Profil Said Abdullah, Caleg DPR Terpilih dengan Perolehan Suara Terbanyak
Berdasarkan rekapitulasi resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU), Said mendapatkan 528.815 suara.
Berdasarkan rekapitulasi resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU), Said mendapatkan 528.815 suara.
-
Apa yang dilakukan Rizki Natakusumah di DPR? Melalui Instagram, Rizki sering membagikan momen rapatnya dengan berbagai komisi DPR. Misalnya, Rizki sering mengunggah foto ketika ia menyampaikan pandangannya mengenai pertanggungjawaban pelaksanaan APBN 2022 di hadapan anggota DPR lainnya.
-
Apa yang didorong oleh DPR RI kepada pihak kepolisian? Komisi III Dukung Polisi Tindak Tegas Pengguna Nopol Palsu Polda Metro Jaya terus melakukan penindakan terhadap pengendara yang kedapatan menggunakan nomor polisi (nopol) palsu. Penertiban pelat nomor rahasia palsu ini lantas mendapat apresiasi dari Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni. Kata dia, pemakaian pelat palsu erat kaitannya dengan aksi sewenang-wenang di jalan yang merugikan masyarakat.
-
Mengapa DPR memiliki hak angket? Tujuan dari hak angket ini adalah untuk mendapatkan informasi yang lengkap dan akurat, sehingga hasilnya dapat digunakan sebagai dasar untuk mengambil keputusan terkait kebijakan pemerintah. Dengan adanya hak angket, DPR dapat memastikan bahwa kebijakan pemerintah yang diambil benar-benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan dapat melakukan pengawasan terhadap kinerja pemerintah.
-
Apa yang diharapkan dari Kaukus Air di DPR RI? Putu berharap, kaukus yang diprakarsai oleh para anggota dewan di periode ini bisa terus memperjuangkan isu-isu terkait air. Ia menegaskan bahwa komitmen dan kepedulian pada kelangsungan air bersih tak sekadar hadir pada momentum World Water Forum (WWF) alias Forum Air Sedunia ke-10 yang akan digelar nanti.
-
Apa peran Rizki Natakusumah di DPR? Setelah menikahi Beby Tsabina, Rizki Natakusumah semakin menjadi pusat perhatian publik, terutama saat melaksanakan tugasnya sebagai anggota DPR RI.
-
Kapan PDRI dibentuk? Walaupun secara resmi radiogram Presiden Soekarno belum diterima, tanggal 22 Desember 1948, sesuai dengan konsep yang telah disiapkan, dalam rapat tersebut diputuskan untuk membentuk Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI), dengan susunan sebagai berikut:
Profil Said Abdullah, Caleg DPR Terpilih dengan Perolehan Suara Terbanyak
Politikus senior PDI Perjuangan, Said Abdullah, menjadi calon legislatif untuk DPR RI yang meraih suara terbanyak pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2024 kemarin.
Berdasarkan rekapitulasi resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU), Said mendapatkan 528.815 suara di daerah pemilihan (dapil) Jawa Timur XI yang meliputi Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Sampang dan Kabupaten Sumenep.
Dengan perolehan suara sebanyak itu, Said yang kini masih duduk sebagai Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI itu berhasil kembali mengamankan kursinya di Senayan untuk kali kelima berturut-turut.
Said pertama kali terpilih menjadi Anggota DPR RI sejak tahun 2004. Sebelum itu, Said memulai karir politiknya dengan menjadi Ketua DPC Banteng Muda Indonesia Kabupaten Sumenep periode 1982-1985. Kemudian, pria kelahiran 22 Oktober 1962 itu dipercaya menjadi Sekretaris DPC PDIP (dulu PDI) Sumenep periode 11983-1988. Karir Said di PDIP terus berlanjut menjadi Wakil Ketua DPC PDIP Sumenep periode 1988-1992. Selain aktif di PDIP, Said Abdullah juga pernah menjadi Ketua DPC Majelis Muslimin Indonesia Kabupaten Sumenep tahun 1984.
Lama malang melintang sebagai pengurus PDIP Sumenep, Said pertama kali berhasil lolos menjadi Anggota DPR RI pada Pemilu 2004. Saat itu, Said memperoleh 9.776 suara.
Said selalu berhasil mempertahankan kursinya di Senayan pada 4 edisi Pileg berikutnya. Pada Pemilu 2009, Said di dapil yang sama mendapatkan 77.092 suara. Berikutnya di Pemilu 2014, suara Said kembali naik menjadi 112.539 suara. Lalu Pemilu 2019, suara Said naik lagi menjadi 176,981 suara. Teranyar Said mengantongi lebih dari setengah juta suara di Pemilu 2024 yang menjadikannya sebagai caleg dengan suara terbanyak di Indonesia.
Di PDIP sendiri, Said sudah tergolong sebagai figur penting yang menjabat sebagai Ketua DPP Bidang Perekonomian. Kepiawaiannya sebagai Ketua Banggar DPR RI membuatnya memiliki pengalaman dalam menentukan kebijakan ekonomi dari PDI Perjuangan.
Meski begitu, Said sangat menentang politik uang dan politik Bansos dalam setiap gelaran Pemilu. Said berprinsip Pemilu adalah pesta demokrasi di mana rakyat memiliki hak memilih dan dipilih secara adil tanpa intervensi. Menurut Said, masyarakat terutama masyarakat miskin tidak boleh dianggap sebagai aset elektoral.
"Biarkanlah pemilu ini berjalan secara alamiah, se demokratis mungkin, berjalan tanpa cawe-cawe kekuasaan. Dari pemilu demokratis, pemenang pemilu akan memiliki legitimasi yang kuat memimpin Indonesia. Sebaliknya Indonesia bisa dikucilkan dari pergaulan internasional jika demokrasinya gagal. Jangan jadikah rakyat miskin kita sebagai dalih untuk mengeruk suara pemilu, seolah olah tampil bak Robin Hood membagi-bagi sembako dan uang tunai tanpa perencanaan yang matang,” ujar Said.