Rumah singgah orang gila di Banjarmasin kebanjiran pasien
Puluhan orang gila dirawat. Ada yang sudah dikembalikan namun keluarga ogah menerima hingga akhirnya ditampung lagi.
Rumah singgah orang gangguan kejiwaan (orang gila) di Jalan Basirih, Kota Banjarmasin selalu penuh. Tempat tinggal tersebut dihuni oleh orang yang mengalami gangguan jiwa, mereka datang dari berbagai daerah.
"Keberadaan orang yang mengalami gangguan kejiwaan di daerah ini selalu ada, kita tidak tahu mereka datang dari mana dan semau ditampung," kata Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Banjarmasin, Agus Surono, Selasa (16/2).
-
Di mana situs Banten Girang berada? Lalu, ada juga situs Banten Girang yang berbentuk gua dan merupakan peninggalan Kerajaan Sunda saat masih menguasai Banten, sebelum berdirinya Kesultanan Surosowan tahun 932 dan 1030 masehi.
-
Di mana gempa Bantul berpusat? Gempa bumi yang berpusat di Kabupaten Bantul menjadi sebuah alarm pengingat tentang keberadaan zona subduksi yang masih aktif di wilayah selatan Pulau Jawa.
-
Di mana saja tempat wisata yang bisa dikunjungi di Banjarmasin? Artikel ini akan membawa Anda untuk mengeksplorasi 13 tempat wisata Banjarmasin yang menarik untuk dikunjungi, tempat di mana Anda dapat merasakan pengalaman dan suasana baru yang memukau.
-
Apa keunikan Pasar terapung di Banjarmasin? Wisata selanjutnya adalah Pasar terapung di Banjarmasin. Berbelanja dari atas kapal tentu pengalaman unik yang ingin dirasakan wisatawan. Kamu tidak perlu jauh-jauh pergi ke floating market terkenal di Thailand, Damnoen Saduak. Sebab, kita juga punya pasar apung lokal di Banjarmasin.
-
Mengapa para petani di Banyumas khawatir akan gagal panen? Adanya El Nino membuat para petani terancam gagal panen. Terkait hal tersebut, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dinpertan KP) Kabupaten Banyumas optimistis sebagian besar tanaman padi di wilayahnya selamat dari kekeringan.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
Keberadaan orang gila yang ditampung di rumah singgah itu saat ini melebihi 30 orang, bahkan sudah ada yang cukup lamanya tinggal.
"Ada pula yang sudah keluar, masuk lagi, jadi tidak pernah sepi itu rumah singgah," bebernya.
Menurut dia, penampungan orang yang terkena gangguan jiwa di rumah singgah Banjarmasin ini tidak pernah kosong karena banyak keluarganya yang belum siap menerima, adapula yang pihaknya tidak tahu sama sekali identitasnya.
"Jadi kita kadang tidak tahu juga sampai kapan mereka di sana, kita hanya berupaya bagaimana mereka bisa tertampung, tidak terlantar di jalanan," ucap Agus.
Menurut dia, instansinya akan berupaya terus melakukan hal yang terbaik bagi mereka yang mengalami gangguan kejiwaan, sebab bagaimana pun mereka adalah manusia yang perlu pertolongan dengan baik agar bisa kembali ketengah masyarakat.
"Saya secara pribadi sangat menghargai para pengelola rumah singgah ini sebab pengabdian mereka luar biasa dari segi kemanusiaannya, di mana orang lain mungkin tidak bisa melakukan itu," tuturnya.
Agus mengungkapkan, pihaknya juga bekerjasama dengan Rumah Sakit Sambang Lihum, jika di rumah singgah orang gila tersebut penuh, maka dikirim RS Sambang Lihum untuk pembinaan lanjutan, sebab di RS itu sangat lengkap perawatannya.
"Karena kapasitasnya di daerah kita ini hanya sebagai rumah singgah, tentunya perawatan lebih lanjut akan kita serahkan kerumah sakit Sambang Lihum," tuturnya. Seperti dikutip Antara.
Dia mengungkapkan, kebanyakan orang mengalami gangguan jiwa berada di rumah singgah di Banjarmasin bukanlah asli orang daerah ini, sebab pihaknya tidak tahu terkadang datangnya dari mana.
"Ya, itulah nasib saudara kita yang mengalami gangguan kejiwaan ini, tidak sedikit keluarganya menelantarkannya, kita sangat prihatin," tutup Agus seperti dikutip Antara.
(mdk/cob)