang yang mengirim paket itu. Mereka pun menangkap SJ.
"SJ ditangkap saat sedang mengirim paket buku yang berisi narkoba prangko tersebut sebanyak 9 blotter. Dia mengirimnya melalui melalui kantor ekspedisi di Jalan Senapelan, Kota Pekanbaru," jelas Robinson.
Perempuan itu keudian digiring ke tempat tinggalnya. Tim BNN Riau kemudian melakukan penggeledahan di kamar kosnya. Di lokasi itu ditemukan 46 blotter narkoba dalam bentuk prangko, sehingga total narkoba yang diamankan sebanyak 113 blotter.
"Narkotika ini dipasarkan menggunakan media sosial oleh SJ. Pelaku sudah mengirim narkotika ini sebanyak 15 kali ke beberapa daerah di Indonesia," kata Robinson.
"Untuk transaksi, SJ pakai alat pembayaran cryptocurrency atau bitcoin," lanjutnya.
Bromo Dimetoksifenil 2-CB atau LSD yang berhasil diungkap BNN Provinsi Riau tergolong narkotika jenis baru yang jarang ditemukan. "Narkotika ini efeknya luar biasa. Bisa mengakibatkan halusinasi tinggi dan gangguan kerusakan permanen pada otak. Kalau untuk laki-laki berdampak pada vitalitas," jelas alumni Akpol 1990 itu.
Baca juga:
Polres Bogor Ciduk 3 Pemuda Peracik Tembakau Sintetis di Bandung
Jual Ganja, Anggota Satpol PP di Langsa Diciduk Polisi
Nekat Jual Sabu karena Terdesak Ekonomi, Begini Nasib IRT di Labuhanbatu
Tambahkan Opium Agar Pelanggan Ketagihan, Pedagang Makanan di China Ditangkap
Polisi Bongkar Peredaran Sabu dan Ekstasi Lewat Ojek Online, 9 Pelaku Ditangkap