Polisi: Aktivis Lingkungan Golfrid Siregar Korban Lakalantas
Polisi akhirnya memberi keterangan resmi mengenai hasil penyelidikan kasus kematian aktivis Walhi, Golfrid Siregar (34). Pengacara itu diduga meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas.
Polisi akhirnya memberi keterangan resmi mengenai hasil penyelidikan kasus kematian aktivis Walhi, Golfrid Siregar (34). Pengacara itu diduga meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas.
"Dugaan keras karena lakalantas tunggal. Kemudian bahwa barang-barang yang bersangkutan ini diambil, kebetulan ada 3 orang pelaku pencurian yang sudah kita tangkap. Sementara ini ya," kata Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto, Jumat (11/10).
-
Bagaimana cara Colorful Medan Carnival mengangkat keberagaman Medan? Keberagaman yang ada tidak hanya menunjukkan Medan kaya akan keberagaman etnis dan budaya, tapi juga dapat dijadikan potensi menggerakkan ekonomi.
-
Di mana jeruk Medan biasanya tumbuh? Jeruk ini biasanya tumbuh di daerah dingin seperti di Brastagi, Sumatra Utara.
-
Kenapa Stadion Teladan Medan ambruk? Meski stadion tersebut hanya memiliki kapasitas resmi 30.000 penonton, tingginya antusiasme masyarakat, terutama anak-anak, menyebabkan kepadatan yang luar biasa. Pengunjung datang dari berbagai daerah, secara berombongan.
-
Dimana pertempuran Medan Area terjadi? Salah satu konfliknya terjadi di sebuah hotel yang berada di Jalan Bali, Kota Medan, Sumatra Utara pada tanggal 13 Oktober 1945.
-
Apa saja jenis wisata yang populer di Medan? Obyek wisata Medan sendiri cukup beragam, mulai dari wisaya budaya, kuliner, hingga religi.
-
Kapan Stadion Teladan Medan ambruk? Mengutip liputan6, pada 16 September 1979, Stadion Teladan Medan, Sumatera Utara, dipenuhi oleh sekitar 200.000 pengunjung yang datang untuk menyaksikan konser artis cilik Adi Bing Slamet, Iyut Bing Slamet, dan Ira Maya Sopha.
Agus menyatakan pihaknya sudah membentuk tim khusus menyelidiki kasus itu setelah muncul spekulasi dan dugaan bahwa Golfrid merupakan korban tindak pidana. Mereka melakukan penyelidikan komprehensif terhadap dugaan yang ada dengan cara mengumpulkan fakta-fakta dan informasi dari para saksi.
Dari penyelidikan itu, polisi justru mengungkap kasus pencurian yang dilakukan 5 orang penolong yang membawa Golfrid ke rumah sakit. Tiga di antaranya sudah ditangkap. "Sementara ini dugaan pencurian terhadap barang milik korban. Alibinya, menolong ke rumah sakit, karena tasnya tertinggal, enggak tahu mau dititip ke mana, dibawa dan berhasil kami sita kembali," sebut Agus.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumut, Kombes Pol Andi Rian menambahkan, sekurangnya 16 saksi yang dimintai keterangan dalam penyelidikan kematian Golfrid. Mereka terdiri dari 8 saksi sebelum penemuan tubuhnya, istri, paman dan teman minumnya.
Kronologi Kecelakaan
Dari keterangan para saksi ini diperoleh rangkaian peristiwa sejak korban belum ditemukan tak berdaya hingga meninggal dunia. Awalnya Golfrid pamit kepada istrinya pada Rabu (2/10) pukul 17.00 WIB. Dia kemudian bertemu bapatua (paman)-nya dan singgah warung minuman di Jalan Bajak 1.
Golfrid berada di Jalan Bajak 1 hingga sekitar pukul 23.50 Wib. Dia lalu meninggalkan kediaman pamannya dalam kondisi hujan. "(Korban) ditemukan di Underpass (Titi Kuning) antara 00.15 - 00.30 WIb jadi ada jeda waktu 30 menit- 45 menit. Waktu itu kondisi hujan. Kondisi jalan basah. Dari beberapa saksi waktu dia meninggalkan rumah pamannya, kondisi helm tidak dikenakan dengan benar. Sekedar dipasang setengah," jelas Andi Rian.
