Polisi Tangkap Empat Pelaku Pembakaran Mobil Brimob saat Demo 22 Mei
Hengki mengatakan, empat tersangka tersebut selain merusak dan membakar juga mencuri properti dan senjata milik Brimob. Ini terungkap dari hasil pemeriksaan sementara.
Teka-teki pembakaran dan perusakan kendaraan Brimob yang terparkir di Jalan Brigjen Katamso, Slipi, Palmerah, Jakarta Barat pada kerusuhan 22 Mei 2019 menemui titik terang. Empat orang ditangkap dan telah ditetapkan sebagai tersangka.
"Semuanya merupakan warga Jakarta," kata Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Hengki Haryadi, di Mapolresto Jakarta Barat, Jumat (31/5).
-
Dimana konvoi Brimob dilakukan? Video viral aksi konvoi personil Brigade Mobil (Brimob) Polri memakai sepeda motor trail dan mobil menggeruduk Gedung Kejaksaan Agung (Kejagung) di Jalan Panglima Polim, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan ternyata benar.
-
Dimana demo buruh terjadi? Elemen buruh melakukan rasa di daerah Bekasi, Jawa Barat dan sekitarnya.
-
Kapan Hari Brimob diperingati? Bangsa Indonesia memperingati Hari Brimob setiap tanggal 14 November.
-
Mengapa Brimob dibentuk? Adanya tuntutan dari dalam dan luar negeri yang terus menekan membuat pemerintah militer Jepang menginginkan adanya tenaga cadangan polisi yang dapat digerakkan dengan cepat dan memiliki mobilitas yang tinggi serta dapat berperan sebagai tenaga tempur.
-
Kapan BRImo diluncurkan? Melihat perubahan kebiasaan ini, Bank Rakyat Indonesia (BRI) pun berinovasi dengan memperkenalkan layanan perbankan digital BRImo yang diluncurkan pada 2019 lalu.
-
Kapan aksi demo terjadi? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
Hengki mengatakan, empat tersangka tersebut selain merusak dan membakar juga mencuri properti dan senjata milik Brimob. Ini terungkap dari hasil pemeriksaan sementara.
"Kami akan terus kembangkan karena sifatnya terus berkesinambungan untuk menangkap para pelaku lainnya," tegasnya.
Dia menjelaskan, jenis senjata yang dicuri di antaranya senjata laras licin. Saat ini, pihaknya terus mendalami keterangan para tersangka. Informasi awal diketahui mereka bersindikat.
"Beberapa merupakan bagian dari kelompok preman. Tapi yang lain masih didalami untuk pastinya," ujarnya.
Sementara itu, fakta lainnya dalam penanganan kasus adalah hasil pemeriksaan laboratorium Forensik terhadap barang bukti yang dikumpulkan.
"Hasil dari tim laboratorium dan Forensik ditemukan ada dua macam kandungan yakni sebagian besar ada korosif mengandung karat, dan juga mengandung racun yang sangat berbahaya," ungkapnya.
Hengki mengatakan, hasil Pemeriksaan Badan Laboratorium Forensik Mabes Polri berupa anak panah ditemukan zat berbahaya senyawa kimia Zink Posfit. Itu ditaruh pada ujung anak Panah. Dimana Zink posfit ini merupakan zat yang sangat beracun.
"Tak hanya itu saja kami pun menemukan unsur kimia lain yang berbahaya yaitu zat karat yang apabila terkena tubuh manusia akan mengakibatkan pendarahan hingga tetanus," terangnya.
Hengki menerangkan, para perusuh sudah mempersiapkan alat-alat. Terbukti ada busur-busur panah yang khusus akan digunakan malam hari. Begitu pun sebelum menyerang asrama Brimob.
"Mereka memang mempunyai niat akan melawan petugas dengan sasaran yang sudah jelas. Sasaran itu adalah petugas dan properti milik kepolisian dan asrama. Hal itu bisa dibuktikan dengan barang bukti yang sudah dilakukan pemeriksaan, dan adanya benda tajam, bom molotov, busur-busur yang ternyata mengandung racun maupun Korosif," papar dia.
"Alhamdulillah anggota tidak ada yang terluka karena sebagian besar anggota yang di depan menggunakan body protektor sehingga selamat," tandasnya.
Reporter: Ady Anugrahadi
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Kuasa Hukum Bantah Mayjen (Purn) Soenarko Selundupkan Senjata Api
Jokowi Bahas Penangkapan Purnawirawan TNI
21 Orang Resmi Buron Kasus Pembakaran Polsek Tambelangan
Presiden Jokowi Undang Para Purnawirawan TNI ke Istana
4 Pembakar Polsek Tambelangan Kembali Ditangkap, Salah Satunya Aktor Penggerak Massa
Polisi Tangkap Pemotong Video Inspeksi Kapolri 'Boleh Tembak Masyarakat'
Suhu Perpolitikan Memanas, Elite Politik Diminta Beri Pernyataan Menyejukkan