Satu keluarga di Makassar tewas terpanggang, kerabat duga rumah sengaja dibakar
Satu keluarga di Makassar tewas terpanggang, kerabat duga rumah sengaja dibakar. Kerabat korban meragukan jika api melalap rumah saudaranya itu karena korslet dan lainnya. Dia mencurigai, kebakaran terjadi karena faktor kesengajaan.
Satu keluarga di Makassar terdiri dari kakek, nenek dan cucu-cucunya tewas terpanggang usai api melalap kediaman mereka di Kelurahan Pannampu, Kecamatan Tallo, Makassar, Senin (6/8) menjelang Subuh. Korban adalah Haji Sanusi (70), Hajjah Bondeng (65), Musdalifa (30), Namira Ramadina (21), Fahri (25), Hijas (2,5).
Kerabat korban meragukan jika api melalap rumah saudaranya itu karena korslet dan lainnya. Dia mencurigai, kebakaran terjadi karena faktor kesengajaan.
-
Apa yang terbakar di Kebagusan? Sebuah bangunan rumah dua tingkat yang berada di Jalan Kebagusan Raya, RT. 004, RW.04, Nomor 5, Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
-
Kenapa kebakaran di Kebagusan terjadi? Dugaan penyebab korsleting listrik pada kulkas," kata Huda dalam keterangannya, Sabtu (30/3).
-
Kapan kebakaran di Kebagusan terjadi? Kejadian ini diduga terjadi pada Sabtu (30/3) sekira pukul 00.45 WIB.
-
Kapan Kirab Kebo Bule di Surakarta diadakan? Surakarta memiliki tradisi pada perayaan malam 1 Suro atau bisa disebut malam tahun baru Hijriah.
-
Apa saja jenis narkoba yang disita di Makassar? Barang bukti yang disita pada 2022 sebanyak 9,8 Kg, lalu meningkat tajam di tahun ini. Sedangkan tahun 2023 ini ada peningkatan barang bukti narkoba jenis sabu hingga 50,3 kilogram (Kg), ya (masuk zona merah) kota Makassar," sebutnya, .
-
Apa makna yang dilambangkan dalam Tari Kecak? Makna dari Tari Kecak sendiri melambangkan kekuatan, persatuan, dan semangat gotong-royong dalam menghadapi tantangan.
"Saya curiga rumah itu dibakar karena sebelumnya ada kejadian. Fahri salah satu korban cucu dari saudara saya itu punya masalah dengan kelompok pemuda soal utang piutang kasus narkoba," kata saudara Hajjah Bondeng bernama Haji Abdul Azis (62) ditemui di RS Bhayangkara, Senin (6/8).
Menurut Azis, Sabtu (4/8), Fahri dikeroyok dekat rumahnya oleh sekitar 30 orang. Namun kasus pengeroyokan itu tak dilaporkan ayah korban, Haji Amir, ke polisi.
Hingga pukul 02.00 WITA atau sekitar satu jam sebelum rumah terbakar, kata Azis, sekelompok pemuda kira-kira berjumlah 10 orang mengendarai motor dan membawa senjata rakitan papporo mendatangi rumah mencari Fahri.
"Haji Amir sanggupi bayar utang anaknya sekitar Rp 10 juta tapi orang yang mendatanginya menolak karena yang dicari hanya Fahri. Meski disampaikan Fahri sudah keluar daerah, kelompok pemuda itu tetap mencari Fahri hingga akhirnya ditemukan di rumah neneknya, sekitar 20 meter dari rumah orang tuanya," tutur Haji Abdul Azis.
Sementara itu, Kabid Dokkes Polda Sulsel, Kombes Harjuno mengatakan, sementara ini jenazah enam korban masih diidentifikasi.
"Rata-rata yang tubuh korban yang terbakar itu di atas 50 persen. Secara fisik tidak bisa lagi dikenali sehingga harus dilakukan pemeriksaan antemortem dan postmortem agar identitas korban tidak tertukar satu sama lain. InsyaAllah rampung hari ini," kata Kombes Harjuno.
Diketahui, jelang subuh tadi pukul 03.45 Wita, kebakaran terjadi di Makassar tepatnya di Jl Tinumbu, lorong 166B, Kelurahan Pannampu, Kecamatan Tallo. Api melalap enam unit rumah dan salah satunya terdapat enam korban tewas terpanggang api dalam satu rumah yang di dalamnya ada Namira Ramadina bersama kakek, nenek dan sepupunya.
Baca juga:
Mahasiswa tewas korban kebakaran di Tallo, Makassar harusnya jalani yudisium hari ini
Kebakaran jelang subuh di Makassar, satu keluarga tewas terpanggang
Terperangkap di dalam rumah, balita tewas saat kebakaran
Periksa sejumlah saksi, polisi dalami penyebab pasti kebakaran di Gili Lawa
Usut kasus karhutla, Kapolri turunkan puluhan penyidik
Kebakaran di Gili Lawa, pelaku diduga penumpang Kapal Indonesia Juara