Reka Ulang Kasus Uang Gaib, Petani di Musi Rawas Bunuh Teman saat Sujud
Penyidik Satreskrim Polres Musi Rawas, Sumatera Selatan, menggelar reka ulang kasus perampokan dan pembunuhan terhadap AG (46) yang dilakukan temannya sendiri, MY (52). Istri korban berharap tersangka dihukum mati sesuai perbuatannya.
Penyidik Satreskrim Polres Musi Rawas, Sumatera Selatan, menggelar reka ulang kasus perampokan dan pembunuhan terhadap AG (46) yang dilakukan temannya sendiri, MY (52). Istri korban berharap tersangka dihukum mati sesuai perbuatannya.
Rekonstruksi digelar di Mapolres Musi Rawas disaksikan istri dan kerabat korban. Tersangka memperagakan 26 adegan mulai dari pertemuan dengan korban hingga pembunuhan terjadi.
-
Bagaimana modus dukun itu dalam mengedarkan uang palsu? SR kemudian masuk ke dalam kamar dan mengganti uang tersebut dengan uang palsu. Selanjutnya SR meminta agar uang itu dilarung ke laut sebagai bentuk ritual buang sial.
-
Bagaimana cara termudah untuk menggandakan uang? Bagaimana cara termudah untuk menggandakan uang? Letakkan di depan cermin
-
Apa saja modus penipuan keuangan yang sering terjadi? Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Friderica Widyasari Dewi mengungkapkan ada empat modus penipuan yang belakangan ini terjadi dan memakan banyak korban kerugian.
-
Bagaimana cara para pelaku pungli meminta uang? Julurkan tangan untuk kode nominal yang harus diberikan. Selain meminta uang, orang-orang yang diduga warga setempat ini juga meminta nominal khusus kepada sopir truk melalui kode jari. Untuk satu jari, sopir harus memberikan uang sebesar seribu. Lalu dua jari, sopir harus menyerahkan uang sebesar Rp2 ribu dan seterusnya.“Minta seribu tinggal bikin satu jari. Dua ribu, dua jari. Lima ribu, tinggal bikin lima jari,” katanya lagi.
-
Bagaimana cara orang jahat membuat uang mutilasi? Uang mutilasi adalah uang asli yang dirusak dengan cara merobek, membakar, melubangi, atau menghilangkan sebagian, kemudian disambungkan dengan uang palsu untuk mengelabui masyarakat.
Dalam reka itu terungkap pembunuhan dilakukan dengan cara memukul kepala korban dengan kayu dan batu. Ketika itu korban sedang bersujud atas perintah tersangka sebagai bagian dari ritual penggandaan uang.
Sebelum itu, korban disuruh melepas sepatu lalu turun ke sungai untuk membasuh muka dan kemudian naik ke tepian. Di sana, korban diperintah duduk sambil berdoa lalu bersujud.
"Ketika sujud itulah, korban dipukul tersangka pakai kayu dan batu," ungkap Kapolres Musi Rawas AKBP Ahmad Gusti Hartono, Kamis (10/2).
Dikatakan, tersangka memperdaya korban dengan maksud mendapatkan uang milik korban sebanyak Rp50 juta. Uang itu sengaja dibawa korban untuk dilipatgandakan sesuai janji tersangka kepadanya.
"Tersangka mengaku bisa melipatgandakan uang itu secara gaib, ternyata hanya akal-akalannya saja," ujarnya.
Atas perbuatannya, tersangka dikenakan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dan Pasal 365 ayat (3) KUHP tentang pencurian dengan kekerasan. Penyidik juga dapat mempersangkakan dengan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana.
"Sekarang masih proses penyidikan, reka ulang itu menjadi gambaran penyidik," kata dia.
Diketahui, warga Desa Tambangan, Kecamatan BTS Ulu, Musi Rawas, gempar dengan penemuan kerangka manusia bersama motornya, Kamis (27/1). Setelah diketahui identitasnya, korban diduga dibunuh gara-gara uang gaib.
