Pulang Nongkrong, Remaja Tewas Disabet Celurit Orang Tak Dikenal di Bogor
Kepolisian Resor Bogor Kota pun langsung melakukan penyelidikan atas kasus ini. Karena ada dugaan, rombongan sepeda motor korban juga mengantongi senjata tajam.
Seorang remaja 16 tahun di Kota Bogor, menjadi korban pembacokan di Jalan Pandu Raya, Kelurahan Tegallega, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Minggu (9/2).
Diketahui, remaja berinisial MZ itu sedang mengendarai sepeda motor membonceng kakaknya, R (17) dan satu temannya. Selain motor MZ, ada dua motor lain yang berjalan beriringan sekitar pukul 04.00 WIB.
-
Bagaimana Pawai Dongdang di Bogor dirayakan? Dalam kegiatan tersebut, ratusan warga mengarak beberapa alat pikul padi yang terbuat dari potongan batang bambu setinggi orang dewasa. Tidak hanya itu, Pawai Dongdang juga dimeriahkan oleh arak-arakan hasil bumi dan makanan yang dihias dalam beraneka bentuk dengan diiringi suara kendang, angklung, serta pukulan lesung.
-
Kenapa Bogor disebut Kota Hujan? Karena jumlah milimeter air yang tercurah berada di atas angka 2.000, maka bisa dipastikan jika intensitas air hujan bisa terus turun sepanjang tahun. Ini yang membuat Bogor masih diselingi kondisi hujan saat musim kemarau karena jumlah kandungan air di awan yang tinggi.
-
Kenapa warga Bogor menggelar Pawai Dongdang? Salah satu kegiatan yang dilakukan Balad Erick Thohir tersebut adalah Pawai Dongdang yang digelar di Kampung Garisul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, sebagai bentuk syukur atas nikmat kemerdekaan.
-
Kenapa nelayan Bojonegara menjauh saat ada angin puting beliung? Kemunculannya ditandai oleh mendung hitam mirip jantung pisang. Ketika tanda ini muncul, mereka segera menjauh untuk keselamatan sehingga tidak terjadi kecelakaan laut.
-
Di mana letak Negeri Atas Angin di Bojonegoro? Atas Angin adalah sebutan untuk kawasan perbukitan di Desa Deling, Kecamatan Sekar, Kabupaten Bojonegoro.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
Setibanya di Jalan Pandu Raya, rombongan ini dihadapi sekelompok pemuda yang mengendarai dua sepeda motor dan satu angkutan umum (angkot) yang berisi sekitar 5 orang.
"Saya kan dibonceng. Adik saya yang bawa motor. Dia kena bacok," kata R, kakak korban.
Terkena sabetan celurit, mereka kemudian terjatuh dan lari karena dikejar sekelompok remaja tak dikenal itu. R sendiri mengaku sempat memberi perlawanan. Karena kalah jumlah, akhirnya dia pun lari terpisah dari adiknya.
Sementara MZ, diketahui mengalami luka pada bagian leher dan kepala akibat sabetan celurit dan sempat dilakukan ke RS PMI Bogor, namun nyatanya tidak tertolong.
Kepolisian Resor Bogor Kota pun langsung melakukan penyelidikan atas kasus ini. Karena ada dugaan, rombongan sepeda motor korban juga mengantongi senjata tajam.
"Kita masih lakukan penyelidikan dengan meminta keterangan saksi dan barang bukti yang ada," kata Kapolsek Bogor Utara, AKP Ilot Juanda.
Sementara ibu korban, Yeni Hati mengaku masih belum menerima kematian anaknya itu. Dia mengaku kaget, karena mendengar kabar kematian anaknya dari teman MZ.
"Tadi saya mau wudhu buat salat Subuh. Tapi denger kabar anak saya kena bacok langsung lemas. Kata teman anak saya itu, jangan kaget kalau anak saya di RS PMI. Nggak taunya udah meninggal," kata Yeni.
Dia menerangkan, dari penjelasan teman korban itu, mereka baru ingin pulang usai nongkrong. "Terus setengah 3 katanya mau pulang, mau salat Subuh. Terus ada yang cepat terus diserang katanya. Saya mah belum bisa terima," kata Yeni.
Baca juga:
Polisi Tangkap Lima Pelaku Penganiaya Siswa SMP di Depok
Remaja di Grogol Tusuk Ibu Pakai Gunting
Penganiaya Bocah 10 Tahun Hingga Tewas di Jayapura Dibekuk, Pelaku Ayah Angkat
Siswa SMP yang Tendang Teman hingga Tewas di Sidikalang Jadi Tersangka
Napi Narkoba Tewas Dianiaya Teman Satu Sel
Siswi SMP di Depok Penuh Luka Bacok Ditemukan Tergeletak di Pinggir Jalan
Mangkrak di Polisi, Kejaksaan Kembalikan Berkas Kasus Penganiayaan Eks Pilot Lion Air