Polisi sisir orang gila antisipasi penganiayaan tokoh agama di Jembrana
Polisi sisir orang gila antisipasi penganiayaan tokoh agama di Jembrana. Pendataan tersebut menurut Kapolres dilakukan oleh masing-masing Bhabinkamtibmas di masing-masing desa dan melaporkannya ke masing-masing Polsek untuk diteruskan ke tingkat Polres.
Jajaran Polres Jembrana mulai gencar melakukan pendataan terhadap orang gila di wilayah hukumnya menyusul maraknya kasus penganiayaan diduga dilakukan orang gila belakangan ini seperti yang terjadi di Jawa dan di Denpasar.
Kapolres Jembrana AKBP Priyanto Priyo Hutomo dikonfirmasi tadi sore membenarkan pihaknya mulai melakukan pendataan terhadap warga yang mengalami gangguan jiwa (gila) di wilayah hukum Polres Jembrana.
-
Siapa yang melakukan penipuan berkedok sumbangan agama? Aksi WNA itu terekam dalam video yang viral di media sosial. Ada tiga WNA diduga melakukan pungutan liar berkedok sumbangan agama.
-
Apa yang dilakukan pengasuh pondok pesantren terhadap para santriwati? Dari enam santriwati yang dicabuli, beberapa di antaranya bahkan diminta untuk melayani kebutuhan biologisnya. Pencabulan itu diketahui sudah dilakukan oleh terduga pelaku sejak dua tahun terakhir. Terakhir kali, terduga pelaku mencabuli salah satu santrinya pada 17 Agustus 2023.
-
Siapa yang berperan dalam menjalankan Lembaga Agama? Lembaga agama dibentuk oleh umat beragama dengan maksud untuk memajukan kepentingan hidup beragama yang ada dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
-
Kapan Tolchah Hasan menjabat sebagai Menteri Agama? Ia menjabat pada 29 Oktober 1999 sampai 13 Agustus 2001.
-
Bagaimana pergantian tugas penjaga Kabah? Sebelumnya, sang ayah sempat mengatakan ingin Abdulrahman memegang perwalian dan kunci Kabah setelah dirinya meninggal dunia. Akan tetapi, apabila Abdulrahman tidak siap untuk menerima tugas besar tersebut, maka perwalian dan kuncinya akan diserahkan kepada pamannya Abdulwahab Al-Shaibi.
-
Bagaimana cara pengelola vihara merawat jangkar tersebut? Agar kondisinya tetap terjaga, pengelolan vihara kemudian menempatkannya di Kelenteng Dewi Welas Asih. Dilakukan perawatan dengan minyak goreng Agar kondisinya tetap terjaga, pihak pengelola terus melakukan perawatan terhadap benda bernilai sejarah tinggi itu.Salah satu upaya yang dilakukan dengan melumuri jangkar menggunakan minyak goreng agar tidak terjadi pelapukan.
Pendataan tersebut menurut Kapolres dilakukan oleh masing-masing Bhabinkamtibmas di masing-masing desa dan melaporkannya ke masing-masing Polsek untuk diteruskan ke tingkat Polres.
"Pendataan ini masih berlangsung, sehingga belum diketahui jumlah pasti berapa warga yang mengalami gangguan jiwa di Jembrana. Nanti jika pendataan sudah final baru ketahuan jumlahnya," ucap Kapolres Jembrana, Kamis (22/2).
Lanjutnya, pendataan tersebut dilakukan untuk langkah antisipasi dan memudahkan pemantauan terhadap gerak-gerik mereka, guna mengantisipasi agar tidak terjadi kasus penyerangan dari orang gangguan jiwa seperti yang terjadi di Jawa maupun di Denpasar.
"Intinya langkah antisipasi sekecil apapun akan kami lakukan untuk menjaga situasi kamtibmas di Jembrana. Kami berusaha semaksimal mungkin memberikan kenyamanan dan keamanan bagi masyarakat Jembrana," tandasnya.
Baca juga:
Komnas HAM ikut telusuri kasus penganiayaan pemuka agama
Kabareskrim tegaskan penyebaran isu ulama diteror dilakukan sistematis
Dituduh akan aniaya ulama, orang gila di Bekasi dipukuli warga
Jokowi ngaku belum dapat laporan detail dari Polri soal penyerangan ulama
Siapa jadi target di balik deretan penyerangan tokoh agama?
Wakapolri tegaskan tetap menyelidiki kasus penyerangan terhadap tokoh agama
Rentetan kasus penganiayaan pemuka agama