Satu pelaku penganiayaan Moger di Malang masih buron
Moger dianiaya saat terpisah dari rekan-rekannya.
Satu orang pelaku pengeroyokan menewaskan Nasehon Leplepen atau Moger (22), mahasiwa PTS Kota Malang asal Ambon, kini masih berstatus buronan. Pelaku berinisial D itu tengah diburu polisi.
Sementara tiga pelaku lainnya, yakni PPR alias Paul (25), AU alias Anjes (19), dan JW alias Erick (21) ditangkap dari kontrakan mereka. Ketiganya masing-masing telah menganiaya Moger hingga tewas.
"PPR berperan memeluk korban dan membantingnya, kalau AU memukul dengan batu, dan JW yang membacok korban. Sementara D hingga kini masih buron," kata Kasat Reskrim Polresta Malang, AKP Tatang Prajitno Panjaitan, di Mapolres Malang, Selasa (12/4).
Tatang mengaku telah mengontak kepolisian di Sumba, kampung halaman D, kampus tempatnya kuliah, serta keluarganya. Namun, hingga kini belum diperoleh kabar perkembangan.
Pada Sabtu (19/3), sekitar pukul 12.00 WIB, terjadi bentrok dua kubu mahasiswa di Kampus Universitas Wisnuwardhana, Kota Malang. Tawuran terjadi saat acara pelantikan kepengurusan komunitas kedaerahan di aula kampus itu. Korban adalah salah satu undangan di antara ratusan peserta yang hadir.
Keributan terjadi bermula dari kehadiran mahasiswa asal Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang ingin bergabung. Namun mereka diusir karena dianggap tidak sopan, selain terjadi kesalahpahaman dengan keberadaan senjata dibawa.
"Saat pengusiran, terjadi pemukulan yang menyebabkan pingsan," ucap Tatang.
Akibat kejadian itu, teman-teman korban pemukulan membalas. Puluhan teman korban mendatangi acara saat mabuk, hingga terjadi aksi kejar-kejaran.
Akibat kejadian itu, Moger tewas setelah dikeroyok oleh ketiga tersangka. Korban yang terpisah dari teman-temannya menjadi sasaran pengeroyokan hingga terkena senjata tajam.
"Korban ketinggalan dari teman-temannya, dia sendirian," lanjut Tatang.
Kini ketiga pelaku harus mempertanggungjawabkan perbuatan. Ketiganya dijerat pasal 170 ayat 3 KUHPidana tentang pengeroyokan hingga menimbulkan kematian. Akibat perbuatannya, pelaku diancam hukuman 12 tahun penjara.
Akibat kejadian itu, mahasiswa Sumba tinggal di Kota Malang sempat dipulangkan sementara buat menenangkan suasana. Saat itu dikhawatirkan terjadi aksi pembalasan.
Baca juga:
Bentrok antar mahasiswa gara-gara celana pendek, 1 orang tewas
3 Orang jadi tersangka bentrok antar mahasiswa di Malang
Diduga kesal dimutasi, lurah tinju camat Tenayan Raya saat senam
Santi tewas usai dianiaya Michael di indekos di Bandung
Tak terima ditegur buang kotoran anjing di got, Tedy bacok tetangga
-
Kenapa sakit maag jadi langganan mahasiswa? Hidup sebagai mahasiswa ternyata tidaklah gampang. Selain karena jadwal kuliah dan kegiatan luar kampus yang super padat, kamu pun juga harus siap menghadapi tumpukan tugas yang menggunung. Nggak heran, demi bisa menyelesaikan berbagai hal tersebut, banyak mahasiswa yang terpaksa tidur larut malam. Bahkan sering juga melewatkan jam makan mereka. Tapi, kebiasaan tersebut jangan terus dibiarkan karena bisa berpotensi menyebabkan gangguan kesehatan. Salah satu yang paling sering adalah sakit maag yang jadi langganan para mahasiswa.
-
Bagaimana cara pantun ini menghibur mahasiswa? Pantun mahasiswa lucu ini bisa jadi pelepas stres di tengah sibuknya kuliah.
-
Apa yang ditemukan oleh pekerja bangunan di Malang? Kerangka mayat terbungkus karung goni ditemukan oleh para pekerja bangunan di Kawasan Jalan Simpang Galunggung Kota Malang.
-
Bagaimana cara mahasiswa Banyuwangi membantu menjaga kondusivitas pemilu? "Mahasiswa adalah pionir dan gatekeeper informasi. Pilah dan pilih, saring dan silang supaya informasi yang diterima teman kalian adalah yang terbaik," tuturnya.
-
Apa yang diraih oleh Mukhamad Ngainul Malawani di UGM? Pada Rabu (24/1), sebanyak 836 Mahasiswa Program Pascasarjana UGM menjalani wisuda di Grha Sabha Pramana. Salah satu dari mereka ada nama Mukhamad Ngainul Malawani (31). Pria yang akrab disapa Ngainul itu berhasil meraih IPK tertinggi yaitu 4,00 sekaligus berpredikat pujian. Tak hanya itu, ia juga menjadi wisudawan dengan predikat lulusan tercepat karena berhasil meraih gelar doktor dalam waktu 2 tahun 8 bulan 17 hari. Padahal masa studi rata-rata jenjang program S3 adalah 4 tahun 9 bulan.
-
Apa saja wisata di Malang yang cocok untuk wisata edukasi? Jatim Park 1 adalah obyek wisata yang memadukan unsur edukasi dengan pariwisata yang menarik. Jika Anda tertarik dengan wisata edukasi seperti teknologi, fisika, kimia, matematika, dan biologi, maka Jawa Timur Park 1 bisa menjadi pilihan yang cocok untuk dikunjungi.