Polisi Sebut Warga di Pulau Haruku Diduga Gunakan Senjata Rakitan saat Bentrok
Bentrokan antarwarga yang terjadi di Pulau Haruku, Maluku Tengah, menyebabkan seorang polisi berinisial Briptu FH mengalami luka tembak. Selain itu, dua orang meninggal dunia dan tiga luka-luka, termasuk anggota Polsek tersebut.
Bentrokan antarwarga yang terjadi di Pulau Haruku, Maluku Tengah, menyebabkan seorang polisi berinisial Briptu FH mengalami luka tembak. Selain itu, dua orang meninggal dunia dan tiga luka-luka, termasuk anggota Polsek tersebut.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menyampaikan, masyarakat yang terlibat dalam bentrok sengketa tanah tersebut diduga turut menggunakan senjata rakitan.
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Warga Bekasi digegerkan temuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong. Polisi pun melakukan penyelidikan.
-
Apa itu Ngarak Panganten di Bekasi? Ngarak Panganten sendiri merupakan salah satu prosesi dari keseluruhan rangkaian pernikahan adat di Bekasi.Biasanya warga setempat bebas menentukan akan memakai adat Sunda atau Betawi yang sama-sama kental di sana. Terpenting, prosesi Ngarak Panganten harus dimasukkan sebagai salah satu urutan rangkaian pernikahan di wilayah Bekasi.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Kapan kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Kenapa Ngarak Panganten dilakukan di Bekasi? Tradisi Ngarak Panganten sendiri memiliki maksud yang baik bagi kedua pengantin, yakni mengenalkan pernikahan mereka sehingga tidak timbul fitnah.Ini sekaligus untuk menjunjung budaya lokal Betawi yang kental dan agamis.
-
Dimana kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
"Bentrok tersebut menggunakan benda-benda tajam, dan juga diduga menggunakan senjata rakitan," kata Ahmad di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (26/1).
Menurut Ahmad, petugas kini berupaya meredam aksi lanjutan dengan menggandeng tokoh agama, masyarakat hingga adat setempat. Pengawalan satuan Brimob dan TNI pun telah disiagakan di TKP kejadian.
"Untuk menenangkan kedua kelompok warga tersebut, agar situasi tetap tenang dan dapat terkendali," kata Ahmad.
Briptu FH kini telah dievakuasi ke RS Bhayangkara Tantui Ambon, untuk mendapatkan perawatan medis.
"Kedua belah pipi korban tertembus peluru akibat perbuatan orang tak dikenal, ketika terjadi bentrokan antarwarga Dusun Ori dan Kariu, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah," kata Kasubag Humas Polresta Pulau Ambon dan PP Lease, Iptu I Leatemia, dikutip Antara, Rabu (26/1).
Kapolresta Pulau Ambon Kombes Pol Raja Arthur Lumongga bersama Dandim 1504 Pulau Ambon, Kol (Inf) Ch Soumokil saat ini juga telah melakukan kunjungan ke Pulau Haruku.
"Kalau menyangkut pengiriman pasukan keamanan untuk menambah kekuatan personel Polres Pulau Haruku sementara disiapkan," ucap Leatemia.
Pertikaian antarwarga dua desa bertetangga ini juga telah menyebabkan sejumlah rumah penduduk di Desa Kairu terbakar.
"Untuk laporan kronologis terjadinya pertikaian ini belum disampaikan pihak Polsek ke Maploresta," ujarnya.
Reporter: Nanda Perdanaputra
Baca juga:
Satu Polisi Tertembak Akibat Bentrok Warga di Pulau Haruku Dibawa ke RS Bhayangkara
Duduk Perkara Bentrok di Pulau Haruku Maluku Tewaskan Dua Warga
Situasi Bentrokan di Pulau Haruku Kondusif, Masyarakat Selamatkan Diri ke Hutan
Penyebab Bentrokan Hebat di Pulau Haruku Maluku yang Tewaskan 2 Orang
Bentrok di Pulau Haruku Maluku: 2 Meninggal Dunia, 3 Luka-Luka
Bentrok di Pulau Haruku Maluku, Kapolda Minta Masyarakat Tahan Diri