Satwa Langka Ini Nyaris Terpanggang Api Karhutla di Kutai Barat
Kebakaran hutan dan lahan di Kutai Barat, Kalimantan Timur, Kamis (26/9) sore kemarin, jadi momen dramatis penyelamatan satwa langka primata bernama ilmiah Tarsius Bancanus. Satwa itu nyaris terpanggang kobaran api Karhutla.
Kebakaran hutan dan lahan di Kutai Barat, Kalimantan Timur, Kamis (26/9) sore kemarin, jadi momen dramatis penyelamatan satwa langka primata bernama ilmiah Tarsius Bancanus. Satwa itu nyaris terpanggang kobaran api Karhutla.
Sampai Kamis (27/9) kemarin, masih ada saja titik api Karhutla, di beberapa lokasi. Bahkan sehari sebelumnya, Rabu (25/9), penanganan Karhutla di kabupaten Kutai Barat termasuk yang ditinjau oleh Pangdam VI Mulawarman Mayjend TNI Subiyanto, Kapolda Kaltim Irjen Pol Priyo Widyanto, dan Gubernur Kaltim Isran Noor.
-
Kapan tulang hewan berisi biji henbane hitam ditemukan? Tulang tersebut berasal dari antara tahun 70 dan 100 Masehi berdasarkan model keramik dan bros kawat yang ditemukan di lubang berlumpur yang sama.
-
Di mana petani Pangandaran bercocok tanam di hutan? Mereka harus berjalan jauh dari tempat tinggal, bahkan harus menginap di saung-saung yang dibangun untuk beristirahat dan mengumpulkan hasil panen sayur dan buah.
-
Di mana kebakaran hutan tersebut terjadi? Ia diduga membakar area hutan milik Perhutani seluas 5 hektare, setengah dari total luas hutan tersebut, yaitu 10 hektare.
-
Kapan kebakaran hutan terjadi? Sebelumnya AR diburu polisi karena diduga membakar hutan milik Perhutani pada 21 Oktober lalu.
-
Bagaimana hutan awan terbentuk? Ketika udara tersebut naik dan mendingin, awan terbentuk saat bertemu dengan lereng gunung yang tinggi. Melalui fenomena ini, awan menyaring melalui tajuk pepohonan di mana uap air pada daun atau jarum pohon bergabung menjadi tetesan yang lebih besar.
-
Di mana letak Hutan Punti Kayu? Letaknya berada di tengah Kota Palembang tepatnya Jalan Kol. H. Burlian km 6,5.
Tim pemadam gabungan seperti BPBD Kutai Barat, Manggala Agni, BKSDA Kaltim, serta Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Batu Ayau Dinas Kehutanan Kaltim, kembali disibukkan pemadaman Karhutla di kawasan Melak Ilir, kecamatan Melak.
"Yang terbakar, semak di atas lahan bekas rawa," kata petugas BPBD kabupaten Kutai Barat Erwin Sutanto, kepada merdeka.com, Jumat (27/9).
Pemadaman dilakukan hingga sore hari. Di sela pemadaman, terlihat Tansius Bancanus, satwa mungil itu terlihat di sela semak yang terbakar. Belakangan, satwa itu pun melompat ke bahu petugas pemadam Karhutla.
"Itu masuk satwa langka. Ditemukannya di darat, kemarin sore. Dia loncat ke bahu teman, waktu sedang memadamkan api," ujar Erwin.
Erwin menerangkan, kondisinya saat itu nyaris terbakar kobaran api. "Bagian ekornya, sudah terbakar. Tim di lapangan cepat menyelamatkan, mengamankan. Sekarang, sudah dirawat oleh komunitas pencinta satwa," demikian Erwin.
Mengutip Wikipedia, Tarsius Bancanus merupakan satwa primata mamalia endemik di Sumatera dan Kalimantan, dan telah ditetapkan sebagai fauna identitas provinsi Bangka Belitung. Tarsius Bancanus tersebar di Indonesia (pulau Kalimantan, Sumatera, dan pulau-pulau sekitar seperti Bangka, Belitung, dan Karimata), serta Malaysia (Sabah dan Serawak) dan Brunei Darussalam.
Baca juga:
Wawancara Gubernur Riau: Api Sudah Padam Tapi Asap Masih Ada
Mereka yang Berjibaku Melawan Kebakaran Hutan
Kabareskrim Pastikan Tak Ada SP3 Kasus Kebakaran Hutan
Bos Bappenas: Jika Ada Kabut Asap di Ibu Kota Baru Itu Dibawa Angin
Undang Tokoh dan Seniman, Jokowi Bahas Papua, Karhutla Hingga RUU KUHP
Menteri KLHK Klaim Kualitas Udara di Riau dan Kalimantan Tengah Membaik
Potret Keceriaan Anak-anak Pekanbaru di Rumah Aman Asap