Sapi Berkepala Dua dan Tiga Telinga Gegerkan Warga Boyolali
Ngateman mengaku kejanggalan muncul setelah proses kelahiran sapi. Dimana indukan sapi tiba-tiba menghilang saat tengah malam. "Setelah kita cari ramai-ramai ternyata ada di paringan (pohon bambu)," kata dia.
Warga Boyolali, Jawa Tengah digegerkan dengan kelahiran seekor sapi berkepala dua. Anak sapi yang lahir Sabtu (2/2) sore lalu tidak seperti lazimnya sapi kebanyakan. Selain berkepala dua, anak sapi berjenis kelamin perempuan itu hanya mempunyai tiga telinga. Sedangkan jumlah mata normal sebanyak 4 dan anggota tubuh lainnya dalam kondisi normal.
Pemilik sapi, Ngateman (55), warga Damangan RT 02 RW 03, Desa Kebonduren, Kecamatan Sambi, Boyolali mengaku terkejut dengan peristiwa langka tersebut. Namun dia tak pernah mendapatkan firasat apapun sebelum sapi yang sudah dipelihara belasan tahun itu melahirkan.
-
Kapan tulang hewan berisi biji henbane hitam ditemukan? Tulang tersebut berasal dari antara tahun 70 dan 100 Masehi berdasarkan model keramik dan bros kawat yang ditemukan di lubang berlumpur yang sama.
-
Hewan apa yang meniru ular berbisa? Gurita peniru mampu menyerupai ular laut berbisa atau ikan singa berbisa, memberikan perlindungan lebih lanjut dari ancaman predator.
-
Apa yang ditemukan petani di ladang tersebut? Penemuan tersebut meliputi tiga tongkat kerajaan, tiga belati perunggu, kapak ukuran kecil dan sedang, serta alat pahatan.
-
Untuk apa tulang-tulang hewan diletakkan di tempat tersebut? Tampaknya mereka berkumpul untuk melakukan ritual khusus dalam suatu kegiatan dengan cara menaruh tanduk-tanduk dan tengkorak hewan sebagai bagian dari ritual ritual ini.
-
Hewan apa yang ditemukan di sungai Desa Kebonagung? Awalnya saat sedang berburu, seorang pemuda di Desa Kebonagung Kecamatan Sulang, Rembang, memergoki adanya kucing hutan di pinggir sungai yang terletak di sebelah barat desa. Namun saat dikejar, kucing hutan itu masuk bersembunyi di dalam lubang. Karena penasaran dengan keberadaan kucing hutan, empat pemuda desa mendatangi lagi lokasi tersebut Minggu (10/9) dini hari. Saat menyusuri pinggir sungai yang mengering akibat musim kemarau, mereka justru melihat sorot mata yang mencurigakan mengambang di permukaan air Dimas Gilang Saputra, salah seorang pemuda itu, menuturkan bahwa hewan itu adalah buaya.
-
Hewan langka apa yang ditemukan oleh petani di Australia Selatan? Seorang petani di Beachport, Australia Selatan, melakukan penemuan luar biasa ketika memasang perangkap untuk menangkap predator yang berpotensi memangsa ternaknya. Pao Ling Tsai tadinya berharap menangkap musang atau rubah, tetapi justru dia dikejutkan dengan seekor hewan yang terakhir kali terlihat di Australia Selatan lebih dari 130 tahun yang lalu.
"Ini anak yang ke 8 mas. Biasanya normal anaknya, tapi ini kok kepalanya dua. Ya Alhamdulilah apapun saya terima, akan saya rawat dan saya openi sampai besar," ujar Ngateman, saat ditemui di kandang sapi bagian belakang rumahnya.
Ngateman menceritakan, saat melahirkan, pihaknya sempat kebingungan, karena prosesnya cukup lama. Setelah ada dokter hewan dan mantri yang datang, baru diketahui posisi anak sapi tersebut melintas atau sungsang. Namun setelah mendapat bantuan tenaga medis dan para tetangga sapi kecil bisa dilahirkan dengan selamat.
"Pas kelihatan kakinya, langsung kita tarik dengan tali, dan bisa keluar. Prosesnya lama, sekitar satu jam. Itu indukannya sampai dijahit enam," jelasnya.
Sapi berkepala dua di Boyolali ©2019 Merdeka.com
Ngateman mengungkapkan, semenjak lahir hingga saat ini kondisi anak sapi seberat sekitar 25 kilogram itu dalam keadaan sehat. Namun tak seperti sapi normal lainnya, sapi anakkan ini belum bisa berdiri atau berjalan. Anak sapi ini juga harus dipisahkan dari induknya agar tak terinjak-injak.
"Untuk minum masih kita beri botol, sehari 4 kali. Ini sapi jenisnya blasteran, campuran sapi lokal dan Limousin yang kita kawinkan," terangnya.
Peristiwa langka tersebut hingga kini masih terus mendapatkan perhatian warga. Tak hanya Boyolali, namun juga ratusan warga kota lainnya. Meskipun tak mempunyai firasat, Ngateman mengaku kejanggalan muncul setelah proses kelahiran sapi. Dimana indukan sapi tiba-tiba menghilang saat tengah malam.
"Tidak ada tanda-tanda atau jejak, bekas sama sekali. Pas tengah malam kok tidak ada di kandang, padahal pintunya saya tutup. Setelah kita cari ramai-ramai ternyata ada di paringan (pohon bambu)," katanya.
Baca juga:
Lumba-Lumba Tersesat Dievakuasi ke Muara Tanjung Balai via Jalur Darat
Kepolisian Medan Sita Kulit Harimau Senilai Rp 17 juta
Jual Kulit Harimau, Seorang Petani di Langkat Ditangkap Polisi
Lumba-Lumba yang Tersesat di Sungai Kualah Labura Ditemukan Mati
Evakuasi Lumba-lumba Tersesat di Labura, BBKSDA Sumut Datangkan Tim Ahli
80 Persen Orangutan Kaltim Tinggal di Luar Area Konservasi, 1 Mati Jadi Sorotan Dunia