Raker di DPR, Kapolri sebut mayoritas kasus penyerangan ulama hoaks
Menurut Tito dari 47 kasus yang dilaporkan hanya lima kasus yang bukan merupakan rekayasa.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan saat ini pihaknya tengah fokus menangani kasus penyerangan terhadap ulama di Indonesia. Menurutnya dari 47 kasus yang dilaporkan hanya lima kasus yang bukan merupakan rekayasa.
"Sekarang yang sedang aktif kita tangani adalah isu penyerangan terhadap ulama ini ada 47 kasus. Kejadian yang terjadi itu ada 5 kasus. Ini kemudian ada sejumlah kasus itu tidak terjadi pidananya tapi rekayasa yang bersangkutan," kata Tito dalam rapat kerja dengan Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (14/3).
-
Siapa yang melakukan penipuan berkedok sumbangan agama? Aksi WNA itu terekam dalam video yang viral di media sosial. Ada tiga WNA diduga melakukan pungutan liar berkedok sumbangan agama.
-
Kapan Arca Totok Kerot ditemukan? Pada tahun 1981, penduduk melaporkan adanya benda besar dalam gundukan di tengah sawah. Gundukan tersebut digali hingga terlihat sebuah arca. Penggalian hanya dilakukan setengah badan saja yaitu pada bagian atas arca.
-
Kapan Piramida Pugung Raharjo ditemukan? Situs ini ditemukan secara tidak sengaja oleh kelompok transmigran pada 1957.
-
Apa keunikan dari Gereja Santa Maria de Fatima di Jakarta? Keunikan gereja ini tidak ditemukan di tempat lain. Uniknya Gereja Santa Maria de Fatima di Glodok, Punya Desain Mirip Kelenteng Banyak bangunan gereja Katolik di Indonesia mengadopsi gaya Eropa klasik yang artistik. Desain megah hingga gerbang dan kubah yang tinggi menjulang menjadi ciri khasnya. Namun salah satu gereja Katolik di sudut Jalan Kemenangan III, Kelurahan Glodok, Kecamatan Tamansari, Kota Jakarta Barat, memiliki bentuk yang berbeda. Bangunan lawas ini mirip rumah ibadah Klenteng dengan ornamen Tionghoa yang kuat.
-
Apa yang dilakukan Bung Karno pada Masjid Jamik di Bengkulu? Bung Karno yang dahulu sempat mengenyam pendidikan di Insinyur Teknik Sipil dari Technische Hoogeschool (THS) atau dikenal dengan Institut Teknologi Bandung (ITB), berniat untuk merenovasi masjid tersebut karena sudah tak layak dan juga membahayakan jemaah.
-
Mengapa ritual Tirto Mukti Rekso Bumi dianggap penting? “Sebenarnya ritual Tirto Mukti Rekso Bumi ini tak ada bedanya dengan ritual nenek moyang di masa lalu. Memberikan sesaji di tempat-tempat suci, di hutan-hutan yang dianggap angker dan sebagainya. Bukan berarti kita ingin membangkitkan hal-hal berbau kontroversi. Tapi lebih bagaimana mengemas bahwa ini adalah daya tarik yang berlatar belakang perilaku nenek moyang,”
"Menyatakan melapor kepada polisi dianiaya dibacok disobek dan lain-lain tapi setelah dilakukan rekonstruksi ditemukan kejanggalan dan kemudian mengakui tidak terjadi kejadian itu," sambungnya.
Tito menjelaskan banyak warga yang sengaja membuat isu hoaks di media untuk mencari perhatian dan juga bermotif ekonomi. Bahkan ada beberapa kasus yang korbannya bukan ulama tetapi dalam berita di media sosial disebut ulama.
"Motifnya rata-rata meminta perhatian karena masalah ekonomi. Nah kemudian ada sejumlah kasus yang korban bukan ulama tapi di medsos diangkat seolah-olah itu adalah ulama," ungkapnya.
Mantan Kapolda Metro Jaya ini menyerahkan penanganan penyebaran isu ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri. Sebab, dia melihat ada kesistematisan antar berita hoaks di media sosial yang memuat berita penyerangan terhadap ulama. Dia menduga ada yang sengaja menaikan isu tersebut.
"Dengan sistem yang kita miliki, kemampuan investigasi yang kita miliki kita bisa melacak asal mula penyebarnya, siapa yang menyebarkan siapa yang menyambungkan dan lain-lain sehingga kita bisa kita melihat ada hubungan di udara untuk sehingga isu penyerangan ulama ini menjadi isu opini di publik bahwa penyerangan ulama terjadi secara sistematis dengan sangat masif," ujarnya.
(mdk/rzk)