Polisi Periksa 10 Saksi Terkait Nama Gubernur Sumbar Dicatut untuk Sumbangan
Kepolisian Resor Kota (Polresta) Padang mengaku telah memeriksa 10 saksi terkait kasus surat sumbangan untuk penerbitan buku bertanda tangan Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansarullah. Kasat Reskrim Polresta Padang Kompol Rico Fernanda mengatakan, ada 10 orang yang telah diperiksa, termasuk salah satunya Sekda Provinsi.
Kepolisian Resor Kota (Polresta) Padang mengaku telah memeriksa 10 saksi terkait kasus surat sumbangan untuk penerbitan buku bertanda tangan Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansarullah. Kasat Reskrim Polresta Padang Kompol Rico Fernanda mengatakan, ada 10 orang yang telah diperiksa, termasuk salah satunya Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumbar Hansastri.
"Sejauh ini, kita sudah (periksa) sekitar sembilan hingga 10 orang (saksi). Mulai dari lima orang menggunakan surat, pihak Bappeda hingga Sekdaprov (Sumbar)," kata Rico di Padang, Selasa (24/8).
-
Apa yang mengancam warga Pesisir di Padang? Dampak abrasi di Kelurahan Air Manis, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) kian nyata. Daratan hingga rumah penduduk terancam hilang menjadi ancaman serius akibat abrasi yang terus terjadi, paling parah dirasakan warga sejak enam tahun terakhir.
-
Apa yang terjadi pada pipa PAM di Petamburan? Pipa 900 mm di Petamburan 4, Jakarta Pusat bocor pada Kamis (21/9).
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Kapan Masjid Cheng Ho di Palembang diresmikan? Masjid ini berdiri di atas tanah hibah dari Pemerintah Daerah dan baru diresmikan pada tahun 2006 silam.
-
Apa yang digambarkan dalam patung gajah Pasemah? Dalam satu batu ini menggambarkan tiga kehidupan. Pertama hewan gajah, lalu dua manusia dan hewan yang diduga babi rusa saat tengah dilahirkan gajah.
-
Apa yang terjadi di Kota Padang? Hujan deras melanda sebagian besar kawasan Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) sejak Kamis (13/7) malam hingga Jumat (14/7) dini hari.
Dia mengatakan, pemeriksaan terhadap Hansastri dilakukan pada Minggu (22/8) lalu. Sebelumnya Hansastri tidak hadir, dengan alasan memiliki agenda kegiatan di daerah.
"Jadi ada dua dari pemerintah daerah, (pertama) Sekdaprov dan satu orang kepala bidang di Bappeda Sumbar," sambung Rico.
Dia menjelaskan, yang bersangkutan mengaku mengetahui surat tersebut. Namun, soal tanda tangan ia mengaku tidak tahu.
"Begitu pun pemeriksaan terhadap salah seorang Kepala Bidang, mengakui (jika) surat itu dikeluarkan oleh Bappeda," jelas Rico.
Kepala penyidik, Hansastri membenarkan terkait surat meminta sumbangan untuk pembuatan buku profil tentang potensi wilayah Sumatera Barat tersebut.
Selain itu, sejauh ini kepolisian telah menyita sejumlah barang bukti, berupa tiga kardus yang berisikan surat Gubernur Sumbar, yang rencananya akan dibagikan. "Sebelumnya, surat-surat itu digunakan oleh lima orang yang merupakan bukan pegawai Bappeda," jelas Rico.
Kelima orang itu di antaranya DO (46), DS (51), AG (36), MR (50) dan DM (36). Adapun total yang telah masuk ke rekening pribadi masing-masing, mencapai Rp170 juta.
"Ratusan juta itu hasil dari 21 surat yang sebelumnya telah dibagikan ke kampus, rumah sakit, dealer kendaraan hingga pengusaha di Kota Padang. (Ada) rencananya, tiga kardus surat lainnya (itu) akan dibagikan ke wilayah Sumbar (luar Kota Padang)," lanjut Rico.
Untuk diketahui, kasus ini mencuat setelah beredarnya surat tertanggal 12 Mei 2021 bernomor 005/3904/V/Bappeda-2021, perihal penerbitaan profil dan potensi Sumatera Barat. Belakangan diketahui, jika kop surat itu ditandatangani oleh Mahyeldi Ansarullah.
Adapun isi surat tersebut ialah partisipasi dan kontribusi untuk mensponsori penyusunan dan penerbitan buku profil 'Sumatera Barat Provinsi Madani, unggul dan Berkelanjutan' dalam versi bahasa Indonesia, bahasa Inggris, bahasa Arab dan berbentuk soft copy.
Sebelumnya, pihak kepolisian telah mengamankan lima orang yang meminta sejumlah uang melalui surat tersebut dengan alasan pembuatan buku tersebut.
Saat meminta sumbangan itu, mereka membawa surat tersebut, yang mereka klaim berasal dari Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansarullah.
Sementara itu, Mahyeldi sendiri menyangkal dengan mengaku jika banyak pihak yang mencatut namanya untuk meminta sumbangan kepada pengusaha di Sumatera Barat.
"Banyak yang mengatasnamakan saya kan. Di media sosial juga banyak," kata Mahyeldi beberapa waktu lalu.
Baca juga:
Dokter Richard Lee Bebas, Kartika Putri Akui Malah Merasa Serba Salah
Kronologi Dokter Richard Lee Ditangkap Paksa Polisi, Sang Istri Histeris
Wali Kota Cilegon Polisikan Mahasiswi Setelah Disebut Beloon
Roy Suryo Belum Terima Surat Mediasi Polisi Terkait Laporan Terhadap Lucky Alamsyah
Rian D'Masiv Laporkan Akun yang Tuding Dirinya Lakukan Pelecehan Seksual