Polda Metro periksa intensif Jakmania terlibat kerusuhan di SUGBK
Meski sudah diamankan, ketiga orang tersebut belum ditetapkan sebagai tersangka.
Penyidik Polda Metro Jaya kembali mengamankan tiga suporter Persija Jakarta terkait kerusuhan di Gelora Bung Karno (GBK), pada Jumat (24/6) lalu. Ketiganya merupakan pengembangan dari tersangka Oboy yang lebih dahulu ditangkap.
"Ketiganya yakni HJ, K dan I. Mereka kami amankan Minggu (26/6) malam," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Awi Setiyono, kepada wartawan, Senin (27/6).
"Jadi update terkait perkembangan kasus kerusuhan GBK memang ada perkembangan. Pertama, untuk J alias Oboy sudah kita tetapkan sebagai tersangka. Kemudian dari pengembangan J alias Oboy ini kita bisa melakukan penangkapan terhadap tiga orang lainnya ini, HJ, K dan I," ungkapnya.
"Tiga-tiganya lagi kita periksa intensif perannya yang bersangkutan saat terjadinya kemarin, khususnya saat terjadinya penyerangan saudara J alias Oboy terhadap Brigadir Yudha. Nah yang kita sama-sama lihat fotonya anggota Jakmania menggelar anggota polisi di lapangan," tambahnya.
Meski sudah diamankan, ketiga orang tersebut belum ditetapkan sebagai tersangka. Sehingga total tersangka dalam kerusuhan tersebut berjumlah 7 orang.
"Jadi total keseluruhan untuk tersangka sebanya 7 orang, kemudian tiga masih pemeriksaan intensif, belum ditetapkan tersangka. Kita masih menunggu 1 x 24 jam," tegasnya.
Sehingga untuk saat ini, lanjut Awi, suporter yang diamankan yakni J, MR, R, I, S, A yuklah dan AF. J terkait kerusuhan, sedangkan sisa enamnya terkait hate speech.
"Kemudian untuk pasalnya sendiri untuk J memang kita terapkan Pasal 170 KUHP. Sedangkan terkait enam orang lainnya yakni cyber crimenya Krimsus memang kita masih seperti kemarin kita tetapkan sebagai tersangka terkait dengan hate speechnya," ucapnya.
"Dari enam tersangka hate speech ini memang rata rata umur 16 tahun hingga 20 tahun. Khusus AF, masih di bawah umur, umurnya baru 16, yang bersangkutan kita tidak lakukan penahanan, kita kenakan wajib lapor. Tentunya proses tetap berlanjut kita kenakan Pasal 27 ayat 4 juncto 28 ayat 2 UU ITE, kemudian kita juncto kan Pasal 45 UU ITE dan kita juncto pasal 160 KUHP," tutupnya.
Baca juga:
Mau sweeping Jakmania, 15 polisi masih diperiksa secara intensif
Polda Metro kembali amankan Jakmania, total 11 orang diperiksa
Ahok perintahkan Disdik & Dinsos cari Jakmania yang jadi provokator
Tanpa perintah Kapolda, 15 polisi bergerak sweeping Jakmania
Sempat kritis dikeroyok Jakmania, ini kondisi Brigadir Hanafi
Polisi pastikan pedagang minuman tewas di GBK bukan korban Jakmania
-
Bagaimana The Jakmania dikenalkan ke warga Jakarta? "Paling gue inget itu, waktu awal-awal gitu ini, kan orang warga Jakarta gak ada yang tau The Jak mania. Jadi kebetulan karena waktu itu gue kebetulan di Humas, gue, Oge, Gatot, itu setiap persija mau main, keliling-keliling tiap kampung naik mobil. Teriak besok pertandingan persija, saksikan lah. Nah itu yang paling berkesan" ujar Edi Supatmo.
-
Kapan The Jakmania didirikan? The Jakmania sendiri adalah kelompok suporter yang dibentuk pada 19 Desember 1997 oleh 40 pendiri, salah satunya artis terkenal, Gugun Gondrong, yang juga menjadi Ketua Umum pertama.
-
Apa yang menjadi inspirasi nama The Jakmania? Nama The Jakmania sendiri terinspirasi dari spanduk berwarna putih bertulisan warna orange bertuliskan ‘Welcome The Jak’ di Menteng.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Apa bentuk nisan makam Kyai Jatikusumo? Dikutip dari kanal YouTube BRIN Indonesia, bentuk nisan makam Kyai Jatikusumo merujuk era akhir 1400-an hingga 1500-an pertengahan. Makamnya berbentuk bangun persegi dengan bahu yang tinggi hingga mendekati mustaka atau kepala nisan.
-
Kapan Kota Tua Jakarta didirikan? Sejarah Kota Tua Jakarta berawal pada 1526, ketika Fatahillah, seorang komandan dari Kesultanan Demak, menyerang Pelabuhan Sunda Kelapa yang merupakan milik dari Kerajaan Pajajaran.