Ruhut minta dibubarkan, FPI malah ejek TV rusak
Ruhut dan Juru Bicara FPI Munarman saling lempar argumen di media.
Bentrok antara Front Pembela Islam (FPI) dengan warga Kendal, Jawa Tengah, Kamis (18/7), membuat berbagai kalangan angkat bicara soal organisasi yang dipimpin oleh Habib Rizieq itu. Tak terkecuali anggota Komisi III DPR Ruhut Sitompul .
Politikus Partai Demokrat itu secara terang-terangan meminta Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi membubarkan FPI. Menurutnya, Kementerian Dalam Negeri harus bertindak tegas membina Ormas yang melanggar hukum.
"Mendagri juga sebagai pembina politik harus tegas, kalau (FPI) berlaku seperti ini harus dibubarkan," kata Ruhut saat dihubungi wartawan, Jumat (19/7).
Ruhut meminta Mendagri tak perlu ragu untuk membubarkan Ormas yang melanggar hukum seperti FPI. Sebab, Indonesia merupakan negara hukum.
Tak hanya itu, dia juga meminta polisi bertindak tegas terhadap Ormas yang melanggar hukum. Sebab, Undang-undang Ormas sudah harus diberlakukan.
"Jadi dengan keluarnya UU Ormas, dikaitkan dengan tindak pidana hukum kita, polisi tidak perlu lagi sungkan, yang terlibat perlu dihukum seberatnya," kata pria yang kerap memuja muji Presiden SBY itu.
Lantas apa tanggapan FPI atas pernyataan Ruhut itu? Juru Bicara FPI Munarman menanggapi santai pernyataan Ruhut.
Dia bahkan mengibaratkan Ruhut seperti TV rusak. "Ruhut itu anggap saja TV rusak, ada suara nggak ada gambar, berisik suaranya," katanya saat dikonfirmasi, Jumat (19/7).
Tak hanya itu, dia menilai Ruhut tak ubahnya seperti seorang penjilat yang tak malu menjilat siapa saja. Dia mengaku tak akan menseriusi pernyataan Ruhut.
"Dulu waktu di DPR didatangi salah satu ustaz terkencing kencing, teriak-teriak minta perlindungan Satpam. Gak usah diseriusi si Poltak itu. Dia akting sepanjang hidup, cuma aktingnya akting murahan," tandasnya.