Dari olah tempat kejadian perkara (TKP) diketahui bahwa helm tidak melekat pada Golfrid. Di lengan kirinya didapati memar yang diduga tertekan helm yang digantungkan di tangan.
Andi Rian juga mengatakan, saksi perawat yang menerima dan membersihkan Golfrid di rumah sakit, mengaku mencium bau alkohol ketika itu. Saksi lain juga mengaku meminum minuman keras bersama Golfrid.
"Ada dua teman minum korban. Minumnya itu antara 22.30-23.00 Wib. Hasil uji cairan lambung ada cairan alkohol. Tidak ada racun tidak ada narkoba," sambung Andi Rian.
Kondisi Golfrid saat Dibawa ke Rumah Sakit
Kasat Lantas Polrestabes Medan AKBP Juliani Prihartini melanjutkan, Golfrid awalnya ditangani Unit Lantas Polsek Delitua. Informasi yang mereka dapat di RSU Mitra Sejati, korban mengalami luka pada mulut dan telinga. Hidungnya mengeluarkan darah.
"Lebam pipi sebelah kanan, dan juga mata sebelah kanan. Ada goresan di jari kaki luka lecet di sebelah kanan. Di siku kiri ada luka lebam," sambung Juliani.
Karena ruang ICU RSU Mitra Sejati penuh, korban yang tidak sadarkan diri langsung dibawa ke IGD RSUP H Adam Malik. Nomor pelat sepeda motornya diperiksa, sehingga diketahui identitas Golfrid. Istrinya pun dihubungi.
Dalam perkembangan kasus ini polisi kemudian memintai keterangan saksi Ramli dan juga istrinya. Mereka tinggal tidak jauh dari lokasi Golfrid ditemukan.
Ramli dan istrinya mengaku mendengar suara ribut di luar. Keduanya kemudian keluar rumah dan menyeberang ke underpass. Di sana mereka melihat seseorang tergeletak.
"Waktu itu, Pak Ramli menuju ke lokasi korban jatuh. Pipi kanan ke aspal, di dekatnya ada sepeda motor. Keterangannya juga dikuatkan dengan (saksi yang naik) becak, yang (kemudian) mengantarkan korban," sambung Juliani.
Sementara kendaraan Honda CBR 150 milik Golfrid juga mengalami kerusakan. Lampu sein dan kaca spion kanan patah, stang kanan dan bagian bawah sepeda motor tergores. Pijakan rem belakang juga bengkok. Ditemukan pula bekas gesekan pada knalpot .
Posisi Golfrid saat ditemukan ada di kanan jalan. Dia diketahui bergerak dari arah Jalan STM ke Underpass Titi Kuning. "Kami mengukur shock yang sebelah kanan, ketinggiannya 28 Cm. Dia kemungkinan merapat ke trotoar. Trotoar itu tingginya 28 Cm. Sepeda motor sisi kanan menghantam trotoar dan korban terjatuh," sebut Juliani.
Ditemukan Alkohol di Lambung Golfrid
Sementara Kepala Laboratorium Forensik Cabang Medan Kombes Pol Wahyu Marsudi mengatakan, mereka menemukan alkohol di lambung Golfrid. "Ini kita periksa tanggal tanggal 9 atau 6 hari berselang setelah kejadian, dan masih terdeteksi adanya alkohol. Jadi dari hasil ini kita analisa bahwa si korban itu mengonsumsi alkohol cukup bisa dikatakan banyak," jelasnya.
Seperti diberitakan, kematian Golfrid kembali diselidiki polisi setelah banyak pihak menyatakan ada kejanggalan dalam peristiwa itu. Pengacara Walhi Sumu ini meninggal dunia RSUP H Adam Malik Medan, Minggu (6/10) sekitar pukul 15.20 Wib. Dia dirawat di sana sejak Kamis (3/10).
Tubuh Golfrid ditemukan di Underpass Titi Kuning (sebelumnya disebutkan Fly Over Jamin Ginting/Simpang Pos), Rabu (2/10) tengah malam atau Kamis (3/10) dinihari. Dia kemudian dibawa ke RS Mitra Sejati, sebelum akhirnya dirujuk ke RSUP H Adam Malik.
Semula polisi menyatakan Golfrid merupakan korban kecelakaan lalu lintas. Namun banyak pihak menilai ada kejanggalan dalam peristiwa itu.
(mdk/bal)