Polisi Gerebek Prostitusi Lelaki Sesama Jenis Berkedok Tempat Spa di Bali Favorit Bule-Bule
Dalam penggerebekan spa tersebut seorang manajer dari spa itu sudah ditetapkan menjadi tersangka
Kepolisian Polda Bali, membongkar kasus prostitusi berkedok spa di Bali, dan kali ini menyasar sebuah spa yang menyediakan jasa prostitusi gay atau laki-laki sesama jenis.
Sementara, lokasi spa itu berlokasi di Kelurahan Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali, dan spa ini sudah ditutup polisi dan dilakukan penggerebekan oleh Polda Bali, pada Senin (21/10).
- Suami Istri Asal Australia Buka Bisnis Spa Esek-Esek di Bali, Tamunya Bule dan Tarifnya Fantastis
- Kronologi Selebgram Bali Tersangka Kasus Prostitusi Dijemput Paksa Usai Mangkir Pemeriksaan
- Kronologi Selebgram Cantik Terseret Dugaan Bisnis Prostitusi Berkedok Spa di Bali & jadi Tersangka
- Bule Rusia Bikin Onar di Bali, Pakai Jasa Spa dan Makan Tak Mau Bayar
"Memang dia menjajakan massage khusus laki-laki dan terapisnya juga laki-laki. Ternyata dalam kegiatan massage tersebut melakukan hal-hal kegiatan prostitusi sesama jenis," kata Kabid Humas Polda Bali Kombes Jansen Avitus Panjaitan, Selasa (29/10).
Kombes Jansen juga menyebutkan, dalam penggerebekan spa tersebut seorang manajer dari spa itu sudah ditetapkan menjadi tersangka dan sudah ditahan. Namun demikian, Jansen mengaku belum mendapat informasi detail mengenai identitas tersangka dan juga terkait kronologisnya.
Kemudian, dari penyelidikan diduga spa tersebut sudah beroperasi sekitar setahun dan menurutnya selama pandemi Covid-19 tidak ada bisnis serupa yang berjalan, sehingga, dugaan bisnis spa prostitusi ini baru bergerak kembali sekitar tahun 2023 pasca Pandemi Covid-19.
"Pastinya yang jelas kita ketahui bersama saat Covid-19 tidak ada. Situasi Covid kegiatan-kegiatan itu memang tidak ada," ujarnya.
"Diduga dimulai kembali pasca Covid. Sekitar 2023 sampai sekarang, jadi hitungannya kurang lebih setahun," jelasnya.
Spa tersebut, juga tidak membatasi asal pelanggannya dan pelanggannya lebih banyak berasal dari kalangan turis asing. Namun, pihaknya belum mengetahui persis tarif yang dikenakan kepada pelanggan untuk pelayanan prostitusi tersebut. Tetapi, dia menduga jika tarifnya dapat mencapai sekitar Rp1,5 juta.
"Tidak membatasi, pokoknya tamu yang datang dilayani. Tapi umumnya kalau yang kemarin banyak tamunya dari asing, turis WNA," ujarnya.