Sambil Pegang Foto Afif Maulana, Kapolda Sumbar Bersumpah: Demi Allah Saya Hanya Bicara Fakta
Sambil Pegang Foto Afif Maulana, Kapolda Sumbar Bersumpah: Demi Allah Saya Hanya Bicara Fakta
Suharyono meminta mereka yang tidak percaya dengan yang disampaikannya untuk membuktikan data dan faktanya ke Polda Sumbar.
- Dilaporkan LBH Padang ke Divpropam Polri atas Kasus Afif Maulana, Begini Respons Polda Sumbar
- Bantah Bikin Rekayasa, Kapolda Sumbar Bongkar Percakapan Afif Maulana dengan Temannya Sebelum Tewas
- Afif Maulana Anak Baik? Kapolda Sumbar Ungkap Faktanya Lewat Bukti Video
- Kapolda Sumbar Dilaporkan ke Propam Polri Buntut Kasus Kematian Afif Maulana
Sambil Pegang Foto Afif Maulana, Kapolda Sumbar Bersumpah: Demi Allah Saya Hanya Bicara Fakta
Kapolda Sumatera Barat Irjen Pol Suharyono bersumpah atas nama Allah bahwa apa yang disampaikan terkait kematian pelajar SMP Afif Maulana bukan disiksa polisi.
Dia meminta mereka yang tidak percaya dengan yang disampaikannya untuk membuktikan data dan faktanya ke Polda Sumbar.
Selain itu, Suharyono berjanji mencopot polisi yang terbukti melanggar SOP saat menertibkan tawuran yang diduga melibatkan Afif dan teman-temannya tersebut.
"Buktikan siapa yang bisa mangajukan data serta faktanya yang selain saya sampaikan. Saya hanya bicara fakta, demi Allah. Demi Rasulullah, saya juga lulusan Muhamdiyah sama dengan adek saya, anak saya (Afifi Maulana)," kata dia pada saat menemui masa aksi yang tergabung ke dalam "Seruan Aksi Damai Serbu Polda Sumbar," kata Suharyono di Mapolda Sumbar, Rabu (26/6) sore.
Suharyono mengklaim, berdasarkan keterangan teman korban bernama Aditia, mereka berdua terjatuh karena Afif mengajak saksi melompat ke sungai. Namun, menurut Suharyono, ajakan Afif tersebut ditolak oleh Aditia.
Pada saat ditangkap, Aditia sudah tidak menemukan Afif di bekalangnya.
Kemudian, kata Suharyono, Aditia menyampaikan kepada polisi ada temannya yang diboncengnya meloncat ke sungai.
"Polisi menjawab tidak mungkin ada yang melompat dan Aditia langsung dibawa ke Polsek Kuranji. Saya tunjukan rekaman dan buktinya bagaiman fakta yang sebenarnya," katanya yang juga dihadapan keluarga korban dan LBH Padang.
Ia melanjutkan, penyebab kematian Afif adalah patah pada tulang belakang kiri 1 sampai 6. Kemudian, lebam mayat yang terjadi hampir di seluruh tubuh Afif lantaran sudah meninggal lebih dari 9 jam.
"Patah itu diduga karena benturan dari ketinggian 40 meter dari jembatan ke bawah dan terkena batu sungai," tuturnya.
"Saya sudah konfirmasi dengan dokter forensik orang yang meniggal dunia sudah lebih dari 9 jam memang terdapat lebam mayat. Kejadian sekitar pukul 03.00 WIB dan mayatnya ditemukan pukul 11.55 WIB. Sudah terjadi kaku mayat dan keluarlah lebam mayat," tuturnya.
Sementara itu, kata dia, untuk luka lecet pada tubuh Afif disebabkan karena terjatuh dari motornya dan terguling-guling.
"Mereka terjatuh, itu keterangan dari Aditia," tuturnya.