Polda Kaltim Selidiki 2 Bocah NTT Diduga Korban Perdagangan Anak di Samarinda
Dua bocah asal Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), Fikri (12) dan Ifan (10), yang diduga jadi korban perdagangan anak, hari ini bertemu orangtuanya. Kasus itu kini dalam penyelidikan Ditreskrimum Polda Kalimantan Timur.
Dua bocah asal Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), Fikri (12) dan Ifan (10), yang diduga jadi korban perdagangan anak, hari ini bertemu orangtuanya. Kasus itu kini dalam penyelidikan Ditreskrimum Polda Kalimantan Timur.
Saifuddin, menjemput kedua anaknya itu, di rumah penitipan Dinas Sosial, di Jalan DI Panjaitan, tempat tinggal keduanya selama 3 hari ini. Tidak ada keterangan dia kepada wartawan yang menemuinya, saat berada di Dinas Sosial Samarinda Jalan Dahlia, Senin (25/3).
-
Apa yang terjadi jika anak terlalu tergantung pada orangtua? Dr. Elkind mengingatkan bahwa meskipun anak memang membutuhkan perhatian orangtua, mereka juga perlu belajar merasa nyaman dengan orang lain dan merasa mandiri.
-
Dimana kekerasan pada anak dilarang? Banyak negara telah mengesahkan undang-undang yang melarang kekerasan terhadap anak.
-
Siapa yang berjuang demi anak? “Pada awal kehidupan, orangtua tentu harus membesarkan anaknya, mengasuh, mengajari. Tapi, pada titik tertentu, orangtua justru harus mengajari anaknya kehidupan dengan melepaskan.”
-
Siapa yang menganjurkan orangtua untuk memuliakan anak? Bahkan, mendidik anak disebut merupakan anjuran Rasulullah SAW secara langsung. Rasulullah menganjurkan agar setiap orangtua mampu memuliakan keturunannya dan mendidik mereka dengan adab baik. Hal tersebut sebagaimana bunyi hadis berikut ini. “Dari sahabat Abdullah bin Abbas ra, dari Rasulullah saw bersabda, ‘Muliakanlah anak-anakmu, perbaikilah adab mereka,’” (HR Ibnu Majah)
-
Kenapa banyak orangtua memanjakan anak mereka? Kadang-kadang, keinginan untuk melihat anak kita bahagia dan terhindar dari tangisan dan tantrum membuat kita cenderung memanjakan mereka.
-
Bagaimana kebiasaan memanjakan anak dapat membuat mereka sulit menghadapi penolakan dan kegagalan? Anak yang terbiasa dimanjakan sering kali kesulitan menghadapi penolakan atau kegagalan karena tidak terbiasa dengan batasan dan aturan. Mereka cenderung mudah merasa kecewa, marah, atau frustasi ketika tidak mendapatkan apa yang diinginkan.
Informasi diperoleh merdeka.com, kedua bocah itu, kabur dari Panti Asuhan, lantaran bermasalah di panti. Namun belakangan, di tengah jalan, keduanya diduga dibawa pria tak dikenal, ditempatkan di kapal-kapal yang bersandar di dermaga di kawasan Samarinda Seberang.
Sebulan ini, keduanya dijadikan peminta-minta di jalan, dan mengamen. Luka-luka di badannya, diduga akibat penganiayaan pria tak dikenal itu, lantaran tidak memenuhi target mengumpulkan uang Rp 1 juta dalam sehari mengamen dan mengemis di jalan.
Tiga hari ini, tim remaja, anak dan wanita (Renakta) Ditkrimum Polda Kaltim, melakukan penyelidikan. Namun penyisiran di kawasan dermaga di Samarinda Seberang, urung membuahkan hasil.
"Kami cek di Samarinda Seberang, belum kami temukan. Kemungkinan, mereka (pelaku perdagangan anak) sudah tahu kami bergerak menyelidiki," kata Kanit II Renakta Ditkrimum Polda Kaltim, Kompol Kurdi, ditemui merdeka.com, Senin (25/3).
Keberadaan Fikri dan Ifan, diketahui orangtuanya, Saifuddin, setelah membaca pemberitaan. "Kita minta lampiran kartu keluarga dan akta kelahiran, benar itu orangtuanya. Informasi ada perdagangan anak, indikasinya harus kita buktikan," ujar Kurdi.
Diketahui, Fikri dan Ifan, diamankan tim relawan dan Dinsos Samarinda, Jumat (22/3) dini hari, di taman bermain, kawasan Jalan Slamet Riyadi. Keduanya mengaku kabur dari tampungan anak jalanan, lantaran tidak tahan ditarget Rp 1 juta per hari. Apabila tidak terpenuhi, tidak jarang mereka dianiaya pakai balok oleh seorang pria, yang kini masih dicari polisi.
Baca juga:
Dua Bocah Asal NTT Diduga jadi Korban Perdagangan Anak di Samarinda
Muncikari Prostitusi Online di Ambon Jual Anak Rp 1 Juta ke Pelanggan
Jual Wanita ke Panti Pijat Plus, Sabi'in Menangis Dituntut 7 Tahun Bui
Diimingi Gaji Rp 30 Juta Perbulan, 3 Gadis Asal Bandung Dijual di Papua
Diduga Korban Perdagangan Manusia, 193 WN Bangladesh Disekap Dalam Ruko di Medan
Cegah Perdagangan Orang, Emil Minta Masyarakat Tak Tergoda Gaji Tinggi