Polisi gerebek pabrik pembuatan uang palsu berkedok toko ATK di Pandeglang
Pabrik pembuatan uang palsu yang telah berjalan selama hampir dua tahun di Pandeglang, Banten, digerebek jajaran Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri bersama Polres Pandeglang. Dari penggerebekan tersebut, petugas mengamankan miliaran uang palsu rupiah, dolar, dan poundsterling.
Pabrik pembuatan uang palsu yang telah berjalan selama hampir dua tahun di Pandeglang, Banten, digerebek jajaran Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri bersama Polres Pandeglang. Dari penggerebekan tersebut, petugas mengamankan miliaran uang palsu rupiah, dolar, dan poundsterling.
Pabrik pembuatan uang palsu yang berada tepat di Jalan Raya Labuan Km 5 Cikoneng, Kampung Santika, Desa Palurahan, Kecamatan Kaduhejo, Pandeglang tersebut, berkedok sebagai toko alat tulis kantor (ATK) dan tempat percetakan dengan merek dagang Dianam Jaya.
-
Apa itu pindang tulang iga sapi khas Palembang? Pindang tulang iga sapi dapat menjadi menu alternatif dalam acara makan Anda bersama keluarga.
-
Apa ciri khas dari pantun lucu Palembang? Pantun bahasa Palembang sering kali menggunakan bahasa yang khas dan unik untuk daerah tersebut, serta mengandung unsur budaya dan kearifan lokal.
-
Kapan Pallu Butung sering diburu? Makanan tersebut banyak dicari ketika Bulan Ramadan karena cocok sebagai menu berbuka puasa.
-
Apa yang ditemukan saat penggalian jalur PDAM di Pandeglang? Sebuah selongsong baja berbentuk meriam ditemukan saat penggalian jalur PDAM kawasan Labuan, Pandeglang pada 1998 silam.
-
Apa itu Pallu Butung? Pallu Butung ini termasuk hidangan penutup khas Sulawesi Selatan tepatnya di Kota Makassar. Makanan tersebut banyak dicari ketika Bulan Ramadan karena cocok sebagai menu berbuka puasa.
-
Kapan pantun palang pintu dilantunkan? Pantun palang pintu Betawi biasanya digunakan dalam acara pernikahan atau pertunangan sebagai bagian dari tradisi adat Betawi.
Pabrik itu berdiri di atas 3 rumah toko berlantai 2, dengan menyulap 2 ruko sebagai tempat percetakan dan 1 ruko lagi dijadikan toko yang menjual buku serta ATK.
Kapolres Pandeglang, AKBP Indra Lutrianto Amstono mengatakan, penggerebakan pabrik itu merupakan pengembangan dari dua pelaku pengedar uang palsu yang tertangkap di Jakarta pada Senin (16/4) kemarin. Di lokasi, polisi menemukan ribuan lembar uang palsu yang siap cetak.
"Uang palsu yang diproduksi tidak disebarkan di Pandeglang karena dicetaknya berdasarkan pesanan. Yang kami temukan uangnya masih dalam bentuk kertas. Namun sebagian ada yang sudah jadi," ujarnya, Selasa (17/4).
Sementara itu, Kasubnit Tipid Eksus Bareskrim Polri, Kompol Anton menjelaskan, uang palsu yang diproduksi sudah menyebar ke hampir seluruh wilayah di Indonesia. Namun motif kuat pembuatan uang palsu itu sebagai modus penggandaan uang.
"Kasus ini bermula dari penangkapan 2 pelaku kemarin di Gambir, pukul 10.00 WIB. Modusnya untuk penggandaan uang, namun tergantung pesanan. Namun yang paling banyak dipesan untuk menipu orang-orang yang menginginkan kaya mendadak dengan cara menggandakan uang," katanya.
Anton mengungkapkan dalam memproduksi upal tersebut tidak ada bahan istimewa yang digunakan pelaku. Karena semua bahan yang digunakan didapat dengan mudah di berbagai tempat.
"Bahan-bahannya bisa didapatkan di tempat biasa, tidak ada yang istimewa. Secara kasat mata juga bisa dibedakan bahwa itu palsu," jelasnya.
Anton mengatakan, sejak beroperasi pelaku sudah memproduksi uang palsu hingga ratusan miliar rupiah. Sedangkan pemesan yang diamankan, sudah tiga kali melakukan transaksi dengan nominal yang berbeda.
"Yang pertama Rp 200 juta, yang kedua Rp 100 juta dan yang ketiga itu Rp 150 juta. Jadi si pelaku telah memesan uang sampai dengan Rp 600 juta. Pecahan uang yang ditemukan hari ini nilainya Rp 100 ribu dan berbagai mata uang asing berupa dolar dan poundsterling," ujarnya.
Transaksi yang digunakan oleh tersangka pembuat uang palsu ini adalah 3 uang palsu di bayar dengan 1 uang asli atau 3 banding 1. Misalnya untuk uang palsu Rp 60 juta, si pemesan harus membayar Rp 20 juta kepada si pencetak uang palsu.
Dari hasil penggerebekan itu, polisi mengamankan dua pelaku, yakni A sebagai pemilik percetakan dan Y sebagai staf pembantu. Sehari sebelumnya, polisi sebelumnya sudah mengamankan dua pengedar dan penggunaan uang palsu atas nama P dan H.
"Jadi total pelaku yang diamankan ada empat orang. Dua orang sudah lebih dulu kami amankan di kawasan Gambir, Jakarta Pusat. Bahkan pelaku A dan H itu residivis dengan kasus yang sama," ungkap Anton.
Selain pelaku dan ribuan lembar uang palsu, polisi juga mengamankan barang bukti berupa 3 mesin percetakan.
Baca juga:
UU Pembatasan Transaksi Uang Kartal bakal tekan peredaran uang palsu
Marak uang palsu, Ketua DPR minta BIN lakukan investigasi
Polisi kejar pelaku lain yang terlibat peredaran uang palsu Rp 6 M
Musim kampanye Pilgub Jatim, miliaran uang palsu beredar di Surabaya
Simpan uang palsu Rp 6 Miliar di dalam koper, tiga pelaku ditangkap
Dibekuk polisi, 3 pengedar narkoba di Medan simpan uang palsu