Protokol Ungkap Ada Grup WA Bernama 'Saya Ganti Kalian', Sindir SYL?
Dalam ancamannya itu SYL meminta kepada ASN Eselon untuk mengundurkan diri
Dalam ancamannya itu SYL meminta kepada ASN Eselon untuk mengundurkan diri
Protokol Ungkap Ada Grup WA Bernama 'Saya Ganti Kalian', Sindir SYL?
Sidang lanjutan kasus pemerasan dan gratifikasi yang menyeret nama Mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syarul Yasin Limpo (SYL) kembali digelar pada hari ini, Senin (27/5). Dalam persidangangan terungkap fakta menarik, yaitu adanya grup Whatsapp yang diberi nama 'Saya Ganti Kalian'.
Hal itu diungkap lewat kesaksian Rininta Octarini, saksi persidangan yang merupakan protokol Mentan SYL dalam persidangan.
Awalnya Rini mengaku mengenal Ali Andri saksi persidangan yang merupakan salah satu pengurus rumah dinas SYL di Jalan Widya Chandra (Wichan).
"Tahu (Ali Andri), pernah beberapa kali bertemu," kata Rini.
Lalu jaksa bertanya soal bagaimana cara komunikasi sehari-hari antara protokoler Mentan dengan staff di Mentan.
Rini menyebut untuk komunikasi sehari-hari dilakukan lewat grup Whatsapp sekretariat Mentan.
"Oh grup sekretariat Mentan, ada ya. Apa nama grup? grup wa atau grup apa?" tanya Jaksa KPK dalam persidangan.
"Saya ganti kalian," jawab Rini.
Rini mengaku tidak mengetahui alasan penamaan grup tersebut, karena nama grup sudah ada ketika masuk ke sekretariat Mentan.
"Saya tidak tahu ketika saya masuk di sekretariat sudah ada grup itu," ungkap Rini.
Rini juga mengatakan, mantan Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Muhammad Hatta yang juga jadi tersangka dlaam kasus ini juga tergabung dalam grup tersebut.
Saat itu Hatta masih menjadi staff dan belum menjabat sebagai direktur Kementan. Namun, Hatta sering memberi teguran pada angggota grup tersebut.
"Kalau tidak ada kegiatan pak menteri yang mungkin tdk diagendakan sesuai dg jadwal nya, kami biasanya mendapatkan teguran," ungkap Rini.
"Teguran dri siapa?" Tanya Jaksa.
"bisa dri pak hatta," jawab Rini.
Sebelumnya, fakta persidangan juga terungkap adanya nada ancaman yang dikeluarkan SYL kepada anak buahnya di Kementerian Pertanian (Kementan). Direktur Jenderal (Dirjen) Holtikultura Kementrian Pertanian (Kementan) Prihasto Setyanto mengaku sempat mendengar ucapan mantan atasannya, Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang bernarasikan ancaman. Dalam ancamannya itu SYL meminta kepada ASN Eselon untuk mengundurkan diri.
Dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Prihasto nomor 49 yang dibacakan oleh Jaksa KPK, ucapan SYL itu terlontarkan pada saat dalam suatu forum.
"'Saya pernah secara tidak langsung menerima ancaman atau paksaan dari Syahrul Yasin Limpo seingat saya pernah dikumpulkan bersama para eselon satu lainnya di ruangan yang bersangkutan pada saat Pak Syahrul Yasin itu menyampaikan dengan kalimat 'apabila saudara-saudara tidak sejalan dengan saya silakan mengundurkan diri'. Pemahaman saya atas penyampaian tersebut adalah Syahrul Yasin Limpo meminta Eselon 1 yang merasa tidak mampu untuk loyal dengan yang bersangkutan diminta untuk mengundurkan diri. Loyal maksudnya mampu memenuhi permintaan Syahrul Yasin Limpo terkait iuran yang diminta untuk kebutuhan nonbudgeter Syahrul Yasin Limpo' ," kata Jaksa sambil membacakan BAP saksi di ruang sidang PN Tipikor Jakarta Pusat, Rabu (15/5).
Jaksa yang ingin mengkonfirmasi hal itu, diamini oleh Prihasto. Ia menyebut ucapan SYL yang bersama ancaman disampaikan ke dalam suatu forum dimana ASN Eselon I sedang dikumpulkan.
"Waktu itu di ruangan siapa?," tanya Jaksa.
"Waktu itu biasanya di ruangan kita lagi meeting hanya untuk Eseleon I saja atau kadang di ruangan kami," ucap Prihasto.
"Jadi kita kaya coffebreak sama-sama itu disampaikan sama beliau," lanjutnya.
Reporter magang: Antik Widaya Gita Asmara