Polda Sulut bantah perempuan di Manado diperkosa belasan pria
Dari hasil visum dokter tidak ada tanda-tanda kekerasan dalam kemaluan korban.
Polda Sulawesi Utara (Sulut) membantah kasus dugaan pemerkosaan terhadap perempuan berinisial F (19) warga Manado yang dilakukan oleh 15 pria. Dalam konferensi pers yang digelar di Mapolda Sulut, Senin (9/5), pihak Polda menyatakan tidak ditemukan tanda kekerasan seksual dan unsur perkosaan.
"Dari hasil keterangan visum dan keterangan ahli menjelaskan bahwa tanda-tanda kekerasan secara kebidanan itu tidak ada. Kemudian keterangan dokter ahli yang memeriksa bahwa dalam kemaluan korban tidak ditemukan sperma sehingga kita tarik kesimpulan bahwa sampai saat ini tidak ada unsur-unsur perkosaan karena korban sendiri tidak menjelaskan dia diperkosa," jelas Direskrimum Polda Sulut, Kombes Pol Pitra Ratulangi.
Pitra menjelaskan bahwa kedua rekan korban M dan Y mengantar korban hingga di tempat indekos. Di indekos itu korban diterima pemilik bernama Okta. Dalam keterangannya, Okta membenarkan jika pada saat pulang ke indekos, korban dalam keadaan berlumuran darah.
"Beberapa hari kemudian, ibu korban melapor ke Polresta Manado. Dari situlah kita melakukan penyelidikan," ujar Pitra.
Soal dugaan keterlibatan anggota polisi sebagai pelaku pemerkosaan, dia mengaku belum mengetahui. "Kami tegaskan bahwa sampai detik ini kami tidak tahu ada anggota polisi yang terlibat. Kami belum punya data itu karena orang-orang yang disebutkan tadi yaitu 2 orang penjemput kemudian 4 orang yang bersama-sama pesta sabu dalam hotel di tempat tersebut, itu tidak diketahui siapa mereka," ungkapnya.
Untuk menuntaskan kasus ini, Polda Sulut akan bekerjasama dengan Polda Gorontalo karena beberapa tersangka berdomisili di wilayah tersebut.
"Sebentar malam kita akan gelar bersama Direskrimum Polda Gorontalo agar proses ini lebih optimal," pungkasnya.
Sebelumnya, perempuan berinisial V (19) yang diperkosa 15 orang pria. Sebelumnya korban dicekoki narkoba jenis sabu. Kejadian pemerkosaan tersebut dilakukan di dua tempat berbeda pada akhir Januari 2016 lalu.
"Awalnya korban yang diajak oleh 2 orang temannya perempuan berinisial M dan Y. Keduanya mengajak korban menuju ke daerah Bolangitan, Bolaang Mongondow Utara," tutur ibu korban, Rinna, di rumahnya Kecamatan Wenang, Manado, Senin (9/5).
Menurut Rinna, di Bolangitan, korban bersama 2 rekannya menginap selama 2 malam. Di sinilah aksi pertama pemerkosaan dilakukan setelah korban dipaksa dan dicekoki sabu oleh beberapa pelaku. Saat itu korban tak berdaya akibat pengaruh sabu.
Dari Bolangitan Bolmut korban dibawa ke Provinsi Gorontalo dan aksi kedua terjadi di daerah ini. Usai diperkosa secara bergantian, korban kemudian dibawa pulang ke Manado.
Tiba di rumah korban dalam keadaan mengenaskan dengan pakaian berlumuran darah. Parahnya lagi, korban trauma berat hingga tak mengingat mengenal anggota keluarga.
Rinna menambahkan, korban mengaku diperkosa oleh 15 orang pria secara bergantian. "Walau dalam keadaan mabuk karena dipaksa memakai narkoba, korban sempat sadar dan melihat sekitar 15 pria masuk keluar kamar secara bergantian melakukan pemerkosaan," jelas Rinna dengan menahan tangis.
"Di Gorontalo juga korban diduga diperkosa oleh empat orang pria diduga ada oknum anggota polisi yang turut melakukan aksi bejat tersebut," tambahnya.
Lebih lanjut dia menuturkan, kasus ini sudah dilaporkan ke Polresta Manado tanggal 30 Januari namun kasusnya kemudian dilimpahkan ke Polda Sulut. Meski telah beberapa kali melakukan pengecekan ke Polda, hingga saat ini keluarga mengaku belum mendapat kejelasan terkait penanganannya.
"Ironisnya, 2 rekan perempuan korban telah dipanggil sebagai saksi dan sempat ditahan selama semalam namun akhirnya dibebaskan," ujarnya.
Selain mempertanyakan kejelasan kasus ini, orang tua korban melihat kejanggalan dalam penanganannya. Informasi yang diperoleh mereka, kasus tersebut akan dilimpahkan ke Polda Gorontalo padahal kasus pertama terjadi di wilayah Bolangitan yang merupakan wilayah hukum Polda Sulut.
-
Siapa yang dipuji seperti masih gadis? Khususnya saat berlatih tenis, Audi Marissa dipuji seperti masih gadis karena memiliki tubuh yang bagus dan gaya yang keren.
-
Kapan Putri Gading meninggal? Kerangka ini ditemukan di Sevilla, Spanyol. Kerangka manusia berusia 5.000 tahun ditemukan di Sevilla, Spanyol.
-
Kapan gadis tersebut melapor ke polisi? Korban merupakan warga Old City, Hyderabad. Dia berjalan sendirian ke kantor polisi dua tahun lalu dan mengajukan laporan terhadap ayahnya.
-
Apa yang ditemukan di kepala tengkorak gadis tersebut? Uniknya, tengkorak gadis ini berhiaskan bando bunga-bunga atau hiasan melingkar di kepalanya yang terbuat dari keramik.
-
Siapa yang membantu gadis itu dibebaskan? Termotivasi oleh nasibnya, dia mengajukan keluhan pada 23 Mei melalui saluran layanan Pemerintah Kota Xiamen, meminta Federasi Wanita Xiamen untuk membantu wanita tersebut.
-
Kenapa Audi Marissa dipuji seperti masih gadis? Khususnya saat berlatih tenis, Audi Marissa dipuji seperti masih gadis karena memiliki tubuh yang bagus dan gaya yang keren.
Baca juga:
4 Pria pelaku pemerkosaan dan perampasan ditangkap Polres Karawang
Perempuan muda di Manado diperkosa 19 orang di dua lokasi
Ayah perkosa anak kandung di sekitar gedung DPRD Lebak
Perempuan yang digilir 19 pria di Manado korban perdagangan orang
Kasus Yuyun, Menteri Sosial suarakan lagi hukuman kebiri buat pelaku
Gadis 14 tahun di Aceh diperkosa abang temannya di kolong jembatan
Aksi solidaritas untuk Yuyun di Bundaran HI