SAR Gabungan Kembali Temukan 2 Jenazah Korban Kapal Tenggelam di Perairan Kalbar
Kedua korban itu ditemukan di lokasi terpisah, Selasa (20/7), dan baru sampai di Posko SAR Gabungan Pontianak, tadi pagi.
Tim SAR Gabungan kembali mengevakuasi dua jenazah korban kecelakaan kapal motor tenggelam dampak cuaca buruk, Selasa (13/7), menggunakan kapal milik Basarnas Kalbar, KN SAR Laksamana-241, dari perairan berjarak 30-40 nautical mile.
"Pagi ini kami berhasil mengevakuasi dua jenazah, tetapi belum dapat dipastikan kedua korban itu berasal dari kapal mana, karena akan diidentifikasi dulu oleh tim DVI RS Bhayangkara Pontianak," kata Kepala Kantor SAR Pontianak, Yopi Haryadi di Pontianak, Rabu (21/7).
-
Kapan kapal-kapal itu tenggelam? Kapal ini berasal dari pertengahan Dinasti Ming (1368-1644).
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan kapal Uluburun tenggelam? Dengan usia sekitar 3.300 tahun, Uluburun tidak hanya menjadi contoh keterampilan teknik pembangunan kapal pada zamannya, tetapi juga menyimpan rahasia jaringan perdagangan global yang mengagumkan.
-
Kapan Kapal San Jose tenggelam? Kisah Tenggelamnya Kapal San Jose 8 Juni 1708 menjadi pertempuran antara armada Spanyol dan komandan Inggris, Charles Wager, di dekat Cartagena, Kolombia.
-
Kapan kapal Dinasti Ming tenggelam? Para arkeolog meyakini bangkai kedua kapal ini berasal dari periode yang berbeda dari Dinasti Ming, sekitar tahun 1368-1664.
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Para arkeolog mengatakan, temuan unik ini berasal dari periode Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 dan 600 tahun lalu.
Dia mengatakan, kedua korban itu ditemukan di lokasi terpisah, Selasa (20/7), dan baru sampai di Posko SAR Gabungan Pontianak, tadi pagi.
"Pencarian para korban tetap dilanjutkan hingga tiga hari ke depan. Dan hari ini pencarian dilakukan dengan mengerahkan pesawat udara CN 235 patroli maritim milik TNI AL dan pesawat ATR dari Kementerian Kelautan dan Perikanan yang diterbangkan langsung dari Jakarta ke wilayah perairan Natuna," kata Yopi.
Untuk luas pencarian para korban, hari ini Tim SAR Gabungan akan melakukan penyisiran hingga ke Kepulauan Riau, termasuk ke arah barat di sekitar perairan pulan Tambelan dan arah timur hingga ke wilayah perairan Natuna, katanya.
"Pencarian udara ini tentunya tetap dibantu dari armada di laut. Kami berharap dengan pencarian ini, tiga hari ke depan bisa mendapatkan hasil yang maksimal," kata Yopi.
Sementara itu, Kapten KN SAR Laksamana Jahrudin mengatakan, penemuan kedua jenazah itu, berawal dengan ditemukannya satu jenazah saat KN SAR Laksamana hendak menuju salah satu titik pencarian yang telah ditentukan Basarnas.
"Setelah kami lakukan evakuasi terhadap jenazah tersebut, beberapa menit setelah kapal melanjutkan perjalanan, kami mendapat informasi dari KRI Clurit milik TNI AL yang menemukan jenazah lain yang terapung di permukaan air laut. Dengan koordinat yang diberikan oleh Kapal Clurit kami langsung langsung mengevakuasi jenazah korban," kata Jahrudin.
Kemudian ujarnya lagi, perjalan penyisiran dan pencarian masih tetap dilanjutkan sampai titik pencarian yang telah ditentukan Posko Basarnas, tetapi tidak menemukan korban lainnya.
