Saran polisi agar warga tak tertipu investasi dengan bunga tinggi
Pihak kepolisian menyarankan agar masyarakat lebih berhati-hati dengan tawaran investasi. Jangan sampai kejadian seperti Pandawa Group, nasabah tertipu mencapai ribuan orang dengan kerugian triliunan rupiah terulang.
Pihak kepolisian menyarankan agar masyarakat lebih berhati-hati dengan tawaran investasi. Jangan sampai kejadian seperti Pandawa Group, nasabah tertipu mencapai ribuan orang dengan kerugian triliunan rupiah terulang.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, sebaiknya calon nasabah mengenali lebih detail perusahaan tersebut. Dalam hal ini, pihak kepolisan memberi tiga poin agar tidak ada lagi nasabah yang dibohongi.
"Paling pertama itu jangan tergiur dengan tawaran investasi bunga tinggi melebihi ketentuan BI. Pandawa contohnya, aturannya 5 hingga 7 persen per tahun, dia masa berani kasih 10 persen per bulan?" kata Argo kepada merdeka.com, Senin (13/3).
Selain itu, kata Argo, calon nasabah harus aktif mencari tahu segala informasi mengenai perusahaan investasi tersebut. Selain itu, harus tahu juga siapa saja pimpinan-pimpinannya.
"Kita diajak nih, kita harus tahu juga leader-nya siapa, kantornya di mana, lalu cek juga atau datangi kantornya. Kalau Pandawa ini kan pasti mereka mainnya skala besar sampai ke luar. Cari tahu kantornya ada atau tidak. Jangan-jangan tidak punya kantor. Maksimalkan teknologi, internet sekarang mempermudah, kita bisa akses," katanya.
Yang terakhir, lanjut Argo, dan tidak kalah penting adalah masyarakat bisa berkonsultasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Masyarakat harus mencari tahu keabsahan perusahaan investasi yang memberikan tawaran.
"Yang paling penting sekarang masyarakat bisa koordinasi langsung dengan OJK. Belum lama ini kami koordinasi dan pihak OJK, mereka bilang sekarang buka pintu. Masyarakat bisa tanya, perusahaan investasi atas nama ini terdaftar atau tidak. Kalau lewat telepon saya belum dapat info, tapi pintu OJK selalu terbuka, jadi jangan malu untuk bertanya," pungkasnya.
Baca juga:
Ini ciri-ciri skema Ponzi yang dipakai Pandawa Grup tipu nasabah
Polisi kembali sita rumah bos Pandawa Grup Rp 7 M di Indramayu
Pengakuan enteng bos Pandawa tipu 5 ribu korban hingga triliunan
Ucapan enteng Bos Pandawa Group: Nggak dipaksa, orang ngikut sendiri
Polisi pastikan uang korban Pandawa kembali, begini mekanismenya
-
Bagaimana Indra Kenz, Doni Salmanan, dan Wahyu Kenzo mempromosikan investasi bodong mereka? Indra Kenz kerap membuat konten yang memamerkan harta seperti rumah mewah, mobil sport hingga fashion branded.
-
Bagaimana cara Indonesia menarik investasi 'family office'? Dia harus datang kemari (Indonesia). Misalnya, dia taruh duitnya 10 atau 30 juta dolar AS, dia harus investasi berapa juta, dan kemudian dia juga harus memakai orang Indonesia untuk kerja di family office tadi. Jadi, itu nanti yang kita pajakin.
-
Siapa saja yang menjadi korban dari skema investasi bodong yang dilakukan Indra Kenz, Doni Salmanan, dan Wahyu Kenzo? Hasilnya, ada sebanyak 144 orang yang menjadi korban penipuan dengan kerugian Rp 83 miliar. Doni Salmanan mulai dikenal ketika 'nyawer' Rp 1 miliar saat Reza Arap streaming. Rumah mewah, mobil dan motor sport selalu ditampilkan Doni dalam media sosialnya. Flexing Doni mengakibatkan 142 korban yang tertarik investasi bodongnya mengalami kerugian Rp 24 miliar. Korban Wahyu Kenzo mencapai 272 Orang dengan kerugian Rp 241 Miliar.
-
Bagaimana cara membagi anggaran untuk investasi? Martua menyarankan adanya pembagian porsi alokasi anggaran untuk berinvestasi.“Untuk pemula, secara umum bisa dialokasikan dengan pembagian 40% - 30% - 20% dan 10%," rinci Martua.
-
Siapa saja yang hadir dalam kegiatan misi dagang dan investasi di Bengkulu? Bertempat di Hotel Grage Bengkulu, Senin (3/7), kegiatan misi dagang dan investasi ini dihadiri langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Sekretaris Daerah Bengkulu Hamkah Sabri, Direktur Utama bankjatim Busrul Iman, Kepala OPD Jawa Timur dan Bengkulu serta Pimpinan BUMD Jawa Timur lainnya.
-
Apa saja jenis investasi yang digunakan BP Tapera untuk dana peserta? Dengan demikian, BP Tapera hanya akan melakukan pemupukan dana peserta pada instrumen-instrumen investasi yang aman. Seperti obligasi, surat utang negara, deposito, dan instrumen lainnya yang bersifat fixed income.