Sampel Minyak dari Sungai akan Dikirim untuk Diteliti Pemkab Sumba Tengah
Kemunculan cairan seperti minyak dari celah tanah dan terjadinya kebakaran di sekitar lokasi, membuat warga setempat beramai-ramai mendatangi serta berusaha memadamkan api. Temuan ini juga ramai dibicarakan netizen di media sosial.
Fenomena alam terjadi di Desa Umbu Langang, Kabupaten Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur, Minggu (7/9). Kemunculan cairan seperti minyak dari celah tanah dan terjadinya kebakaran di sekitar lokasi, membuat warga setempat beramai-ramai mendatangi serta berusaha memadamkan api. Temuan ini juga ramai dibicarakan netizen di media sosial.
Kepala Desa Umbu Langang, Martinus Jawaharang kepada merdeka.com mengatakan, sudah mengambil sampel minyak tersebut menggunakan botol, untuk kemudian dibawa ke bupati agar diteliti lebih lanjut oleh dinas terkait.
-
Kapan Kue Sapik biasanya disajikan di Minangkabau? Kue yang satu ini merupakan salah satu sajian kuliner dari Minang yang wajib ada ketika momen lebaran tiba.
-
Apa itu kain songket Minangkabau? Bagi masyarakat Minangkabau, kain songket merupakan sebuah unsur penting selain digunakan untuk busana. Ada nilai sejarah yang cukup tinggi di setiap helai benangnya, mereka sudah mengenal kain tersebut sejak lama, sekira abad 16 sampai 17.
-
Kenapa Mina Bendungan dibentuk? Erwin mengestimasi biaya yang dibutuhkan untuk pembiatan satu buah kolam sekitar Rp1 juta.“Yang buat tetangga-tetangga kami sendiri. Kalau ditambah biaya rokok, makan, dan konsumsi lainnya total biaya yang dihabiskan lebih dari Rp1 juta,” ungkap Erwin.
-
Apa arti dari istilah "Batagak Kudo-Kudo" dalam bahasa Minangkabau? Dihimpun dari beberapa sumber, Batagak Kudo-Kudo diambil dari bahasa Minang yang berarti menegakkan kuda-kuda.
-
Apa itu Kipang Kacang? Kudapan dari Pariaman ini terbuat dari kacang tanah yang dicampur dengan gula aren dan kerap dijadikan oleh-oleh.
-
Kenapa cukai minuman berpemanis penting? "Cukai MBDK adalah bagian integral dari upaya tersebut yang diharapkan dapat membantu masyarakat Indonesia mengurangi konsumsi gula berlebih dan mencegah peningkatan prevalensi PTM di masa depan," tambah Indah.
"Iya saya sudah ambil sampel minyak dan ada di rumah. Sebentar saya mau bawa ke kabupaten untuk bertemu dengan bapak bupati untuk lapor soal fenomena alam yang terjadi," kata Martinus, Senin (7/9).
Martinus telah berkoordinasi dengan keamanan baik TNI maupun Polri, pihak Taman Nasional Matalawa, terkait fenomena alam yang terjadi tersebut.
"Tadi malam saya sudah koordinasi dengan pihak keamanan, baik TNI maupun Polri, termasuk Taman Nasional Matalawa serta lingkungan hidup. Untuk sementara baru dari Taman Nasional Matalawa yang turun ke lokasi tadi malam, karena lokasi berada di batas antara taman dan lahan garapan masyarakat," ungkapnya.
Ia menjelaskan, saat mengambil sampel di botol, aroma minyak tanah begitu menyengat. Bentuknya juga kental dan menguning hingga berwarna gelap.
"Dari sumbernya keluar seperti tetesan infus begitu, ada gelembung-gelembung air yang keluar dari tanah, baunya seperti minyak tanah. Dia muncul sendiri tidak ada ledakan atau longsor begitu, muncul di pinggir kali," tambah Martinus.
Dia berharap Pemerintah Kabupaten Sumba Tengah cepat merespons untuk menindaklanjuti fenomena alam yang terjadi, sehingga tidak membuat kepanikan maupun tindakan salah kaprah lantaran ada warga yang ke lokasi membawa jeriken, untuk mengambil minyak.
Warga juga diimbau agar tidak menyalakan api di sekitar lokasi, untuk menghindari kebakaran lahan yang lebih luas.
(mdk/cob)