Polisi temui tokoh agama di Kebon Jeruk terkait insiden Tolikara
"Kiai Nur menjamin umat Islam tidak akan terpancing dengan adanya peristiwa Tolikara," ujar AKP Eka Baasith.
Insiden pembakaran masjid di Tolikara Papua dikhawatirkan dapat memancing reaksi negatif di berbagai daerah. Untuk mengantisipasi hal tersebut polisi melakukan sowan ke pemuka agama untuk menenangkan situasi.
Langkah ini dilakukan Kapolsek Kebon Jeruk Polres Jakarta Barat AKP Eka Baasith dengan menemui KH Nur Muhammad Iskandar SQ. Saat bertandang ke Pondok Pesantren Asshidiqiyah Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Eka ditemani Kanit Binmas AKP Johari Bule.
"Kiai berpesan agar Polri terus merangkul semua tokoh agama. Kiai Nur menjamin umat Islam tidak akan terpancing dengan adanya peristiwa Tolikara," ujar AKP Eka Baasith kepada merdeka.com, Sabtu (25/7).
Menurut Eka, ulama percaya dengan kemampuan Polri menyelesaikan masalah Tolikara secara hukum. Siapa pun yang bersalah akan dihukum sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku.
"Kiai Nur berpesan pada angkatan muda Islam tetap tenang dan terus menjaga toleransi yang selama ini sudah harmonis, khususnya di Kebon Jeruk, Jakarta Barat," kata alumni Akpol 2004 itu.
Alumni S2 Kajian Stratejik Intelijen UI itu menambahkan, seluruh personel kepolisian diperintahkan Kapolri untuk merangkul tokoh-tokoh agama di wilayahnya. Langkah itu dilakukan sebagai upaya pencegahan dini terhadap potensi gangguan keamanan setelah ada insiden Tolikara.
"Alhamdulillah, tokoh-tokoh lintas agama di Kebon Jeruk, khususnya KH Nur Muhammad Iskandar percaya dan mendukung Polri," kata Mantan Kapolsek Poso itu.