Satu eksekutor mutilasi bule di Bali pacar pembantu korban
Satu dari lima eksekutor berhasil ditangkap saat akan kabur ke Sumba, NTT.
Selain istri yang menjadi otak mutilasi bule asal Inggris di Bali, dua pembantu korban ternyata juga terlibat. Diberi uang Rp 10 juta oleh Nur Aini (istri korban), kedua pembantu itu mencarikan para eksekutor yang siap menghabisi nyawa Robert Kevin (60).
Informasi yang dihimpun dari Polda Bali mengatakan, istri korban meminta pembantunya untuk mencarikan orang untuk membunuh korban. Salah seorang pembantunya, menawarkan kepada pacarnya bernama Andrianus Ngongo alias Ari (23) dan mengajak empat orang temannya yang lain juga sama-sama berasal dari Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Ari telah dibekuk di Pelabuhan Padang Bai Karangasem saat hendak kabur ke Lombok. Sedangkan empat rekannya sedang dalam pengejaran pihak kepolisian. "Adrianus ini pacarnya salah seorang pembantu korban. Dia mengaku dibayar oleh istri korban sebesar Rp 150 juta untuk mereka eksekutor lima orang itu, tetapi dia hanya dapat Rp 5 juta saja. Dan pembantunya juga masing-masing Rp 5 juta," kata sumber di Polda Bali.
Kepada polisi, Ari mengaku satu eksekutor kabur ke Surabaya sedangkan tiga orang yang lain kabur ke Sumba.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Hery Wiyanto mengatakan bahwa polisi sudah melakukan pencarian barang bukti pisau yang dipakai untuk membunuh korban. Sebab, Ari mengaku tidak tahu pisau itu dibuang di mana. "Mereka berlima eksekutor semua. Mereka bunuh korban di dapur, seperti bunuh babi. Lehernya korban digorok dengan pisau, tetapi Ari tidak tahu pisau itu siapa yang buang di mana," tuturnya.
Selain itu, polisi melalui tim identifikasi juga melakukan olah TKP mobil DK 1695 AN yang dipakai untuk mengangkut jenazah korban dan dibuang ke saluran Subak di Abiansemal. Mobil tersebut saat ini diamankan di halaman depan Direktorat Reskrimum Polda Bali. "Ini mobil korban yang dipakai untuk angkut mayat korban dibuang ke selokan di Abiansemal," ujar seorang petugas kepolisian.