Polisi ringkus pelaku prostitusi anak di Aceh
Kapolres Aceh Barat, AKBP R Robby Aria Prakasa menjelaskan, berdasarkan pengakuan pelaku, mereka menawarkan anak di bawah umur kepada pria hidung belang dengan kisaran harga antara Rp 300 ribu hingga Rp 500 ribu. Praktik prostitusi ini pun dilakukan di rumah pasangan suami istri itu.
Polisi berhasil membongkar praktik prostitusi anak di bawah umur di Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat. Terbongkarnya kasus kejahatan seksual terhadap anak ini setelah petugas melakukan penyamaran dan berhasil menangkap 2 mucikari serta satu korban yang masih duduk di Sekolah Menengah Atas (SMA).
Pelaku prostitusi itu berinisial H (41) dan E (35), mereka ditangkap di Jalan Beringin Maju, Gampong Seuneubok, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat, Jumat (17/3). Pelaku merupakan suami istri yang menawarkan anak di bawah umur kepada pria hidung belang di Meulaboh.
-
Dimana lokasi petani di Aceh yang sedang panen cengkih? Seorang petani menunjukkan segenggam cengkih atau cengkeh yang telah dipetik setelah panen di sebuah hutan di Lhoknga, Aceh, pada 30 Januari 2024.
-
Siapa saja tokoh penting Aceh yang menggunakan Rencong dalam perjuangan melawan penjajah? Tak heran jika Rencong digunakan oleh pahlawan besar Aceh seperti Cut Nyak Dien dan Panglima Polim.
-
Apa arti kata "Peusijuek" dalam bahasa Aceh? Terminologi Peusijuek Kata Peusijuek atau artinya mendinginkan ini berasal dari kata 'Sijue' yang berarti dingin. Kata dingin sendiri menggambarkan sebuah kebahagiaan, ketentraman, kedamaian.
-
Kapan cengkih menjadi komoditas unggulan di Aceh? Komoditas cengkih pernah berjaya dan menjadi komoditas unggulan di Aceh pada era 1980-an.
-
Kenapa Peusijuek dilakukan oleh masyarakat Aceh? Tradisi Peusijuek ini selalu hadir ketika masyarakat akan merintis suatu usaha, menyelesaikan persengketaan, hingga sesudah dari musibah. Selain itu, Peusijuek juga dilakukan saat menempati rumah baru, merayakan kelulusan, memberangkatkan dan menyambut kedatangan jemaah haji.
-
Siapa Abu Bakar Aceh? Abu Bakar Aceh, seorang tokoh intelektual tersohor asal Aceh yang telah melahirkan banyak karya di bidang keagamaan, filsafat, dan kebudayaan.
Kapolres Aceh Barat, AKBP R Robby Aria Prakasa menjelaskan, berdasarkan pengakuan pelaku, mereka menawarkan anak di bawah umur kepada pria hidung belang dengan kisaran harga antara Rp 300 ribu hingga Rp 500 ribu. Praktik prostitusi ini pun dilakukan di rumah pasangan suami istri itu.
"Kedua tersangka kita amankan setelah melakukan eksploitasi seksual dengan menawarkan anak yang masih berusia 14 tahun ke pria hidung belang," katanya, Selasa (20/3).
Kedua pelaku saat ini sudah mendekam di ruang tahanan Mapolres Aceh Barat untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Sedangkan korban sudah dikembalikan kepada orang tuanya. Robby menjelaskan, petugas juga sudah mengantongi pelaku lainnya dan sekarang sedang diburu oleh petugas.
"Data sudah kita kantongi dan akan kita buru para pelaku yang terlibat bisnis prostitusi terhadap anak di bawah umur ini," tukasnya.
Baca juga:
Fenomena Ernai, mahasiswi jadi 'ayam kampus' di China
Mengintip prostitusi siswi SMA di Jepang
Polisi bongkar prostitusi online di Kediri tawarkan ABG
Polisi obok-obok hotel sidak siswa SMA pesta seks rayakan kelulusan
2 PSK online di Samarinda salah satunya masih berstatus pelajar