Satu Penumpang KMP Yunicee Ditemukan Tewas Mengapung di Perairan Jembrana
"Kondisinya sudah tidak bisa dikenali secara visual, namun sidik jari masih bisa terbaca mambis. Berdasarkan data ante mortem dan post mortem yang diterima Posko SAR Gabungan pencarian korban KMP Yunicee di Gilimanuk, terdapat kecocokan yaitu ompong pada gigi depan bagian atas."
Pada pencarian hari ke-lima akhirnya tim SAR gabungan menemukan satu jenazah terapung-apung, Sabtu (3/7) sekitar pukul 08.42 Wita.
Posisi penemuan jenasah berada di Perairan Cekik, Kabupaten Jembrana, Bali. "Tim SAR gabungan yang melakukan penyisiran dengan speedboat Polair menemukan jenazah terapung dengan ciri-ciri jenis kelamin laki-laki, memakai kemeja hitam, celana pendek coklat dan sepatu warna biru," kata Gede Darmada selaku Kepala Kantor Basarnas Bali.
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Para arkeolog mengatakan, temuan unik ini berasal dari periode Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 dan 600 tahun lalu.
-
Kapan kapal Uluburun tenggelam? Dengan usia sekitar 3.300 tahun, Uluburun tidak hanya menjadi contoh keterampilan teknik pembangunan kapal pada zamannya, tetapi juga menyimpan rahasia jaringan perdagangan global yang mengagumkan.
-
Kapan kapal-kapal itu tenggelam? Kapal ini berasal dari pertengahan Dinasti Ming (1368-1644).
-
Kapan bangkai kapal itu diperkirakan tenggelam? Kapal berusia 3.300 tahun dan muatannya yang terdiri dari ratusan amphorae (bejana penyimpanan) yang masih utuh itu ditemukan di dasar laut Mediterania, seperti yang dilaporkan dalam siaran pers bersama hari ini dari Otoritas Purbakala Israel (IAA) dan Energean.
-
Kapan kapal Dinasti Ming tenggelam? Para arkeolog meyakini bangkai kedua kapal ini berasal dari periode yang berbeda dari Dinasti Ming, sekitar tahun 1368-1664.
Kemudian, setibanya di Teluk Gilimanuk, jenasah dibawa ke RSUD Negara, Jembarana, dengan ambulans potensi SAR Radio 115. Posisi jenazah saat ini berada di RSUD Negara.
Ia mengatakan, info awal hasil identifikasi sidik jari oleh tim Inafis Polda Bali dan tim Inafis Polres Jembrana diketahui jenazah atas nama Miftahol Arifin (44) asal Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.
"Kondisinya sudah tidak bisa dikenali secara visual, namun sidik jari masih bisa terbaca mambis. Berdasarkan data ante mortem dan post mortem yang diterima Posko SAR Gabungan pencarian korban KMP Yunicee di Gilimanuk, terdapat kecocokan yaitu ompong pada gigi depan bagian atas dan keterangan keluarga korban yang menyatakan saat kejadian mengenakan celana pendek. Korban termasuk dalam data yang ada dalam manifest KMP Yunicee," ujarnya.
Ia mengatakan, pagi tadi tim SAR gabungan kembali melanjutkan operasi SAR pencarian korban tenggelamnya KMP Yunicee. KRI Rigel 933 kembali dikerahkan menuju posisi diduga keberadaan KMP Yunicee di bawah laut untuk bisa memastikan.
"Selain itu, pembagian search area kepada masing-masing unsur SAR telah dilakukan sesuai dengan perhitungan arah arus," ujar Darmada.
Sementara, Alut laut yang dikerahkan antara lain KRI Rigel 933, KRI Soputan 923, KRI Singa 651, KN SAR Permadi, KMP ASDP Indonesia Perri, RIB SAR 01 Gilimanuk, RIB SAR 04 Buleleng, RIB SAR 01 Banyuwangi, KNP 5209 KSOP Tanjung Wangi, Speed Boad Ditpolairud Polda Bali, Speed Boat Polair Polres Jembrana, Speed Boat KPLP Gilimanuk, Rubber Boat Polair Polres Jembrana, Rubber Boat Pos TNI AL Gilimanuk, Rubber Boat KSOP Tanjung Wangi, dan disiagakan 10 unit ambulans.
Baca juga:
Operasi SAR Hari Keempat, TNI AL Pastikan Posisi KMP Yunicee Tak Bergeser
Hasil Evaluasi Tim Gabungan KMP Yunicee Tenggelam di Selat Bali Mengangkut 76 Orang
Selidiki Penyebab Tenggelamnya KMP Yunicee, Polisi Periksa Nakhoda dan ABK
TNI AL Temukan Titik Lokasi Tenggelam Kapal KMP Yunicee di Kedalaman 78 Meter
Korban Tenggelamnya KMP Yunicee Asal Jembrana akan Mendapat Konseling