Polisi Periksa 5 Orang Terkait Acara Rizieq di Petamburan, Panitia Tidak Hadir
Awi menjelaskan, dari lima orang yang dilakukan pemanggilan tersebut. Hanya empat orang saja yang datang memenuhi panggilan penyidik.
Penyidik gabungan Bareskrim Polri bersama Polda Metro Jaya memeriksa sejumlah orang terkait acara Habib Rizieq di Petamburan, Jakarta Pusat. Mereka yang diperiksa berjumlah lima orang. Salah satunya yakni Kapolsek Tanah Abang.
Karopenmas Div Humas Polri Brigjen Awi Setiyono mengatakan, pemanggilan juga dilakukan terhadap pejabat setempat seperti RT dan juga RW.
-
Siapa yang mengunjungi Habib Rizieq? Bos jalan tol Jusuf Hamka membagikan momen saat ia berkunjung ke kediaman Habib Rizieq Shihab, di Instagram.
-
Bagaimana Jusuf Hamka dan Habib Rizieq menjalin hubungan mereka? Hari ini saya ketemu ulama yang kharismatik yang jujur yang amanah. Saya kenal beliau cukup lama jadi saya sangat menghormati beliau," kata Hamka dalam video.
-
Apa yang dilakukan Jusuf Hamka dan Habib Rizieq saat pertemuan mereka? Selain itu, dia juga sempat memuji sosok Jusuf Hamka yang selama ini memang dikenal sangat dermawan."Terima kasih banyak atas kunjungannya. Jusuf Hamka ini luar biasa membangun masjid di mana-mana tempat.Beramal baik, dan hubungannya dengan banyak orang juga sangat baik," kata Habib Rizieq.
-
Kenapa Jusuf Hamka mengunjungi Habib Rizieq? Siang ini kami diundang makan nasi kebuli oleh beliau 🙏 Sambil mendiskusikan perkembangan dakwah yang sejuk. Serta dakwah untuk senantiasa MENGHARUMKAN AGAMA ISLAM. Sesuai dengan yang diajarkan Rasulullah (SAW)...," tulisnya dalam keterangan.
-
Siapa Syaikh Muhammad Suhaimi? Salah satu karamah yang dipercaya dimiliki oleh sosoknya adalah bisa menghadiri pengajian di banyak tempat dalam satu waktu yang sama. Ini juga yang kemudian menjadikannya sebagai sosok wali yang misterius.
-
Di mana Syifa Hadju dan Rizky Nazar memberikan kejutan kepada kakak mereka? Syifa Hadju dan Rizky Nazar bahkan terlihat serasi ketika menyusun kejutan untuk kakak mereka.
"Perkembangan kasus kekarantinaan kesehatan bahwasannya untuk Polda Metro Jaya hari ini telah memanggil 5 orang saksi mulai dari RT, RW, kemudian pelaksana harian Kapolsek Tanah Abang, kemudian Camat dan panitia yang di Petamburan," kata Awi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (30/11).
Awi menjelaskan, dari lima orang yang dilakukan pemanggilan tersebut. Hanya empat orang saja yang datang memenuhi panggilan penyidik.
"Konfirmasi terakhir dari Dirkrimum Polda Metro Jaya bahwasannya hanya satu orang saja yang tidak hadir yaitu panitia atas nama HAU. Kita sama-sama tunggu, saksi lain 4 orang telah dilakukan pemeriksaan," jelasnya.
Polisi akan terus melakukan pemanggilan terhadap sejumlah saksi terkait acara tersebut. "Tentunya setiap hari Polda Metro Jaya akan melakukan pemanggilan-pemanggilan baik itu dilakukan klarifikasi maupun saksi-saksi lainnya yang mengetahui melihat merasakan langsung kejadian di Petamburan," ungkapnya.
Rizieq Dipanggil
Pada Selasa (1/12) besok, pihaknya juga akan melakukan pemanggilan terhadap Kasat Intel Jakarta Pusat dan juga Bhabinkamtibmas Tanah Abang.
"Sedangkan untuk rencana Polda Metro Jaya besok akan memanggil Tanggal 1 Desember 2020 yaitu security kemudian Bhabinkamtibmas Tanah Abang, kemudian Kasat Intel Polres Jakarta Pusat, kemudian pelapor biro hukum Provinsi DKI. Itu ada penjadwalan termasuk pemanggilan MES dan saudara HA," tutupnya.
Sebelumnya, kasus dugaan pelanggaran protokol kesehatan pencegahan Covid-19 saat acara peringatan maulid Nabi Muhammad SAW dan pernikahan putri pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Syihab digelar di Petamburan, Jakarta Pusat, memasuki babak baru. Kepolisian secara resmi mengumumkan status perkara dinaikkan dari tahap penyelidikan ke tahap penyidikan.
"Pagi tadi melakukan gelar perkara oleh tim penyidik, dari hasil gelar perkara sudah dianggap cukup untuk dinaikkan ke tingkat penyidikan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus.
Yusri mengatakan, penyidik sepakat menjerat pelanggar protokol kesehatan dengan Pasal 93 Undang-undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan. Yusri menyebut, bahwa penyidik menemukan unsur pidana di dalam kasus ini.
"Hasil gelar perkara unsur-unsur yang terpenuhi sesuai yang tercantum pada Pasal 93 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan. Ditemukan adanya tindak pidana," ucap dia.
Yusri mengatakan, polisi kembali melayangkan panggilan kepada para saksi untuk melengkapi berkas perkara. "Sekarang ini penyidik mengumpulkan alat bukti, keterangan saksi, dan bukti petunjuk yang ada. Kita akan memanggil lagi saksi-saksi yang lain," papar dia.
(mdk/ray)