Polri ikut usut 3 WNI diduga ISIS yang ditangkap di Malaysia
Wakapolri Komisaris Jenderal Syafruddin memastikan anak buahnya terlibat dalam penanganan kasus tiga WNI yang ditangkap kepolisian Malaysia karena diduga terafiliasi dengan ISIS. Penanganan tersebut dilakukan di Malaysia.
Wakapolri Komisaris Jenderal Syafruddin memastikan anak buahnya terlibat dalam penanganan kasus tiga WNI yang ditangkap kepolisian Malaysia karena diduga terafiliasi dengan ISIS. Penanganan tersebut dilakukan di Malaysia.
"Penanganan hukum itu semua bersama makanya ada kepolisian internasional. Di mana pun ada case semua aparat bisa menangani bersama-sama. Case antarnegara itu ditangani bersama-sama, makanya ada Interpol," ujar Syafruddin di PTIK, Jakarta Selatan, Kamis (2/8).
-
Bagaimana cara orang tersebut pamit dari grup WA Islami? Asalamualaikum. Halo teman-teman, dengan ini saya mengajukan izin untuk keluar dari grup. Mohon maaf jika ada kata-kata yang kurang berkenan, baik itu disengaja maupun tidak. Semoga sukses selalu untuk kalian semua! Wasalamu'alaikum.
-
Bagaimana prajurit TNI ini bertemu dengan calon istrinya? Lebih lanjut ia menceritakan bahwa awal perkenalan keduanya bermula dari media sosial. Menariknya selama berpacaran 3 tahun mereka hanya bertemu satu kali saja di kehidupan nyata.
-
Kapan Masjid Istiqlal diresmikan? Pembangunan Masjid Istiqlal berlangsung selama 17 tahun sebelum akhirnya diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 22 Februari 1978, dengan pemasangan prasasti di area tangga pintu As-Salam.
-
Kenapa Strategi Nol Bersih IKN Nusantara dibentuk? Strategi ini berfungsi sebagai "kompas" bagi Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) dalam merencanakan, mengembangkan, dan mengelola kota untuk mencapai netralitas karbon pada tahun 2045.
-
Bagaimana cara membentuk Angkatan Siber TNI? “Kalau ingin menambah matra atau angkatan baru, ubah dulu aturannya,” ujarnya.
-
Kapan Masjid Walima Emas diresmikan? Mengutip Liputan6.com, Masjid Walima Emas dibangun sejak tahun 2008 dan diresmikan tahun 2012.
Polri dan kepolisian Malaysia langsung berkoordinasi sejak tiga WNI tersebut ditangkap di Negeri Jiran beberapa waktu lalu. Polri siap melanjutkan penyelidikan seandainya ketiga WNI tersebut dideportasi ke Indonesia.
Namun hingga kini belum ada tanda-tanda ketiganya dipulangkan ke Tanah Air. Mereka justru tengah ditahan oleh kepolisian Malaysia untuk penanganan hukum.
"Namanya hukum itu di mana saja diproses di dunia ini, kan sama aja. Tidaj mutlak harus diproses di sini," ucap Syafruddin.
Sebelumnya diberitakan, polisi Malaysia menangkap tujuh orang yang diduga berafiliasi dengan ISIS. Tiga orang di antaranya merupakan warga negara Indonesia.
WNI berusia 26 tahun ditangkap di Terengganu pada 12 Juli lalu. Dia disebut-sebut sebagai anggota ISIS asal Bandung, Jawa Barat sejak 2015.
Istrinya yang merupakan warga Malaysia juga termasuk anggota ISIS. Keduanya berencana membawa anak tiri mereka ke Suriah untuk berperang bersama ISIS.
Pria Indonesia lain ditangkap pada 14 Juli di Perak. Dia merupakan seorang buruh pabrik yang bergabung dengan ISIS dan disebut-sebut terlibat kasus kerusuhan Rutan Salemba Cabang Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok.
Satu WNI lain merupakan seorang pegawai kontrak berusia 27 tahun. Dia ditangkap di Petaling Jaya, Selangor pada 12 Juli. Dia mengaku terkait dengan ISIS dan memiliki sekitar 100 video dan 90 foto yang menggambarkan kegiatan kelompok radikal tersebut di dalam ponselnya.
Dia juga mempromosikan grup di akun Facebooknya dengan mengunggah video dan foto-foto itu. Dia berencana pergi ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS.
Reporter: Nafiysul Qodar
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Diduga terkait ISIS, 3 WNI ditahan di Malaysia
Diduga simpatisan ISIS, 3 WNI di Malaysia ditahan 28 hari buat penyelidikan
Polri akan dalami 3 WNI diduga ISIS yang ditangkap di Malaysia
Polri koordinasi dengan polisi Malaysia soal penangkapan 3 WNI diduga simpatisan ISIS
Menlu Retno belum bisa pastikan 3 dari 7 simpatisan ISIS di Malaysia WNI
Polisi Malaysia tangkap 3 WNI diduga simpatisan ISIS