Polisi Bandara tangkap 'tikus asing' di kabin pesawat
Kali ini 'tikus bagasi' yang berhasil diamankan adalah Warga Negara Asing atas nama WX, 36 tahun, asal dari He Nan-China
Dalam rangka mengantisipasi terjadinya tindak kejahatan menjelang liburan Hari Raya Idul Fitri 2015, Polresta Bandara Soekarno-Hatta terus menerus melakukan upaya penegakan hukum.
Salah satunya dengan mengungkap kasus pencurian dalam pesawat yang selama ini meresahkan penumpang khususnya penerbangan Internasional. Kali ini 'tikus bagasi' yang berhasil diamankan adalah Warga Negara Asing atas nama WX, 36 tahun, asal dari He Nan-China. Sindikat ini tergolong berani dan bermodal karena bukan beroperasi di bagasi bawah.
-
Apa itu Pecak Bandeng? Awalnya hanya ikan bandeng yang diberi sambal Mengutip YouTube Assaadah Documentation, pecak bandeng mulanya merupakan menu ikan bandeng yang dibakar lalu diberi sambal.
-
Kenapa Hari Air Sedunia penting? Peringatan ini menyoroti tantangan-tantangan besar yang dihadapi dunia dalam hal krisis air, termasuk polusi air, perubahan iklim, dan ketidaksetaraan akses terhadap air bersih.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
-
Kenapa deskripsi penting? Tujuan dari teks deskripsi adalah untuk memberikan gambaran dan penjelasan kepada pembaca agar mereka memahami objek apa yang sedang dibahas atau dibicarakan dalam sebuah teks.
-
Siapa saja yang ikut dalam ramp check pesawat di Bandara Soekarno-Hatta? Dalam ramp chek tersebut, Menhub ditemani pihak dari maskapai dan operator Bandara memeriksa bagian roda pesawat dan beberapa fungsi alat dari pesawat milik BUMN Garuda Indonesia.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
Mereka beroperasi di bagasi kabin dengan menyamar sebagai penumpang pesawat dan penerbangan yang dipilih oleh sindikat ini pun juga tidak main-main, yaitu penerbangan Doha-Jakarta, atau penerbangan dengan jarak tempuh lama tapi murah dengan visa on arrival.
Saat dikonfirmasi Kasat Reskrim Polresta Bandara Soekarno-Hatta, Kompol Azhari Kurniawan menyampaikan, bahwa sindikat ini sudah beberapa waktu menjadi target operasi karena beberapa penumpang pesawat melaporkan kehilangan barang atau uang di dalam kabin pesawat. Namun kesulitannya mereka para korban melaporkan sudah selang beberapa hari setelah kejadian.
"Sebenarnya modus operandi ini sama dengan copet di bus, mereka beroperasi berdua bertiga dan mengambil seat (kursi penumpang) yang berlainan untuk menjaring lebih banyak korban, saat dalam penerbangan dan selagi para penumpang tidur, mereka memanfaatkan kelengahan dengan bergerilya seolah-olah sebagai pemilik barang di bagasi cabin mencari barang berharga, dan selanjutnya setelah dapat dioper ke pelaku lainnya (saling tukar)," demikian tambah Kasat Reskrim.
Yang menjadi korban sindikat ini adalah Leo MC (34) WNI yg berprofesi sebagai diplomat pada suatu Kementerian RI di Swiss yang hendak pulang ke Jakarta pada pertengahan Mei 2015. Ketika dikonfirmasi Leo membenarkan dan tidak menyangka dirinya akan menjadi korban copet dalam pesawat penerbangan Internasional ini.
Dia juga menyatakan sangat berterimakasih kepada petugas Polresta Bandara yang dengan cepat dan profesional mengamankan dan merespon laporannya. Barang bukti yang berhasil diamankan dari pelaku adalah uang dolar, uang rupiah milik korban, dompet, tas, dan paspor milik pelaku.
"Kerugian total jika dirupiahkan senilai kurang lebih Rp130.000.000," katanya.
Baca juga:
8 Pencuri pecah kaca mobil dengan cincin baja diringkus Polda Jateng
Tak punya uang buat mudik, pemuda di Palembang bobol rumah tetangga
Pingin beli baju lebaran, 4 pelajar SMP curi bebek
Demi baju lebaran, mereka nekat jadi maling