Rebutan bangku,siswa SMA tusuk teman di kelas saat pelajaran sejarah
"Saya menyesal, tapi bagaimana lagi dia itu memang sok jagoan," kata pelaku.
Hanya gara-gara bangku, Andrean Kasfari (15), siswa kelas I salah satu SMA Negeri di Palembang, nekat menusuk teman sekelasnya Yusuf Saputra (16) menggunakan sebilah pisau. Tragisnya lagi, peristiwa itu terjadi di dalam kelas saat pelajaran berlangsung.
Warga Jalan KH Wahid Hasyim, RT 20, RW 05, Kelurahan 5 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu I, Palembang, itu mendekam di Mapolsek Seberang Ulu I Palembang. Tersangka Andrean mengaku memiliki dendam kepada korban setelah terjadi perebutan bangku kelas antara keduanya, Jumat (27/2) sekitar pukul 07.30 WIB. Saat itu, tersangka sedikit terlambat masuk kelas sehingga bangku yang biasa dia duduki sudah ditempati korban.
Merasa miliknya, tersangka bermaksud memintanya kembali. Namun, korban menolaknya bahkan memukul wajah tersangka hingga matanya lebam.
"Saya minta dia pergi tapi dia tidak mau, malah menonjok mata saya. Teman-temannya ikut mengeroyok saya," ungkap tersangka Andrean di Mapolsek Seberang Ulu I Palembang, Rabu (4/2).
Kesal diperlakukan seperti itu, lantas tersangka meninggalkan kelas dan memilih pulang lebih awal. Dalam perjalanan, tersangka melihat dari kaca spion motor miliknya, mata kirinya bengkak. Dari situlah tersangka ingin meluapkan dendam kesumatnya.
"Saya ke rumah teman pinjam pisau. Saya ingin balas dendam," kata dia.
Pisau sudah di tangan, Andrean kembali ke sekolah. Saat itu teman-teman sekelasnya sedang belajar mata pelajaran sejarah. Dia masuk ke kelas, spontan mengambil pisau dari tasnya dan menusukkan ke punggung korban.
"Saya sudah kesal, saya tusuk dari belakang," kata dia.
Melihat korban luka hingga berdarah, suasana kelas menjadi riuh. Beruntung, tersangka berhasil diamankan guru-guru dan diserahkan ke polisi setelah interogasi sebentar.
"Saya menyesal, tapi bagaimana lagi dia itu memang sok jagoan," kata dia.