Polisi tembak lima orang komplotan curanmor beraksi di Kampus Undip
Salah satu pelaku, Arif mengaku sudah 30 kali beraksi mencuri sepeda motor di berbagai tempat. Namun, tempat favorit kelompok ini adalah indekos mahasiswa Undip Semarang. Alasannya, rumah indekos tidak dijaga ketat.
Komplotan pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang selama ini meresahkan masyarakat khususnya di sekitar Kawasan Kampus Universitas Diponegoro (Undip) Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah berhasil diringkus satuan Reserse Kriminal Polsek Tembalang.
Kapolsek Tembalang Kompol Subagyo menyebut komplotan yang beranggotakan 11 orang ini sebagian besar remaja. Salah satu tersangka berinisial ND (16) masih duduk di bangku SMA di Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak. Kelompok Mranggen ini juga beraksi di luar wilayah Semarang yakni di Kabupaten Demak dan Kabupaten Jepara.
-
Kapan banjir terjadi di Semarang? Curah hujan tinggi yang mengguyur Semarang pada Rabu (13/3) hingga Kamis dini hari menyebabkan sejumlah daerah dilanda banjir dan tanah longsor.
-
Apa yang ditemukan di Kota Lama Semarang? Dari ekskavasi itu, tim peneliti tidak hanya menemukan struktur bata yang diduga merupakan bagian dari benteng Kota Lama. Namun juga ditemukan artefak berupa fragmen keramik, botol, kaca, tembikar, serta ekofak berupa gigi, tulang, tanduk hewan, dan fragmen Batubara yang jumlahnya mencapai 9.191 fragmen.
-
Di mana banjir terjadi di Semarang? Banjir terjadi di daerah Kaligawe dan sebagian Genuk.
-
Kenapa banjir terjadi di Semarang? Curah hujan tinggi yang mengguyur Semarang pada Rabu (13/3) hingga Kamis dini hari menyebabkan sejumlah daerah dilanda banjir dan tanah longsor.
-
Kapan wabah kelaparan terjadi di Semarang? Pada tahun 1901, muncul wabah kelaparan di Semarang dan Demak.
-
Apa yang terjadi di perlintasan Madukoro, Semarang? Peristiwa itu mengakibatkan ledakan hebat disusul kobaran api.
Dari tangan para tersangka, polisi mengamankan barang bukti sebanyak 17 unit berbagai merek sepeda motor, hasil aksi mereka sejak Oktober sampai Desember 2016.
"Dari 11 tersangka yang berhasil kami amankan ini, 5 diantaranya terpaksa ditembak kakinya karena melawan saat hendak diamankan oleh petugas kami," ujar Kompol Subagyo saat gelar perkara di Halaman Mapolsek Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah Selasa (13/12).
Kelima tersangka yang ditembak kakinya adalah Arif Ahmad Rafif (22) alias Kenthung warga Mranggen yang merupakan pimpinan kelompok ini. Kemudian Rayana (21), Aldo (22), Supriyadi (24) dan ND (16).
"Arif alias Kenthung dan Rayana merupakan residivis yang belum lama keluar dari LP Kedungpane karena kasus yang sama dan dipenjara 1,5 tahun. Keduanya baru keluar sebulan lalu" ucapnya.
Dalam aksinya, kelompok ini menggunakan besi pipih disambungkan pada kunci T untuk menjebol kunci sepeda motor. Mereka hanya membutuhkan waktu kurang dari 10 detik untuk membuka kunci sepeda motor sasaran.
"Kami mengimbau masyarakat lebih berhati-hati dalam menaruh sepeda motornya. Selain menggunakan kunci ganda, mohon untuk tetap mengawasi," imbaunya.
Arif mengaku sudah 30 kali beraksi mencuri sepeda motor di berbagai tempat. Namun, tempat favorit kelompok ini adalah indekos mahasiswa Undip Semarang di wilayah Tembalang. "Biasanya di rumah kos tidak ada yang jaga, kalau di kampusnya ada Satpam. Jadi tidak pernah disana," ucapnya.
Sepeda motor curian ini lalu dijual ke penadah antara Rp 1,5 juta sampai Rp 3 juta tergantung jenis motornya. Namun dari barang bukti yang berhasil disita sebagian besar merek Honda yakni sebanyak 13 unit. Selain menangkap lima pelaku curanmor, polisi juga mengamankan 6 orang penadah motor.
Keenam penadah hasil curanmor yang berhasil diamankan di wilayah Kabupaten Pati dan Grobogan itu adalah; Supriyanto (30), Kuspriyanto (35), Mustaqim (43), Moh Romadon (34), Ahmad Soleh (28) dan Juremi (28).
(mdk/noe)