Satgas Tinombala baku tembak dengan kelompok Santoso di Poso
Kontak tembak tersebut terjadi di Kecamatan Poso Sisir Utara.
Anggota Satgas Tinombala kembali baku tembak dengan kelompok teroris Santoso di Poso, Senin (18/7) sore. Kabid Humas Polda Sulawesi Tengah, AKBP Hari Suprapto membenarkan adanya kontak tembak tersebut.
"Betul ada kontak tembak," kata Hari, saat dihubungi merdeka.com, Senin (18/7).
Namun, Hari belum bisa menjelaskan lebih lanjut terkait peristiwa tersebut. Hanya saja, kata dia, kontak tembak tersebut terjadi di Kecamatan Poso Sisir Utara. "60 kilometer dari Poso," ujarnya.
Baca juga:
Polisi janji Santoso tak bakal disiksa jika menyerah
Pengejaran terhadap Santoso tak kenal cuti Lebaran
Bom di Mapolres Solo balas dendam kematian calon menantu Santoso?
Lebaran, operasi pengejaran Santoso di hutan terus berjalan
Amanah Badrodin untuk Tito Karnavian: Selesaikan operasi Santoso
Polisi tangkap satu anak buah Santoso
Demi hemat anggaran, operasi Tinombala diminta segera dituntaskan
-
Sejak kapan Soto Podjok Kediri eksis? Terdapat tempat nyoto legendaris di Kota Kediri, Jawa Timur. Kabarnya, warung ini sudah eksis sejak 1926 silam.
-
Apa yang menjadi rahasia kelezatan Soto Podjok Kediri? Adapun kunci utama kelezatan soto tersebut terletak pada bumbunya yang dibuat secara unik. Rukmini menciptakan bumbu rahasia dari campuran rempah yang dihaluskan dan disatukan lalu didiamkan selama enam bulan. Dalam bumbu yang didiamkan lama, cita rasa rempahnya akan bertambah lezat.
-
Apa yang ditampilkan oleh Tari Landok Sampot? Sesuai dengan namanya "Landok Sampot" tarian ini menampilkan gerakan perkelahian antar 2 pemuda dengan senjata berupa sebilah bambu. "Landok" yang berarti Tari, sedang "Sampot" berarti libas atau pecut.
-
Kenapa Mayjen Moestopo membentuk pasukan Terate? Alih-alih menertibkan para pembuat onar di masyarakat, Mayjen Moestopo justru memberdayakan mereka untuk ikut berjuang dalam perang revolusi.
-
Siapa Entong Tolo? Entong Tolo, yang dikenal sebagai bandit dari Bekasi, aktif dalam dunia kejahatan selama kurang lebih empat tahun mulai dari tahun 1904-1908,” tulis narasi di Indonesia.go.id.
-
Siapa yang menulis kesan terhadap Tirto Adhi Soerjo dalam artikel "Mangkat"? Seorang anak didik Tirto Adhi Soerjo lainnya, Mas Marco Kartodikromo, menulis kesan terhadap gurunya itu melalui artikel bertajuk "Mangkat" yang dimuat di surat kabar Djawi Hisworo edisi 13 Desember 1918.