Polisi perlu bukti selidiki otak pelaku penyerangan LBH Jakarta
Polisi perlu bukti selidiki otak pelaku penyerangan LBH Jakarta. Sampai saat ini polisi juga belum mendapat laporan resmi terkait keterlibatan Rahmat Imran dalam mobilisasi massa dan menyerang Kantor LBH Jakarta.
Walaupun Koordinator Forum Umat Islam Bersatu (FUIB), Rahmat Imran telah mengaku sebagai salah satu pihak yang bertanggung jawab atas peristiwa penyerangan kantor LBH Jakarta, pertengahan September lalu, hingga kini polisi belum menindaklanjuti. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, polisi masih perlu bukti. Bukan sekadar pernyataan.
"Itu harus ada barang buktinya. Kalau cuma kata-kata orang ya enggak bisa," kata dia dikonfirmasi merdeka.com, Senin (2/10).
-
Kapan Kurniawan Dwi Yulianto lahir? Kelahiran Kurniawan Dwi Yulianto 13 Juli 1976
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Apa yang diuji coba oleh Pemprov DKI Jakarta? Penjelasan Pemprov DKI Uji Coba TransJakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta Dikawal Patwal Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
-
Kapan Ki Hadjar Dewantoro lahir? Ki Hadjar Dewantara merupakan seorang bangsawan Pakualaman yang lahir pada lahir pada 2 Mei 1889.
-
Kapan Djamaluddin Adinegoro lahir? Gunakan Nama Samaran Djamaluddin Adinegoro lahir di Talawi, sebuah kecamatan di Sawahlunto, Sumatra Barat pada 14 Agustus 1904.
Argo menambahkan sampai saat ini pihaknya juga belum mendapat laporan resmi terkait keterlibatan Rahmat Imran dalam mobilisasi massa dan menyerang Kantor LBH Jakarta. "Belum ada," ujarnya singkat.
Seperti diberitakan sebelumnya, Rahmat Imran mengaku menjadi salah seorang yang menggerakkan massa. "Saya atas nama ketua gerakan pemuda anti-komunis, melawan gerakan-gerakan komunis, gerakan melawan komunis itu semakin massif puncaknya sampai saat ini saya sendiri yang langsung memimpin aksi yang dilakukan di YLBHI dibubarkan massa ataupun peserta panitia yang melakukan seminar pro terhadap komunis," aku Rahmat usai aksi anti-PKI di Tugu Tani, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (29/9).
Rahmat mengklaim aksi itu sebagai bentuk perlawanan atas bangkitnya komunisme di Indonesia. Menurutnya, sejak tiga tahun lalu isu kebangkitan PKI mulai diembuskan. Indikasinya, banyak kegiatan yang menjurus ke arah kebangkitan ideologi komunis.
"Komunisme itu sudah melakukan kegiatan yang nyata seperti simposium 65 yang dilakukan di Hotel Aryaduta, kemudian kegiatan Belok Kiri Fest di Taman Ismail Marzuki, menonton Pulau Buru Tanah Air Beta. Ini harusnya kita berantas," tuturnya.
Dia mengaku telah melaporkan tokoh-tokoh di balik kebangkitan komunisme ke Bareskrim Polri. Namun dia belum mau membukanya saat ini. "Nanti kita lihat saat pelaporan sudah masuk," kata dia.
(mdk/noe)