"Kami kemudian melanjutkan penyisiran ke perairan wilayah utara hingga ke 45 nautical mile dari koordinat pencarian yang ditentukan Posko, karena hasilnya tetap tidak ada, maka kami memutuskan untuk kembali ke Pontianak guna mengevakuasi kedua jenazah itu," katanya.
Kemarin, TNI AL yang tergabung dalam Tim SAR Gabungan Pencarian dan Pertolongan 17 kapal tenggelam, berhasil menemukan enam korban di Perairan Kalbar, Selasa (20/7). Dua diantaranya berhasil selamat dan empat lainnya meninggal dunia.
Panglima Komando Armada I (Pangkoarmada) I Laksamana Muda TNI Abdul Rasyid menjelaskan, penemuan ABK tersebut berawal dari pantauan udara pesawat TNI AL CN235 MPA P-8305. Menemukan jasad diantara puing-puing yang terapung.
"Selanjutnya menjatuhkan kantong-kantong mayat selain digunakan untuk menempatkan jasad korban juga sebagai tanda yang akan digunakan oleh unsur laut mendeteksi daerah tersebut," kata Abdul dalam keterangannya.
Koordinator SAR TNI AL yang juga Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Danlantamal) XII Pontianak Brigjen TNI Marinir Andi Rukman memerintahkan KRI Kerambit-627 menuju lokasi. KRI Kerambit mengevakuasi enam korban di sekitar daerah tersebut hingga malam.
"Dua diantaranya dalam keadaan selamat kemudian diberi pertolongan pertama dengan memberikan infus kepada kedua korban yang selamat," ujarnya.
Operasi gabungan ini mengerahkan dua kapal perang KRI Kerambit-627 dan KRI Clurit-641. Serta Kapal Patroli Kal Lemukutan, Kal Sambas dan RHIB Lantamal XII Pontianak TNI Angkatan Laut. Dilengkapi dua pesawat patroli Maritim CN235 P-8305 dan Cassa P-8203. Kedua pesawat ini merupakan jenis pesawat yang memiliki kemampuan dalam pengintaian maritim.
Abdul mengatakan, korban yang berhasil dievakuasi bernama Aris (27) asal Pontianak dan Maulana (20) asal Sungai Kakap yang keduanya merupakan ABK Kapal Kawan Lama 999 yang ditemukan Tim SAR TNI AL.
"Ditemukan dalam keadaan selamat dua orang itu langsung diberikan pertolongan pertama di atas KRI Kerambit-627. Sedangkan empat korban lainnya telah meninggal dunia kemudian diserahkan ke Posko SAR Gabungan untuk proses lebih lanjut," terangnya.
Untuk diketahui, cuaca buruk di Laut Natuna Selatan hingga Perairan Kepulauan Karimata pada Rabu (13/7) dan Kamis (14/7) mengakibatkan 17 kapal tenggelam. Terdiri dari 14 kapal Nelayan, 2 Tugboat dan 1 Yacht. Sebanyak 138 orang berada di dalam 17 kapal nahas tersebut.
Hingga hari ketujuh Operasi Gabungan Pencarian dan Pertolongan yang digelar Basarnas, 104 orang telah ditemukan. Rinciannya, 83 orang selamat, 31 orang dalam keadaan meninggal dunia. Hingga kini, Tim SAR masih terus melakukan pencarian terhadap 34 lainnya.
Baca juga:
Tim SAR Fokus Cari Korban 17 Kapal Tenggelam di Pontianak ke Arah Utara
Pencarian 17 Korban Kapal Tenggelam di Perairan Kalbar Diperpanjang hingga 23 Juli
Hari ke-7 SAR 17 Kapal Hilang di Kalbar: 83 Selamat, 31 Meninggal dan 34 Masih Hilang
Pencarian Korban Kapal Nelayan Tenggelam di Kalimantan Terkendala Air Keruh
Kerahkan 2 Kapal, TNI AL Temukan 6 Korban Kapal Tenggelam di Laut Kalbar
17 Kapal Nelayan di Kalbar Tenggelam, TNI AL Kerahkan Pesawat Cari 43 Orang Hilang