Salah satu penganiaya pria keterbelakangan mental di Lapangan Banteng seorang wanita
Salah satu penganiaya pria keterbelakangan mental di Lapangan Banteng seorang wanita. Dalam kasus ini, polisi telah menetapkan sembilan tersangka. Mereka adalah AS alias PA, HS, RFS, SN, S alias Y, BMB, ADN, DR dan seorang perempuan berinisial MR alias R.
Teka-teki penganiaya pemuda berkebutuhan khusus berinisial AAF alias Iyan terpecahkan. Para pelaku pun berhasil ditangkap.
AAF, ditemukan keluarga dalam kondisi penuh luka di sekujur tubuh di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 1 Kedoya, Jakarta Barat.
-
Siapa yang menemukan pendatang yang menjadi pemulung di Jakarta? "Ada juga yang beberapa waktu lalu ketemu ya kita pemulung segala macam. Kita kembalikan,"
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Kapan Pegi Setiawan ditangkap? Pegi Setiawan ditangkap petugas Polda Jabar di Bandung pada Selasa (21/5/2024) malam.
Ayah AAF, Herman mengatakan, polisi telah menangkap sekira sepuluh orang yang diduga menganiaya putranya. Dari sepuluh orang, dia mendapatkan informasi, delapan di antaranya ditetapkan sebagai tersangka.
"Awalnya lebih dari 10 yang ditangkap. Tapi yang benar-benar terbukti mengeksekusi anak saya ada delapan orang. Mereka sudah pakai baju tahanan kok," kata Herman saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (22/8).
Herman melanjutkan, salah satu pelaku yang berjenis kelamin perempuan. Namun, Herman tak mengetahui detail indentitas para pelaku.
"Saya belum di informasikan sama penyidik (indentitas). Saya cuma tahu 8 orang tersangka. Salah satunya ada yang perempuan. Penyidik juga bilang kemungkinan besar akan bertambah," ujar dia.
Herman kelihatannya masih terpukul. Ia pun sampai tak mampu menceritakan kembali perlakuan yang menimpa anaknya tersebut.
"Aduh pak. Tidak tega menceritakan. Anak saya dibikin bancakan. Sama dia-dia orang (pelaku). Tidak tega," tukas dia.
Sebelumnya, pemuda difabel bernama Ali Rahmat Firmansyah alias Iyan (20) ternyata disiksa selama hampir lima jam di sebuah pos keamanan di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Jumat (17/8) malam oleh sembilan pelaku. Korban dianiaya sembilan pelaku yang terdiri dari empat petugas keamanan dan lima panitia acara pameran flora dan fauna karena dituduh mencuri uang.
Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Ari Ardian mengatakan, setelah puas menganiaya, para tersangka kemudian menyerahkan Iyan kepada petugas Dinas Sosial Jakarta Pusat pada Sabtu (18/8) pagi.
"Kurang lebih dari jam 22.00 WIB sampai jam 03.00 WIB, lalu sampai jam 10.00 WIB diberikan ke dinas sosial," kata Ari di Jakarta, Rabu (22/8).
Di pos tersebut, kata Ari, korban layaknya seorang penjahat yang dianiaya secara brutal. Pemuda berkebutuhan khusus itu dipukul, diinjak, tubuhnya disundut menggunakan rokok dalam kondisi tangan diborgol. Bahkan, Iyan juga mendapatkan ancaman dari salah satu tersangka yang membawa senjata airsoft gun.
"Di sana dilakukan interogasi seraya dilakukan tindakan kekerasan. Korban dipukuli, ditendang dan diikat. Bahkan disundut beberapa bagian badan perut dan tangan dengan menggunakan puntung rokok," kata Ari.
Dalam kasus ini, polisi telah menetapkan sembilan tersangka. Mereka adalah AS alias PA, HS, RFS, SN, S alias Y, BMB, ADN, DR dan seorang perempuan berinisial MR alias R.
Kasus penganiayaan terhadap pemuda difabel itu terungkap setelah Iyan dikabarkan hilang sejak meninggalkan rumah pada Jumat (17/8). Iyan baru ditemukan pada Sabtu (18/8) saat dibawa petugas ke Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 1 Kedoya, Jakarta Barat.
Reporter: Ady Anugrahadi
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Pria keterbelakangan mental dianiaya selama 5 jam oleh 9 pelaku
Polisi bekuk semua tersangka penganiayaan pria keterbelakangan mental
Polisi beberkan peran enam tersangka penganiaya pria keterbelakangan mental
Enam pelaku penganiayaan pria keterbelakangan mental ditangkap, bukan Satpol PP