Korban inisial AG (46) dengan kondisi sudah menjadi kerangka yang terpisah-pisah di samping sepeda motornya. Saksi awalnya menemukan sepeda motor merek Honda Revo tanpa nomor polisi di TKP. Begitu didekati, saksi mencium bau menyengat dan ditemukan kerangka manusia.
Tak lama kemudian, polisi datang untuk mengevakuasi korban dan olah TKP. Petugas mengumpulkan tulang kaki, tulang punggung, tulang rusuk, tulang rahang, uang Rp42 ribu, dan pakaian korban.
Berbekal nomor rangka sepeda motor, polisi mengungkap pemiliknya namun sudah dijual kepada korban yang tinggal di Desa Pian Raya, Kecamatan Muara Lakitan. Petugas pun meluncur ke alamat yang disebutkan dan bertemu dengan istri korban, SK (45).
SK bercerita korban pergi dari rumah mengendarai sepeda motor untuk menemui temannya, MY, Senin (18/1). Ketika itu korban membawa uang Rp50 juta dan 2 unit ponsel.
Dalam perjalanan, korban mampir ke rumah adik iparnya, YK, di Desa Jaya Bakti dan meminjam uang Rp100 ribu. Keesokan harinya, korban kembali mampir ke rumah YK untuk meminta rokok lalu pamit pulang ke kampungnya.
Dari keterangan adiknya, korban memiliki kebiasaan menarik uang ghaib bersama MY. Sebelum dinyatakan hilang, korban juga sempat pergi membawa uang Rp35 juta.
Dari keterangan tersebut, korban diduga tewas akibat dibunuh temannya perihal uang gaib tersebut. Terlebih, korban dan terduga pelaku pernah bertengkar karena terduga pelaku ingkar janji dalam menggandakan uang tersebut.
Polisi meringkus MY tanpa perlawanan di rumahnya di Desa Muara Beliti Baru, Kecamatan Muara Beliti, Musi Rawas, Senin (31/1). Penangkapan berawal dari petunjuk yang didapatkan penyidik dari saksi yang melihat MY berjalan beriringan bersama korban dengan motor masing-masing. Keterangan dikuatkan dengan keterangan istri korban yang menyebut keduanya berencana pergi ke tempat ritual penggandaan uang.
Tersangka melakukan perbuatan tersebut dengan berpura-pura mengajak korban untuk menggandakan uang. Sesampai di TKP, tersangka memukul kepala belakang korban dengan menggunakan batu besar.
Cara pembunuhan itu cocok dengan hasil otopsi yang diketahui ditemukan luka patah tulang ke arah dalam pada bagian kerangka kepala bagian kanan korban akibat benda tumpul. Luka tersebut menyebabkan korban tewas.
Setelah korban tak berdaya, tersangka mengambil uang sebanyak Rp50 juta yang ada dalam tas. Kemudian tas tersebut diisi batu berikut ponsel korban dan dibuang ke sungai.
Setelah kejadian, tersangka pulang dan seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Uang tersebut digunakannya untuk membayar hutang, acara 100 hari keluarga, dan dibelikan beberapa barang seperti pakaian, emas, dan lainnya.
Baca juga:
KDRT di Tangerang Berujung Tragis, Suami Bacok Istri hingga Tewas Hanya karena Ini
Remaja di Bekasi Diteriaki Maling dan Dibacok hingga Tewas, 4 dari 6 Pelaku Ditangkap
Seorang Pensiunan Polisi di Soppeng Tewas Ditikam Orang
Kasus Penemuan Mayat Perempuan di Cibinong, Polisi Menduga Korban Pembunuhan
Sudah Periksa Ratusan Saksi, Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Masih Gelap
Polisi Buru Dua Terduga Pelaku Pengeroyokan Pemuda Diteriaki Maling Hingga Tewas