Polisi Dalami Penyebab Kematian Aurellia Calon Pengibar Bendera
Polisi mencari bukti-bukti dan saksi kematian Aurellia. Ini untuk menelusuri dugaan adanya kekerasan yang dialami Aurellia saat menjalani pelatihan.
Polres Tangerang Selatan (Tangsel) masih mendalami penyebab kematian calon Pasukan Pengibar Bendera, Aurellia Qurratuaini. Meskipun, pihak keluarga hingga kini belum membuat laporan polisi.
"Untuk pihak Polres Tangsel masih mengumpulkan informasi-informasi terkait permasalahan ini," kata Kasat Reskrim Tangsel Polresta Tangsel AKP Muharram Wibisono kepada merdeka.com, Minggu (4/8).
-
Siapa saja yang hadir di acara aqiqah Aurel Hermansyah? Acara ini dihadiri oleh keluarga dekat, dipersembahkan dalam gaya elegan yang memukau.
-
Siapa Pratama Arhan? Lemparannya Nyaris Jadi Goal, Simak Deretan Fakta Pratama Arhan Siapa Pratama Arhan? Lemparan dalam nyaris jadi goal Pertandingan Indonesia vs Argentina yang digelar kemarin (19/6) membawa nama Pratama Arhan jadi sorotan.
-
Kapan Arca Totok Kerot ditemukan? Pada tahun 1981, penduduk melaporkan adanya benda besar dalam gundukan di tengah sawah. Gundukan tersebut digali hingga terlihat sebuah arca. Penggalian hanya dilakukan setengah badan saja yaitu pada bagian atas arca.
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.
-
Bagaimana Raden Ario Soerjo meninggal? Lalu mereka disuruh turun kemudian dibawa ke hutan dan dihabisi nyawanya oleh PKI.
-
Kapan Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar mengadakan acara aqiqah anak keduanya? Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar baru saja merayakan acara aqiqah untuk buah hati kedua mereka.
Polisi mencari bukti-bukti dan saksi kematian Aurellia. Ini untuk menelusuri dugaan adanya kekerasan yang dialami Aurellia saat menjalani pelatihan.
"Kita kumpulkan dulu fakta-faktanya ya, apakah ada unsur pidana atau tidak. Ini masih kita dalami, betul atau tidaknya (dugaan kekerasan hingga akhirnya meninggal dunia)," ujarnya.
Sebelumnya, Aurellia Qurratuaini, calon Pasukan Pengibar Bendera Kota Tangerang Selatan meninggal dunia. Keluarga menemukan sejumlah bekas luka di tubuh almarhumah. Faried Abdurrahman, ayah dari Aurellia menegaskan belum berniat membawa persoalan kematian anaknya ke ranah hukum.
"Statemen yang saya sampaikan bahwa saya dan keluarga sampai saat ini tidak berencana untuk melakukan langkah hukum terhadap yang berwenang, baik Pemkot Tangsel dalam hal ini Dispora maupun pelatih dan para senior purna paskibraka untuk melanjutkan mereka ke proses hukum," kata Faried di rumah duka, Perumahan Taman Royal 2, Kelurahan Poris Plawad Indah, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, Sabtu (3/8).
Meski diakuinya, ada sejumlah luka lebam pada anggota tubuh putri pertamanya itu, yang disebabkan dari pelatihan Capaska yang diikuti selama 22 hari, sejak tanggal 9 sampai 31 Juli.
Hal tersebut, lanjut Faried dengan mempertimbangkan kecintaan keluarga dan orang tua terhadap putrinya itu. "Dengan pertimbangan bahwa kami sangat cinta dengan anak kami," ucap dia.
Namun begitu, Faried berharap adanya evaluasi menyeluruh dalam proses latihan Capaska tingkat Kota Tangsel, yang saat ini tengah berlangsung hingga (17/8) mendatang.
"Kami hanya ingin adanya perubahan pola yang diterapkan, yang menurut kami harusnya itu tidak sewajarnya untuk dilakukan kepada seorang Paskibraka pengibar bendera Indonesia tingkat Pelajar," ucapnya.
Baca juga:
Paskibraka Aurel Meninggal Dunia Lebih Senang Dilatih TNI daripada Senior PPI
Ayah Aurel Sebut Senior Paskibraka Tangsel Beri Latihan Tambahan ke Capaska
Ayah Aurel: Dia Hanya Pengibar Bendera, Bukan Anggota TNI atau Polri
Selama Pelatihan Paskibraka, Aurel Disuruh Push Up Kepal dan Dicubit
Keluarga Paskibraka Aurel Ikhlas dan Tidak Berniat Menempuh Jalur Hukum
Ayah Paskibraka Aurel Temukan Bekas Luka di Kepalan Tangan Anaknya