Polisi di Depok Patah Kaki Ditabrak saat Bubarkan Balap Liar
Anggota tim Patroli Printis Presisi yang sedang menertibkan balap liar di Kota Depok, Jawa Barat ditabrak salah satu pelaku. Korban adalah Briptu Fuad yang mengalami patah tulang di kaki kanan. Peristiwa itu terjadi ketika dia dan tim sedang menertibkan balap liar di daerah Kali Andong, Bojongsari, Sawangan.
Anggota tim Patroli Printis Presisi yang sedang menertibkan balap liar di Kota Depok, Jawa Barat ditabrak salah satu pelaku. Korban adalah Briptu Fuad yang mengalami patah tulang di kaki kanan. Peristiwa itu terjadi ketika dia dan tim sedang menertibkan balap liar di daerah Kali Andong, Bojongsari, Sawangan, Depok sekitar pukul 03.40 WIB.
"Awalnya kami menerima laporan ada balap liar di sana, kemudian kami tiba di lokasi dan di sana sudah ramai massa berkumpul," kata Katim Patroli Printis Presisi, AKP Winam Agus, Sabtu (12/3).
-
Dimana balap liar ini terjadi? Aksi pembubaran balap liar ini terjadi di Jalan Sudirman, Kudus, Jawa Tengah.
-
Kenapa Jalak Bali dianggap sebagai simbol pelestarian satwa liar? Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) adalah salah satu burung khas Indonesia yang terancam punah dan menjadi simbol pelestarian satwa liar.
-
Bagaimana cara para wanita itu membubarkan balap liar? Tanpa merasa panik, si wanita dan teman-temannya justru tampak membubarkan balapan ilegal tersebut dengan cara menghampiri orang-orang tersebut. Alhasil, orang-orang yang berada di sekitar jalanan itu pun tampak panik dan kabur meninggalkan lokasi balapan liar.
-
Kenapa 'Lalapan liar' bisa menimbulkan korban jiwa? Lalapan apa yang bisa menimbulkan korban jiwa? Jawaban: Lalapan liar.
-
Mengapa warga Sampangan panik dengan kucing liar? Warga menduga bahwa kucing liar itu terkena rabies.
-
Bagaimana cara vendor merelokasi kucing-kucing liar? Pengelola Gelora Bung Karno buka suara perihal heboh kabar petugas vendor membungkus kucing dengan plastik.
Massa kocar kacir ketika petugas datang. Mereka berhamburan melarikan diri. Polisi mengejar massa dan meminta mereka menghentikan kendaraan. Namun tidak disangka, salah satu pelaku justru menabrak Briptu Fuad.
"Di sisi kanan Briptu Fuad melambaikan tangan kiri agar mereka merapat ke kiri dengan memperlambat laju kendaraan. Namun mereka dalam kecepatan tinggi mereka langsung menabrak. Akhirnya semua jatuh," ungkapnya.
Petugas segera mengamankan pelaku. Namun Briptu Fuad tidak dapat berjalan sehingga dibawa ke RS Hermina. "Pelaku yang diamankan satu orang," tambahnya.
Briptu Fuad dalam kondisi sadar. Berdasarkan hasil rontgen, kaki kanan mengalami patah. "Korban setelah dibawa ke RS, rontgen ada tulang yang patah dan harus operasi tapi harus kordinasi dengan pihak keluarga," terang Winam.
Winam menuturkan, sudah sering menertibkan pelaku balap liar di Kali Andong. Namun tetap saja mereka muncul lagi kalau tidak ada petugas. Mereka yang adu balap di sana berasal dari Pamulang, Ciputat dan Tangerang.
"Di Kali Andong sudah beberapa kali, bukan kami tidak bisa mengadang mereka. Tapi mereka yang merasa kegiatannya terganggu oleh kami. Di sana biasanya pebalap liar dari Pamulang, Ciputat yang pakai track Jalan Raya Bojongsari-Pamulang. Itu sudah sering sekali. Kami sering amankan puluhan motor dan sudah ditindak tapi tidak jera, hobi ini kayak jamur, timbul tenggelam," ucapnya.
Winam meminta agar pemerintah kota dapat membantu dengan membuat pita kejut di sepanjang jalan tersebut. Dengan demikian jalur itu tidak bisa lagi digunakan untuk arena balap liar.
"Berharap pada Pemda agar dikasih pita kejut. Kalau enggak dikasih, bisa dipakai terus untuk track," pungkasnya.
(mdk/cob)