Polisi Belum Temukan Kesalahan Kades Terkait Kerusuhan di Mandailing Natal
"Jadi, kami belum menemukan pelanggaran yang dilakukan kepala desa. Sebenarnya niatnya baik tapi diterjemahkan lain oleh pihak-pihak lain," tegas Martuani.
Polisi masih menyelidiki kasus kerusuhan yang terjadi di Desa Mompang Julu, Kecamatan Panyabungan Utara, Mandailing Natal (Madina), Sumut, Senin (29/6). Sejauh ini belum ditemukan kesalahan kepala desa yang dituding menyalahgunakan kekuasaannya, termasuk soal pembagian bantuan langsung tunai (BLT).
"Secara umum laporan yang saya terima, kepala desa ini sebetulnya bagus, tetapi ada oknum-oknum yang menjadi provokator," ucap Kapolda Sumut, Irjen Pol Martuani Sormin di Medan, Rabu (1/7).
-
Kapan Nyi Mas Gamparan memimpin pemberontakan di Pandeglang dan Rangkasbitung? “Tahun 1836 Nyi Mas Gamparan memimpin pemberontakan terhadap kolonial Belanda di daerah Pandeglang dan Rangkasbitung. Meskipun pemberontakan dapat dipadamkan, namun banyak pejuang kita yang melarikan diri,” tulis keterangan di papan yang terdapat pada situs Nyi Mas Gamparan.
-
Apa yang dilakukan oleh 10 Direksi Milenial BUMN di Pandeglang? Selain 100 orang Relawan, ada 10 orang Direksi Milenial dari BUMN yang juga terlibat dan berkontribusi dalam Program tersebut.
-
Kapan Festival Band Pelajar di Banyuwangi diselenggarakan? Dilaksanakan selama dua hari, di Taman Blambangan, 24-25 Agustus, ajang ini diikuti sebanyak 29 grup band pelajar dari tingkat SD, SMP, dan SMA sederajat.
-
Kapan Festival Anak Yatim di Banyuwangi dimulai? Rangkaian FAY sendiri diawali pada Senin pagi (25/7/2023) dengan memberikan kelas kepengasuhan kepada sejumlah orang tua ataupun wali asuh anak yatim.
-
Kapan doa Natal dibaca? Doa malam Natal menjadi wujud rasa syukur dan penghormatan umat Kristen kepada Tuhan atas karunia kelahiran-Nya sebagai Juru Selamat dunia.
-
Kapan Festival Balon Udara di Banyumas diselenggarakan? Pada akhir pekan kemarin, Minggu (26/5), warga Banyumas dimanjakan dengan Festival Balon Udara.
Keputusan kepala desa terkait pembagian BLT dibuat melalui musyawarah yang diikuti tokoh masyarakat dan tokoh agama. Karena awalnya tidak semua warga mendapatkan bantuan itu, mereka pun sepakat untuk membaginya rata. Namun ada oknum-oknum yang memprovokasi dan mempermasalahkan keputusan itu.
"Jadi, kami belum menemukan pelanggaran yang dilakukan kepala desa. Sebenarnya niatnya baik tapi diterjemahkan lain oleh pihak-pihak lain," tegas Martuani.
Provokasi dari pihak tidak bertanggungjawab diduga memicu kerusuhan di Desa Mompang Julu, Senin (29/6). Warga awalnya berunjuk rasa menuntut pemberhentian kepala desa yang dinilai membuat kebijakan menyimpang terkait pembagian bantuan langsung tunai (BLT) dan penggunaan dana desa.
Pengunjuk rasa memblokade Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum). Aksi ini berujung pada tindakan anarkistis. Massa melempari polisi dan membakar 1 sepeda motor dan 2 mobil, termasuk kendaraan dinas Wakapolresta Madina.
Kerusuhan reda, Selasa (30/6) subuh, setelah Hendri Hasibuan membuat surat pengunduran diri dari posisi kepala desa.
Penyelidikan terhadap para provokator dan pelaku kerusuhan itu juga masih dilakukan. "Saya akan lakukan, nanti tunggu saja waktunya, karena setiap pelanggaran hukum masih ada sanksi. (Yang diamankan) nanti kita akan rilis," jelas Martuani.
(mdk/ray)