Ratusan bangunan cagar budaya di Solo rusak parah
Beberapa bangunan cagar budaya yang rusak itu merupakan ikon Kota Solo.
Ratusan bangunan cagar budaya (BCB) di Kota Solo dalam kondisi rusak parah. Dari sekitar 200 bangunan dan kawasan cagar budaya, separuh lebih kondisinya memprihatinkan. Dari seratusan BCB yang rusak tersebut sebagian besar dimiliki secara perorangan.
Bahkan Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Solo menyebut beberapa bangunan cagar budaya yang rusak itu merupakan ikon Kota Solo. Di antaranya bangunan di Istana Mangkunegaran, Keraton Kasunanan Surakarta, Masjid Agung Solo, serta bangunan di kawasan cagar budaya Kampung Batik Laweyan.
Anggota TACB Surakarta, Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Dipo Kusumo mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan inventarisasi. Selain jumlah BCB yang rusak, pihaknya juga memilah tingkatan kerusakannya, kemudian melakukan kajian ulang labelisasi.
"Dulu memang sudah dilakukan labelisasi, tapi ada beberapa yang perlu dikaji ulang," kata pria yang akrab disapa Gusti Dipo, Rabu (16/3).
Menurut Gusti Dipo, kajian ulang dimaksud meliputi nilai historis, arkeologis, arsitektural, usia, serta ilmu pengetahuan dari bangunan dan kawasan cagar budaya tersebut. Dia mengatakan, saat ini terdapat labelisasi terhadap 170 bangunan dan kawasan cagar budaya yang tidak melalui kajian dari tim ahli cagar budaya.
"Kajian dilakukan untuk mengetahui apakah bangunan atau kawasan tersebut sesuai dengan kriteria cagar budaya. Jika hasilnya ternyata tidak memenuhi kriteria sebagai BCB, maka labelisasi yang sudah dilakukan akan dicabut," tandas Putra Paku Buwono (PB) XII itu.
Dipo menambahkan, sesuai dengan Undang-Undang (UU) No. 11/2010 tentang Cagar Budaya, penetapan cagar budaya harus memenuhi nilai sejarah, ilmu pengetahuan, arkeologis, arsitektural dan usia. TACB, lanjut Dipo, menargetkan kajian ulang bangunan dan kawasan cagar budaya akan selesai tahun depan.
Terpisah, pengamat bangunan bersejarah di Solo, Heri Priyatmoko, mengemukakan Pemkot Solo harus memberi perhatian lebih kepada bangunan dan kawasan cagar budaya. Apalagi, tahun 2015 lalu Kota Solo meraih penghargaan sebagai pemerintah daerah terbaik dalam pelestarian cagar budaya 2015 dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Baca juga:
Rawan tertutup pemukiman, bangunan Taman Sari Yogyakarta dipugar
Reyot, ranjang Bung Karno dan Inggit di Bengkulu bakal dikonservasi
Usai dikasih rumah eks Kabulog, Pemkot Solo minta rumah Djoko Susilo
Warga Palestina renovasi gereja tempat kelahiran Yesus
Menelusuri bunker antinuklir era Perang Dingin yang dijual Inggris
Pohon maut ini sempat jadi saksi bisu kebrutalan rezim Khmer Merah
-
Kapan Kirab Kebo Bule di Surakarta diadakan? Surakarta memiliki tradisi pada perayaan malam 1 Suro atau bisa disebut malam tahun baru Hijriah.
-
Apa makna utama dari Tari Bondan Surakarta? Meski ketiga jenis tari bondan memiliki makna yang sedikit berbeda, akan tetapi pada intinya tari bondan ini memiliki makna yang sama mengenai kasih sayang seorang ibu kepada sang anak.
-
Kapan Suwardi memulai budidaya belut? Ia sudah menjalankan usaha itu sejak 3 tahun lalu.
-
Mengapa Masjid Agung Palembang menjadi cagar budaya daerah? Saat ini, Masjid Agung sudah menjadi bagian dari cagar budaya daerah agar menjaga nilai-nilai filosofis yang pastinya tak ternilai harganya.
-
Kapan Muhibah Budaya dalam rangkaian Banyuwangi Ethno Carnival digelar? Muhibah Budaya yang digelar Jumat malam (7/7/2023) tersebut menampilkan berbagai atraksi tari dari sejumlah daerah.
-
Kapan Sujiwo Tejo tampil di acara Jagong Budaya di Bojonegoro? Budayawan Sujiwo Tejo menyemarakkan acara Jagong Gayeng bertemakan "Budaya Rasa Melu Handarbeni" di Pendopo Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojoengoro, akhir pekan lalu.