Polisi ungkap pelaku prostitusi online penjual 30 gadis di Yogya
Para gadis yang mereka jajakan kepada pria hidung belang, fotonya mereka pampang di jejaring sosial Facebook.
Ditreskrimum Polda DIY berhasil mengungkap praktik prostitusi online melalui situs jejaring sosial Facebook pasca-penangkapan seorang gadis berumur 16 tahun berinisial NES alias Gendis pada 23 September lalu. Dia ditangkap bersama MMP alias Onge, seorang mahasiswa S2 jurusan hukum lantaran terbukti menjalani profesi sebagai mucikari online.
Menurut Wadireskrimum Polda DIY, AKBP Djuhandi, praktik prostitusi online ini sudah berjalan 3 hingga 4 bulan. Para gadis yang mereka jajakan kepada pria hidung belang, fotonya mereka pampang di jejaring sosial Facebook.
"Para gadis ini ditawarkan melalui Facebook. Yang terdaftar berupa koleksi foto dari HP ditawarkan kepada orang yang membutuhkan. Kalau situs sudah ada sudah 3 bulan 4 bulan, kalau pelaku kita hubungkan sudah lebih dari satu tahun," kata Wakil Direkur Reserse Kriminal Umum Polda DIY, AKBP Djuhandi di Polda DIY, Selasa (8/10).
Dari penelusuran polisi sudah ada 30 wanita yang telah ditawarkan oleh mereka di akun Facebook tersebut. Bahkan satu di antaranya adalah Gendis sendiri.
"Dia statusnya pelajar DO, dia selain sebagai tersangka juga sebagai korban. Karena dia saat dipesan beralasan tidak bisa menemani dia mencari korban lagi dan bandar," pungkas dia.
Dari transaksi, keduanya mengaku mendapatkan sejumlah uang yang lumayan. Menurut pengakuan mereka kepada penyidik, biasanya pelanggan berasal dari pendatang dari luar Kota Yogyakarta.
"Hitung rata-rata per-hari bisa sampai 10 orang dengan penjualan sekitar Rp 1,5 juta. Pembagiannya 60-40, 60 buat korban dan 40 buat mucikari," lanjut dia.
Baca juga:
Wanita Femen nekat setengah bugil di atap gedung demo prostitusi
Gerebek lokasi karaoke, polisi temukan 2 ABG jadi PSK
Cerita dua ABG korban kekerasan seksual yang kini jadi PSK
Jadi germo, fotografer lepas koleksi 4.000 foto model
Prostitusi terselubung marak di Kabupaten Tangerang, MUI berang
PSK di Sanur ditemukan tewas dalam kamarnya, diduga dibunuh
Mengintip Cikarang, surga esek-esek pria Korea & Jepang
-
Mengapa para pemijat difabel netra di Yogyakarta rentan terhadap pelecehan seksual? Arya sendiri tidak tinggal di losmen, melainkan di asrama sekolah dengan biaya yang cukup murah. Rawan terkena pelecehan Di tahun yang sama, Arya pertama kali memperoleh pengalaman tak menyenangkan dilecehkan oleh salah seorang pasiennya. Hari sudah hampir malam ketika ia sedang bersiap memulai kerja lepasnya sebagai pemijat di losmen itu. Tak lama kemudian, datanglah seorang pasien. Dari suaranya, Arya menduga kalau ia adalah seorang lelaki paruh baya.
-
Siapa yang kuliah di Jogja? Perempuan yang tidak diketahui namanya itu kerap berdoa agar diberi kekuatan untuk selalu mencari nafkah demi keluarga. Terutama anaknya yang sedang menempuh pendidikan tinggi di Yogyakarta.“Anak saya juga kuliah di situ, di Jogja. Sekarang semester akhir, makanya saya ada di sini itu karena ya butuh biaya,” ucap perempuan tersebut.
-
Di mana letak Probolinggo? Probolinggo adalah sebuah kota yang terletak di pesisir utara Jawa Timur, 100 km di sebelah tenggara kota Surabaya.
-
Apa yang istimewa dari Yogyakarta? Pada zaman pendudukan Jepang, wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta disebut dengan istilah Yogyakarta Kooti.
-
Siapa saja yang sedang syuting di Jogja? Inilah potret Donna Agnesia dan Darius Sinathrya yang sedang sibuk syuting di Jogja, tepatnya di area wisata Plunyon Kali Kuning, Sleman.
-
Apa yang dilakukan Dyah Ernafifah Ahzaro di Pasar Jagalan Kulon Progo, Yogyakarta? Dyah Ernafifah Ahzaro (40), pemilik JM Cell yang terletak di kompleks Pasar Jagalan Kulon Progo, Yogyakarta.